Bupati Kudus Sangat Kreatif Berdayakan Potensi Daerah
A
A
A
KUDUS - Bupati Kudus Musthofa tidak pernah berhenti berpikir untuk memajukan daerahnya, dengan menggali segala potensi yang ada di daerahnya. Salah satunya adalah dengan mengangkat potensi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini terpinggirkan dan sering dianggap 'benalu' keindahan kota.
PKL di Kabupaten Kudus diangkat potensinya, diberi ruang untuk tumbuh menjadi salah satu bagian dari penggerak ekonomi kerakyatan. Hal tersebut disampaikan oleh Musthofa dalam acara Jakarta Marketing Week 2017 di Atrium Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
"Sudah seharusnya negara hadir menjadi bapak bagi mereka yang punya komitmen kuat untuk mandiri. Sehingga perlu ditata dan dibina, bukan malah dipinggirkan," ujar Bupati Musthofa yang juga Bapak PKL Jawa Tengah ini.
Ia menceritakan bagaimana Pemkab Kudus dan para PKL bersinergi membentuk jejaring penguatan ekonomi daerah, termasuk pemberian pinjaman usaha tanpa jaminan berupa kredit usaha produktif (KUP).
Hasilnya sangat terasa. Meskipun Kudus adalah kabupaten dengan luas wilayah terkecil di Jateng, terbukti memiliki kekuatan ekonomi pada sektor usaha mikro kecil termasuk PKL ini. Selain PKL, sektor yang lain yang terus didorong adalah pelaku UMKM. "Termasuk UMKM yang ada, terus kami dorong agar naik kelas dan bisa go international," kata Musthofa.
Implementasi nyatanya dengan menggandeng desainer kenamaan Ivan Gunawan (Igun), untuk mengangkat dan mempromosikan potensi bordir yang dimiliki para pengrajin bordir krancang gunting di Kudus.
Pinangan Bupati Kudus ini disambut baik oleh Igun bersama rekan-rekan desainernya. Dikatakannya, bahwa dirinya menemukan sesuatu yang khas dan beda pada bordir Kudus ini.
"Ini adalah sebuah karya mahal. Harus mendapat sentuhan yang pas agar bisa woww...," kata Igun.
Segala kreativitas itu, mendapat apresiasi dari Markplus.inc Hermawan Kertajaya. Dirinya menilai bupati Kudus berhasil menggali potensi yang ada dan diberdayakan dengan tepat.
"Seharusnya semua kepala daerah seperti ini. Harus kreatif mengangkat talent dan potensi di daerahnya," kata Hermawan ketika memberikan penghargaan kepada bupati Kudus.
PKL di Kabupaten Kudus diangkat potensinya, diberi ruang untuk tumbuh menjadi salah satu bagian dari penggerak ekonomi kerakyatan. Hal tersebut disampaikan oleh Musthofa dalam acara Jakarta Marketing Week 2017 di Atrium Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
"Sudah seharusnya negara hadir menjadi bapak bagi mereka yang punya komitmen kuat untuk mandiri. Sehingga perlu ditata dan dibina, bukan malah dipinggirkan," ujar Bupati Musthofa yang juga Bapak PKL Jawa Tengah ini.
Ia menceritakan bagaimana Pemkab Kudus dan para PKL bersinergi membentuk jejaring penguatan ekonomi daerah, termasuk pemberian pinjaman usaha tanpa jaminan berupa kredit usaha produktif (KUP).
Hasilnya sangat terasa. Meskipun Kudus adalah kabupaten dengan luas wilayah terkecil di Jateng, terbukti memiliki kekuatan ekonomi pada sektor usaha mikro kecil termasuk PKL ini. Selain PKL, sektor yang lain yang terus didorong adalah pelaku UMKM. "Termasuk UMKM yang ada, terus kami dorong agar naik kelas dan bisa go international," kata Musthofa.
Implementasi nyatanya dengan menggandeng desainer kenamaan Ivan Gunawan (Igun), untuk mengangkat dan mempromosikan potensi bordir yang dimiliki para pengrajin bordir krancang gunting di Kudus.
Pinangan Bupati Kudus ini disambut baik oleh Igun bersama rekan-rekan desainernya. Dikatakannya, bahwa dirinya menemukan sesuatu yang khas dan beda pada bordir Kudus ini.
"Ini adalah sebuah karya mahal. Harus mendapat sentuhan yang pas agar bisa woww...," kata Igun.
Segala kreativitas itu, mendapat apresiasi dari Markplus.inc Hermawan Kertajaya. Dirinya menilai bupati Kudus berhasil menggali potensi yang ada dan diberdayakan dengan tepat.
"Seharusnya semua kepala daerah seperti ini. Harus kreatif mengangkat talent dan potensi di daerahnya," kata Hermawan ketika memberikan penghargaan kepada bupati Kudus.
(zik)