Teori Home Care Dottorota Makassar Jadi Rebutan
A
A
A
MAKASSAR - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto kembali menjadi primadona saat menjadi narasumber digelar pameran dan simposium Pelayanan Publik Jawa Timur 2017 di Gelora Joko Samudro Gresik, Kamis (18/5/2017).
Danny menpresentasikan inovasi pemerintah kota Makassar tentang pelayanan kesehatan gratis ke rumah selama 24 jam. Program itu yakni home care - Dottoro' ta.
Selama presentase, berkali- kali Danny menyengat perhatian audiens dan disambut aplaus meriah. Begitu pun pada sesi pertanyaan, hampir seluruhnya dialamatkan kepadanya, walau terdapat dua narasumber lainnya yakni Kadis Kesehatan Bangka dan Bupati Probolinggo.
"Ini merupakan terobosan kami orisinal dari Makassar. Pelayanan ini kami angkat saat pertama memimpin 3 tahun lalu, kami me-research kesulitan paling mendasar masyarakat, ternyata kesehatan," uncapnya.
Layanan kesehatan ini kata Danny adalah kesulitan paling dirasakan masyarakat, apa lagi bagi warga miskin. Terlebih jika yang sakit adalah ibu, maka seisi rumah akan ikut sakit. Belum lagi jika terlalu banyak antrian dan prosedur menunggu yang harus dilewati pasien hingga penanganan.
Karenanya inovasi yang hanya membutuhkan kurang sepuluh menit untuk diagnosa pasien ini hadir dan benar- benar gratis dan tanpa embel- embel. Pasien tidak perlu memiliki kartu jaminan kesehatan apa pun atau identitas lainnya, dan yang terpenting karena mereka tidak perlu lagi mengantri.
"Intinya kita ingin pasien diobati dulu, mau dia orang Makassar, pendatang, atau tidak memiliki jaminan kesehatan tetap kita layani, dokter kita datang ke rumah dan mendiagnosa," sebutnya.
Ini juga menggunakan teknologi telemedicine, sehingga dokter specialis bisa tetap melakukan diagnosa baik berdasarkan hasil pemeriksaan EKG untuk penderita jantung dan USG untuk kehamilan dan penyakit dalam, bahkan jika dokter spesialisnya sedang di luar negeri.
Sementara untuk penyakit ringan, bisa langsung ditangani oleh seorang dokter dan 2 perawat home care dottoro'ta yang mendatangi rumah pasien.
Berkat penjelasan Danny tersebut, perwakilan pemerintah kota dan kabupaten terutama kepala dinas kesehatannya dari berbagai daerah mengaku sangat tertarik dengan trobosan home care.
Mereka pun ramai- ramai menanyakan tentang bagaimana menjalankan trobosan tersebut dari budget, cara memulainya, hingga hubungannya dengan kebijakan nasional JKN dan BPJS, termasuk dengan bank penyedia server terutama dengan diintegrasikannya layanan tersebut dengan smart card (kartu multyfungsi) Makassar.
Masing- masing penanya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, Batanghari, Parigi Motong, Pekan Baru, Provinsi Aceh Selatan, dan Kalimantan Utara.
"Kami sangat mengapresiasi Program Home Care Makassar. Luar biasa sekali Pak, pertanyaan saya bisa tidak program inovasi bapak ini diduplikasi untuk diterapkan di daerah kami juga," ucap salah satu penanya dari Dinas Kesehatan Pekanbaru, Provinsi Riau, dr. Zaini Rizal Rahim.
Danny pun mengatakan program ini telah menjadi program nasional telemedica nusantara sehingga setiap kota bisa mencontohnya.
"Saat ini tiap hari Makassar kebanjiran tamu dari luar untuk belajar program- program inovasi kami, silahkan datang ke Makassar," pungkasnya.
Danny menpresentasikan inovasi pemerintah kota Makassar tentang pelayanan kesehatan gratis ke rumah selama 24 jam. Program itu yakni home care - Dottoro' ta.
Selama presentase, berkali- kali Danny menyengat perhatian audiens dan disambut aplaus meriah. Begitu pun pada sesi pertanyaan, hampir seluruhnya dialamatkan kepadanya, walau terdapat dua narasumber lainnya yakni Kadis Kesehatan Bangka dan Bupati Probolinggo.
"Ini merupakan terobosan kami orisinal dari Makassar. Pelayanan ini kami angkat saat pertama memimpin 3 tahun lalu, kami me-research kesulitan paling mendasar masyarakat, ternyata kesehatan," uncapnya.
Layanan kesehatan ini kata Danny adalah kesulitan paling dirasakan masyarakat, apa lagi bagi warga miskin. Terlebih jika yang sakit adalah ibu, maka seisi rumah akan ikut sakit. Belum lagi jika terlalu banyak antrian dan prosedur menunggu yang harus dilewati pasien hingga penanganan.
Karenanya inovasi yang hanya membutuhkan kurang sepuluh menit untuk diagnosa pasien ini hadir dan benar- benar gratis dan tanpa embel- embel. Pasien tidak perlu memiliki kartu jaminan kesehatan apa pun atau identitas lainnya, dan yang terpenting karena mereka tidak perlu lagi mengantri.
"Intinya kita ingin pasien diobati dulu, mau dia orang Makassar, pendatang, atau tidak memiliki jaminan kesehatan tetap kita layani, dokter kita datang ke rumah dan mendiagnosa," sebutnya.
Ini juga menggunakan teknologi telemedicine, sehingga dokter specialis bisa tetap melakukan diagnosa baik berdasarkan hasil pemeriksaan EKG untuk penderita jantung dan USG untuk kehamilan dan penyakit dalam, bahkan jika dokter spesialisnya sedang di luar negeri.
Sementara untuk penyakit ringan, bisa langsung ditangani oleh seorang dokter dan 2 perawat home care dottoro'ta yang mendatangi rumah pasien.
Berkat penjelasan Danny tersebut, perwakilan pemerintah kota dan kabupaten terutama kepala dinas kesehatannya dari berbagai daerah mengaku sangat tertarik dengan trobosan home care.
Mereka pun ramai- ramai menanyakan tentang bagaimana menjalankan trobosan tersebut dari budget, cara memulainya, hingga hubungannya dengan kebijakan nasional JKN dan BPJS, termasuk dengan bank penyedia server terutama dengan diintegrasikannya layanan tersebut dengan smart card (kartu multyfungsi) Makassar.
Masing- masing penanya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri, Batanghari, Parigi Motong, Pekan Baru, Provinsi Aceh Selatan, dan Kalimantan Utara.
"Kami sangat mengapresiasi Program Home Care Makassar. Luar biasa sekali Pak, pertanyaan saya bisa tidak program inovasi bapak ini diduplikasi untuk diterapkan di daerah kami juga," ucap salah satu penanya dari Dinas Kesehatan Pekanbaru, Provinsi Riau, dr. Zaini Rizal Rahim.
Danny pun mengatakan program ini telah menjadi program nasional telemedica nusantara sehingga setiap kota bisa mencontohnya.
"Saat ini tiap hari Makassar kebanjiran tamu dari luar untuk belajar program- program inovasi kami, silahkan datang ke Makassar," pungkasnya.
(nag)