Diduga Depresi, Ibu Rumah Tangga Hamil 9 Bulan Gantung Diri
A
A
A
LEBAK - Seorang ibu tangga yang sedang hamil 9 bulan, Kayasih (27), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di langit-langit rumahnya di Kampung Cikareo, Desa Girimukti, Kecamatan Cilogram, Kabupaten Lebak. Ibu satu anak ini diduga depresi hingga nekat bunuh diri.
Kapolsek Cilograng AKP Suparwono mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga korban sedang hamil anak keduanya dengan usia kandungan sembilan bulan. Dia menambahkan, sebelum kejadian, pihak keluarga sempat mencari korban bersama warga lainnya ke hutan karena sempat dinyatakan hilang.
Setelah dilakukan pencarian, ternyata ibu rumah tangga itu sudah tewas tergantung dengan leher terikat menggunakan selendang di langit-langit dapur rumahnya. "Saat kejadian rumah dalam kondisi kosong, karena suami lagi di ladang. Sebelumnya korban sempat makan siang bareng dengan suami dan anaknya," ujar Suparwono, Senin (8/5/2017).
Saat pertama kali ditemukan, kata Suparwono, tubuh korban sudah kaku tanpa ditemukan tanda-tanda bekas penganiyaan. "Sebelumnya belum pernah melakukan percobaan bunuh diri kata keluarganya, korban memang sedang depresi," katanya.
Setelah dipastikan murni bunuh diri, pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi oleh pihak puskesmas Cilograng. "Tadinya pihak medis akan melakukan autopsi. Namun, pihak keluarga menolak karena menganggap ini musibah," pungkasnya.
Kapolsek Cilograng AKP Suparwono mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga korban sedang hamil anak keduanya dengan usia kandungan sembilan bulan. Dia menambahkan, sebelum kejadian, pihak keluarga sempat mencari korban bersama warga lainnya ke hutan karena sempat dinyatakan hilang.
Setelah dilakukan pencarian, ternyata ibu rumah tangga itu sudah tewas tergantung dengan leher terikat menggunakan selendang di langit-langit dapur rumahnya. "Saat kejadian rumah dalam kondisi kosong, karena suami lagi di ladang. Sebelumnya korban sempat makan siang bareng dengan suami dan anaknya," ujar Suparwono, Senin (8/5/2017).
Saat pertama kali ditemukan, kata Suparwono, tubuh korban sudah kaku tanpa ditemukan tanda-tanda bekas penganiyaan. "Sebelumnya belum pernah melakukan percobaan bunuh diri kata keluarganya, korban memang sedang depresi," katanya.
Setelah dipastikan murni bunuh diri, pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi oleh pihak puskesmas Cilograng. "Tadinya pihak medis akan melakukan autopsi. Namun, pihak keluarga menolak karena menganggap ini musibah," pungkasnya.
(wib)