Sudirman Said Digadang-gadang Jadi Calon Gubernur Jawa Tengah
A
A
A
JAKARTA - Provinsi Jawa Tengah merupakan satu dari sekian provinsi di Indonesia yang memiliki nilai kesejarahan panjang. Wilayah yang membentang di bagian tengah Pulau Jawa ini di masa lalu memiliki kisah yang tak kalah penting selain catatan kebesaran Sriwijaya dan Majapahit.
Provinsi yang memiliki luas 32.801 KM2 atau sekitar 28% luas Pulau Jawa, membentang sungai Bengawan Solo yang menjadi pusat bermukim dan bersandar masyarakat Jawa Tengah yang bercocok tanam sejak ribuan tahun lalu. Menjadi saksi sejarah perubahan masyarakat agraris di Jawa Tengah yang mulai bergeser menuju industrialisasi.
"Sentra-sentra industri mulai dari yang berskala kecil hingga besar tumbuh dengan lambat di wilayah yang corak masyarakatnya begitu santun," ujar koordinator Pusat Studi Perubahan Arief Rachman lewat rilis yang diterima SINDOnews, Kamis (8/6/2017).
Kesantunan ini, kata Arief juga yang menjadi modal sosial menuju perubahan di Jawa Tengah yang terkesan tertinggal dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Dia melanjutkan, perhelatan mencari gubernur baru Jawa Tengah mulai mengemuka. Beberapa nama calon pesaing gubernur saat ini muncul.
"Namun beberapa nama yang muncul ada sosok mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang mulai digadang-gadang akan menjadi lawan kuat incumbent," bebernya.
Sudirman Said, kata dia tercatat sebagai orang Brebes. Secara kultur, Brebes dapat dikategorikan wilayah Pantura Jawa yang masyarakatnya berciri masyarakat pesisir yang lebih dinamis.
"Sosok pria yang biasa disapa Pak Dirman ini tak bisa dianggap remeh dalam perhelatan merebut kursi nomor 1 di Jawa Tengah. Selain kenyang pengalaman, Sudirman Said merupakan tokoh dengan track record bersih," sambungnya.
Dia membeberkan, saat Sudirman Said menjabat Direktur ISC Pertamina dan mengawal pembubaran Petral yang kental 'aroma' permainan. Keterlibatan Sudirman Said dalam penataan bisnis TNI berjalan baik saat menjabat Direktur Utama Pindad.
"Beliau juga terlibat dalam rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh dan Nias pasca Tsunami. Tak hanya itu, Sudirman Said berani membongkar permainan mafia di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral dengan risiko harus terpental dari pemerintahan saat menjabat Menteri ESDM," ucapnya.
Pengalaman di dunia akademis, birokrasi dan BUMN menjadikan Sudirman Said figur yang ideal menyongsong kontestasi di Jawa Tengah tahun depan. "Kini, Pak Dirman mencoba menjelajah di pusaran perubahan politik di Jawa Tengah. Sosok yang terlihat cool ini boleh dibilang figur alternatif yang dapat menjadi pilihan masyarakat Jawa Tengah dalam pusaran perubahan," pungkasnya.
Provinsi yang memiliki luas 32.801 KM2 atau sekitar 28% luas Pulau Jawa, membentang sungai Bengawan Solo yang menjadi pusat bermukim dan bersandar masyarakat Jawa Tengah yang bercocok tanam sejak ribuan tahun lalu. Menjadi saksi sejarah perubahan masyarakat agraris di Jawa Tengah yang mulai bergeser menuju industrialisasi.
"Sentra-sentra industri mulai dari yang berskala kecil hingga besar tumbuh dengan lambat di wilayah yang corak masyarakatnya begitu santun," ujar koordinator Pusat Studi Perubahan Arief Rachman lewat rilis yang diterima SINDOnews, Kamis (8/6/2017).
Kesantunan ini, kata Arief juga yang menjadi modal sosial menuju perubahan di Jawa Tengah yang terkesan tertinggal dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Dia melanjutkan, perhelatan mencari gubernur baru Jawa Tengah mulai mengemuka. Beberapa nama calon pesaing gubernur saat ini muncul.
"Namun beberapa nama yang muncul ada sosok mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang mulai digadang-gadang akan menjadi lawan kuat incumbent," bebernya.
Sudirman Said, kata dia tercatat sebagai orang Brebes. Secara kultur, Brebes dapat dikategorikan wilayah Pantura Jawa yang masyarakatnya berciri masyarakat pesisir yang lebih dinamis.
"Sosok pria yang biasa disapa Pak Dirman ini tak bisa dianggap remeh dalam perhelatan merebut kursi nomor 1 di Jawa Tengah. Selain kenyang pengalaman, Sudirman Said merupakan tokoh dengan track record bersih," sambungnya.
Dia membeberkan, saat Sudirman Said menjabat Direktur ISC Pertamina dan mengawal pembubaran Petral yang kental 'aroma' permainan. Keterlibatan Sudirman Said dalam penataan bisnis TNI berjalan baik saat menjabat Direktur Utama Pindad.
"Beliau juga terlibat dalam rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh dan Nias pasca Tsunami. Tak hanya itu, Sudirman Said berani membongkar permainan mafia di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral dengan risiko harus terpental dari pemerintahan saat menjabat Menteri ESDM," ucapnya.
Pengalaman di dunia akademis, birokrasi dan BUMN menjadikan Sudirman Said figur yang ideal menyongsong kontestasi di Jawa Tengah tahun depan. "Kini, Pak Dirman mencoba menjelajah di pusaran perubahan politik di Jawa Tengah. Sosok yang terlihat cool ini boleh dibilang figur alternatif yang dapat menjadi pilihan masyarakat Jawa Tengah dalam pusaran perubahan," pungkasnya.
(kri)