Menyamar Beli Narkoba, Anggota Polda Sumsel Disiram Air Keras
A
A
A
PALEMBANG - Nasib nahas dialami salah satu Anggota Direktorat Narkoba Polda Sumsel Briptu ER (Eryando Dwi Putra). Pasalnya, dirinya disiram air keras atau cuka para saat sedang bertugas.
Informasi yang dihimpun, kejadiaan nahas tersebut terjadi Jumat 9 Juni 2017 sekitar pukul 20.00 WIB di bawah jembatan Ampera, 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Ketika itu, anggota polisi yang berpangkat Briptu ini bersama informan berinisial A, akan melakukan undercover buy untuk transaksi narkoba melalui informen tersebut. Kemudian setelah sepakat antara informan dengan salah satu bandar besar yang berada di LP mata merah, transaksinya dilakukan di bawah jembatan Ampera 7 Ulu.
Namun, pada saat anggota tim sedang menunggu tiba-tiba datang enam orang pemuda tanggung langsung menyerang anggota tim dan informan dengan cara menyiramkan air keras ke anggota serta membacok informan.
Tak pelak akibat serangan tersebut, anggota kepolisian itu menderita luka bakar muka sebelah kanan mulai dari kepala sampai badan bahu sebelah kanan dan lengan diduga akbat terkena siram larutan kimia air keras. Sementara informan menderita luka bacok ditangan sebelah kanan tepatnya di jari dan dahi.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Cahyo Budisiswanto membenarkan, bahwa anggotanya sudah menjadi korban penyiraman air keras dan pembacokan sejumlah orang, saat meyamar ingin bertransaksi narkoba terhadap bandar.
"Ya, benar Jumat (9/6) malam pukul 20.00 WIB di bawah jembatan Ampera 7 Ulu. Korbannya berjumlah dua orang, salah satuya anggota kena air keras, yang satu kena bacok, sekarang ada di RS Bhayangkara Palembang," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, kejadiaan nahas tersebut terjadi Jumat 9 Juni 2017 sekitar pukul 20.00 WIB di bawah jembatan Ampera, 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Ketika itu, anggota polisi yang berpangkat Briptu ini bersama informan berinisial A, akan melakukan undercover buy untuk transaksi narkoba melalui informen tersebut. Kemudian setelah sepakat antara informan dengan salah satu bandar besar yang berada di LP mata merah, transaksinya dilakukan di bawah jembatan Ampera 7 Ulu.
Namun, pada saat anggota tim sedang menunggu tiba-tiba datang enam orang pemuda tanggung langsung menyerang anggota tim dan informan dengan cara menyiramkan air keras ke anggota serta membacok informan.
Tak pelak akibat serangan tersebut, anggota kepolisian itu menderita luka bakar muka sebelah kanan mulai dari kepala sampai badan bahu sebelah kanan dan lengan diduga akbat terkena siram larutan kimia air keras. Sementara informan menderita luka bacok ditangan sebelah kanan tepatnya di jari dan dahi.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Cahyo Budisiswanto membenarkan, bahwa anggotanya sudah menjadi korban penyiraman air keras dan pembacokan sejumlah orang, saat meyamar ingin bertransaksi narkoba terhadap bandar.
"Ya, benar Jumat (9/6) malam pukul 20.00 WIB di bawah jembatan Ampera 7 Ulu. Korbannya berjumlah dua orang, salah satuya anggota kena air keras, yang satu kena bacok, sekarang ada di RS Bhayangkara Palembang," ujarnya.
(kri)