Dua Polwan Cantik Keliling Pasar, Kampanye Anti Uang Palsu
A
A
A
DEMAK - Dua polisi wanita (polwan) berkeliling pasar tradisional di Demak, Jawa Tengah, untuk memberikan imbauan kepada pedagang agar mewaspadai peredaran yang palsu. Kedua polwan ini membantu para pedagang membedakan uang asli dan palsu dengan lampu ultraviolet (UV).
"Ibu-ibu, Bapak-bapak, tolong berhati-hati dengan peredaran uang palsu. Teliti dulu uangnya, jangan langsung dimasukkan kantong. Jangan sampai tertipu oknum pembeli yang menggunakan uang palsu, jadi harus dikenali ciri-ciri uang asli," kata KBO Sat Binmas Polres Demak, Iptu Ainal Marzizah, Selasa (25/4/2017).
Polwan berkerudung itu juga membawa beberapa lembar mata uang baru agar dikenali masyarakat di pasar. Mereka mengajarkan cara membedakan uang asli dan palsu dengan cara dilihat, diterawang, dan diraba.
"Uang kertas asli bila diraba pada bagian angka, huruf, dan gambar pahlawan terasa kasar. Selain itu, uang asli jika diterawang di sebelah kanan terdapat gambar pahlawan, kemudian di bawah nilai nominal ada gambar lingkaran bertuliskan Bank Indonesia," tambah Briptu Fanny dengan senyum manisnya.
Polisi juga mengimbau pedagang yang telah memiliki pendeteksi uang palsu berupa lampu UV, untuk tetap wasapada. Sebab, perkembangan teknologi telah dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk membuat uang palsu namun tidak terdeteksi oleh lampu UV.
"Selain menaruh uang di bawah sinar lampu, bapak ibu, tetap harus meraba untuk mendeteksi keasliannya. Jika diperhatikan di sisi belakang uang asli juga terdapat benang pengaman yang tertanam rapi," tukasnya sembari mempraktikkan cara mendeteksi uang palsu.
"Ibu-ibu, Bapak-bapak, tolong berhati-hati dengan peredaran uang palsu. Teliti dulu uangnya, jangan langsung dimasukkan kantong. Jangan sampai tertipu oknum pembeli yang menggunakan uang palsu, jadi harus dikenali ciri-ciri uang asli," kata KBO Sat Binmas Polres Demak, Iptu Ainal Marzizah, Selasa (25/4/2017).
Polwan berkerudung itu juga membawa beberapa lembar mata uang baru agar dikenali masyarakat di pasar. Mereka mengajarkan cara membedakan uang asli dan palsu dengan cara dilihat, diterawang, dan diraba.
"Uang kertas asli bila diraba pada bagian angka, huruf, dan gambar pahlawan terasa kasar. Selain itu, uang asli jika diterawang di sebelah kanan terdapat gambar pahlawan, kemudian di bawah nilai nominal ada gambar lingkaran bertuliskan Bank Indonesia," tambah Briptu Fanny dengan senyum manisnya.
Polisi juga mengimbau pedagang yang telah memiliki pendeteksi uang palsu berupa lampu UV, untuk tetap wasapada. Sebab, perkembangan teknologi telah dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk membuat uang palsu namun tidak terdeteksi oleh lampu UV.
"Selain menaruh uang di bawah sinar lampu, bapak ibu, tetap harus meraba untuk mendeteksi keasliannya. Jika diperhatikan di sisi belakang uang asli juga terdapat benang pengaman yang tertanam rapi," tukasnya sembari mempraktikkan cara mendeteksi uang palsu.
(wib)