Hilang di Sungai saat Cari Biawak, Fajar Ditemukan Tewas
A
A
A
KARANGANYAR - Badan Sar Nasional (Basarnas) bersama puluhan relawan akhirnya menemukan Fajar Rahayu, warga Mesen Desa Rejosari Kecamatan Gondangrejo Karanganyar yang hanyut di Sungai Cemoro pada Kamis (30/3/2017) sore.
Korban ditemukan dalam kondisi tewas pada Minggu (2/4/2017) siang, atau tiga hari dari waktu kejadian.
Pejabat Humas Badan SAR Nasional pos Surakarta Yohan Tri Anggoro mengatakan korban ditemukan di dalam Sungai dengan jarak 70 meter dari lokasi hilangnya korban. Saat ditemukan korban terjepit di antara bebatuan dan ranting pepohonan yang ada di gua-gua kecil di dasar sungai.
Dengan kerja keras yang dilakukan oleh tim SAR dan sukarelawan korban kemudian diangkat ke atas menggunakan berbagai peralatan yang ada.
Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit dokter Moewardi Kota Solo untuk dilakukan visum sebelum diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. "Korban ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB oleh tim gabungan," ucapnya.
Yohan mengatakan sulitnya Medan yang ada di lokasi kejadian membuat proses pencarian sedikit terhambat. Derasnya arus sungai serta keruhnya air juga menjadi penghambat tersendiri.
Kondisi itu membuat jarak pandang para penyelam yang melakukan pencarian di dalam air terbatas sehingga sulit untuk menemukan korban secara cepat.
Namun berkat kerja keras dari semua anggota SAR dan juga relawan yang ada proses pencarian bisa membuahkan hasil dan korban bisa ditemukan meskipun dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.
"Seharusnya korban yang meninggal sudah memasuki masa mengapung, namun karena banyaknya material yang menjepit, jenazah tidak bisa mengapung," tegasnya.
Sementara itu Kapolsek Gondangrejo Ajun komisaris polisi Sugeng Dwiyanto mengatakan kejadian nahas itu bermula ketika korban bersama tiga orang temannya menyeberangi Sungai Cemoro saat mencari Biawak dan burung pada Kamis sore. Ketika menyeberang korban terpeleset dan terseret derasnya arus sungai.
Ketiga teman korban berusaha untuk memberikan pertolongan. Namun derasnya arus membuat korban langsung tergulung dengan cepat dan hilang dari pandangan mata.
Mengetahui kondisi itu teman-teman korban langsung melaporkan kejadian kepada warga setempat dan diteruskan kepada Basarnas dan kemudian dilakukan pencarian.
Korban ditemukan dalam kondisi tewas pada Minggu (2/4/2017) siang, atau tiga hari dari waktu kejadian.
Pejabat Humas Badan SAR Nasional pos Surakarta Yohan Tri Anggoro mengatakan korban ditemukan di dalam Sungai dengan jarak 70 meter dari lokasi hilangnya korban. Saat ditemukan korban terjepit di antara bebatuan dan ranting pepohonan yang ada di gua-gua kecil di dasar sungai.
Dengan kerja keras yang dilakukan oleh tim SAR dan sukarelawan korban kemudian diangkat ke atas menggunakan berbagai peralatan yang ada.
Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit dokter Moewardi Kota Solo untuk dilakukan visum sebelum diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. "Korban ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB oleh tim gabungan," ucapnya.
Yohan mengatakan sulitnya Medan yang ada di lokasi kejadian membuat proses pencarian sedikit terhambat. Derasnya arus sungai serta keruhnya air juga menjadi penghambat tersendiri.
Kondisi itu membuat jarak pandang para penyelam yang melakukan pencarian di dalam air terbatas sehingga sulit untuk menemukan korban secara cepat.
Namun berkat kerja keras dari semua anggota SAR dan juga relawan yang ada proses pencarian bisa membuahkan hasil dan korban bisa ditemukan meskipun dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.
"Seharusnya korban yang meninggal sudah memasuki masa mengapung, namun karena banyaknya material yang menjepit, jenazah tidak bisa mengapung," tegasnya.
Sementara itu Kapolsek Gondangrejo Ajun komisaris polisi Sugeng Dwiyanto mengatakan kejadian nahas itu bermula ketika korban bersama tiga orang temannya menyeberangi Sungai Cemoro saat mencari Biawak dan burung pada Kamis sore. Ketika menyeberang korban terpeleset dan terseret derasnya arus sungai.
Ketiga teman korban berusaha untuk memberikan pertolongan. Namun derasnya arus membuat korban langsung tergulung dengan cepat dan hilang dari pandangan mata.
Mengetahui kondisi itu teman-teman korban langsung melaporkan kejadian kepada warga setempat dan diteruskan kepada Basarnas dan kemudian dilakukan pencarian.
(nag)