Kemenkumham Ungkap Penyebab Kerusuhan di Rutan Pekanbaru
A
A
A
PEKANBARU - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau mengungkapkan pungutan liar (pungli) menjadi pemicu kerusuhan di Rumah Tahanan Sialang Bungkuk, Jumat 5 Mei 2017.
Dalam kasus tersebut, sebanyak 200 orang tahanan melarikan diri. Hingga Rambu malam sebanyak 167 tahanan telah ditangkap kembali. Sementara sisanya masih belu
"Tadi saat saya ke dalam rutan, mereka meminta penghapusan pungli yang dilakukan oknum rutan, " ucap Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian, Jumat 5 Mei 2017 malam. (Baca Juga: 167 Tahanan Kembali Ditangkap, Rutan Pekanbaru Dijaga Ketat )
Ferdinand mengatakan, tahanan juga mempersoalkan tentang makanan dan minuman. Menurut dia, beredar informasi para tahanan harus membayar untuk makanan dan minuman.
Para tahanan, kata dia, juga meminta agar pemberian air tidak dibatasi. "Banyak tuntutan mereka, ada masalah makanan, minuman, air, pungli. Apakah mereka yang ucapkan itu benarakan, saya selidikinya," katanya.
Dalam kasus tersebut, sebanyak 200 orang tahanan melarikan diri. Hingga Rambu malam sebanyak 167 tahanan telah ditangkap kembali. Sementara sisanya masih belu
"Tadi saat saya ke dalam rutan, mereka meminta penghapusan pungli yang dilakukan oknum rutan, " ucap Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau, Ferdinand Siagian, Jumat 5 Mei 2017 malam. (Baca Juga: 167 Tahanan Kembali Ditangkap, Rutan Pekanbaru Dijaga Ketat )
Ferdinand mengatakan, tahanan juga mempersoalkan tentang makanan dan minuman. Menurut dia, beredar informasi para tahanan harus membayar untuk makanan dan minuman.
Para tahanan, kata dia, juga meminta agar pemberian air tidak dibatasi. "Banyak tuntutan mereka, ada masalah makanan, minuman, air, pungli. Apakah mereka yang ucapkan itu benarakan, saya selidikinya," katanya.
(dam)