JR Saragih: Wujudkan Sekolah Ramah Anak di Simalungun
A
A
A
PEMATANG RAYA - Bupati Simalungun JR Saragih bertekad mewujudkan sekolah yang ramah dan peduli terhadap anak. Sebab sekolah adalah tempat anak-anak mendapatkan pendidikan yang menjadi bekal bagi generasi mendatang.
“Pendidikan dan sekolah yang ramah serta peduli terhadap anak sangat penting untuk masa depan,” ujar JR Saragih dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional Pendidikan dengan tema Mewujudkan Sekolah Ramah dan Peduli Anak di Auditorium T. Johan Garingging Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (12/5/2017).
Untuk mewujudkannya, JR Saragih memandang perlu ada sosialisasi yang massif terkait kriteria sekolah ramah dan peduli anak. Salah satunya dengan menggelar seminar nasional pendidikan yang menghadirkan sejumlah lembaga yang fokus pada perlindungan anak.
Dalam seminar nasional pendidikan hadir Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, Ketua PGRI Sumut Abdul Rahman Siregar, Kadis Pendidikan Simalungun Resman Saragih, Kepala Erlangga Pusat Asrel Marpaung, Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberti Panjaitan, dan Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Oni Kristiono Goendong.
Komisioner KPAI Erlinda mengatakan kesuksesan seorang anak sangat bergantung pada cara mendidik serta lingkungan sekitarnya. Perhatian kepada anak didik penting dilakukan untuk menghindari bullying khususnya di sekolah.
"Jika mendidik dengan salah, maka akan berpengaruh buat masa depan anak. Banyak anak sering mendapat bullying karena anak tersebut kurang mendapat perhatian," ujarnya.
Ketua PGRI Sumut Abdul Rahman Siregar memberikan apresiasi kepada Bupati Simalungun JR Saragih yang berinisiatif melaksanakan sosialisasi sekolah ramah dan peduli anak. Diharapkan dapat membawa perubahan positif yang lebih baik bagi Simalungun.
"Cara ini bisa membawa perubahan dalam mewujudkan sekolah ramah dan peduli anak agar Simalungun bisa lebih maju dari kabupaten yang ada di Sumatera Utara," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Resman Saragih mengungkapkan tindak kekerasan pada anak, di lingkungan sekolah dapat saja dilakukan oleh pegawai, guru serta siswa itu sendiri.
Oleh karenanya dibutuhkan seminar dan sosialisasi untuk bisa menguatkan hati para guru-guru dalam mendidik anak di sekolah.
"Seminar ini bisa memberikan sosialisasi terhadap para pengajar di Kabupaten Simalungun sehingga tercipta sekolah ramah dan peduli anak," timpalnya.
“Pendidikan dan sekolah yang ramah serta peduli terhadap anak sangat penting untuk masa depan,” ujar JR Saragih dalam sambutannya pada acara Seminar Nasional Pendidikan dengan tema Mewujudkan Sekolah Ramah dan Peduli Anak di Auditorium T. Johan Garingging Simalungun City Hotel, Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (12/5/2017).
Untuk mewujudkannya, JR Saragih memandang perlu ada sosialisasi yang massif terkait kriteria sekolah ramah dan peduli anak. Salah satunya dengan menggelar seminar nasional pendidikan yang menghadirkan sejumlah lembaga yang fokus pada perlindungan anak.
Dalam seminar nasional pendidikan hadir Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda, Ketua PGRI Sumut Abdul Rahman Siregar, Kadis Pendidikan Simalungun Resman Saragih, Kepala Erlangga Pusat Asrel Marpaung, Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberti Panjaitan, dan Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Oni Kristiono Goendong.
Komisioner KPAI Erlinda mengatakan kesuksesan seorang anak sangat bergantung pada cara mendidik serta lingkungan sekitarnya. Perhatian kepada anak didik penting dilakukan untuk menghindari bullying khususnya di sekolah.
"Jika mendidik dengan salah, maka akan berpengaruh buat masa depan anak. Banyak anak sering mendapat bullying karena anak tersebut kurang mendapat perhatian," ujarnya.
Ketua PGRI Sumut Abdul Rahman Siregar memberikan apresiasi kepada Bupati Simalungun JR Saragih yang berinisiatif melaksanakan sosialisasi sekolah ramah dan peduli anak. Diharapkan dapat membawa perubahan positif yang lebih baik bagi Simalungun.
"Cara ini bisa membawa perubahan dalam mewujudkan sekolah ramah dan peduli anak agar Simalungun bisa lebih maju dari kabupaten yang ada di Sumatera Utara," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Resman Saragih mengungkapkan tindak kekerasan pada anak, di lingkungan sekolah dapat saja dilakukan oleh pegawai, guru serta siswa itu sendiri.
Oleh karenanya dibutuhkan seminar dan sosialisasi untuk bisa menguatkan hati para guru-guru dalam mendidik anak di sekolah.
"Seminar ini bisa memberikan sosialisasi terhadap para pengajar di Kabupaten Simalungun sehingga tercipta sekolah ramah dan peduli anak," timpalnya.
(sms)