Genposting, Gerakan Berbagi Konten Positif di Sosial Media

Kamis, 30 Maret 2017 - 19:47 WIB
Genposting, Gerakan Berbagi Konten Positif di Sosial Media
Genposting, Gerakan Berbagi Konten Positif di Sosial Media
A A A
BANDUNG - Sebagai kaum terpelajar, keberadaan mahasiswa diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk memberi contoh dalam ber-sosial media (sosmed). Hal tersebut seiring dengan maraknya berita-berita hoax yang beredar di sosmed akhir-akhir ini.

Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) gencar memberikan pengarahan ke kampus-kampus. Lewat seminar dengan tema Gen Posistive Thinking (Genposting), diharapkan akan tumbuh semangat untuk mengunggah hal-hal positif di sosmed oleh kalangan mahasiswa. Kamis (30/3/2017) seminar Genposting digelar di Kampus 4 Unpas, Jalan Setiabudi 193, Bandung.

Hadir dalam seminar itu, Staf Ahli bidang hukum Kemenkominfo, Henri Subiakto dan Komikus Muhammad ‘Mice’ Mirsad sebagai pembicara dengan dipandu oleh moderator Asep Saefullah dari Majalah SINDO Weekly.

Dijelaskan Henri, lewat Genposting diharapkan akan lebih banyak lagi pengguna sosmed yang mengunggah berbagai hal yang bisa menciptakan kebahagiaan kepada orang lain.

“Dengan Genposting, itu adalah supaya masyarakat, kalangan mahasiswa, aktivis itu banyak memproduksi konten-konten positif. Kalau konten-konten positif yang kreatif, yang mengajak orang untuk tertawa, gembira, oftimis, happy banyak di sosmed kita, negeri ini menjadi lebih bahagia,” kata Henri.

Kondisi sosmed di Tanah Air yang akhir-akhir ini banyak diwarnai oleh informasi hoax, dinilai oleh banyak kalangan berdampak terhadap munculnya keresahan. Bahkan, dari maraknya berita-berita hoax itu, tidak jarang memicu permusuhan antar pengguna sosmed.

“Lebih produktif, lebih baik dibandingkan tegang, serba takut, serba cemas, serba marah. “Ini adalah upaya-upaya kita bersama-sama dengan mahasiswa dan kampus, yuk kita membuat gen positif thinking, yaitu membuat produk-produk yang bisa disampaikan kepada masyarakat tuh hal-hal yang kreatif, hal-hal yang positif, hal-hal yang menyenangkan yang membikin orang menjadi lebih bahagia,” papar dia.

Sementara itu, dalam beberapa bulan terakhir, berita berbau hoax dinilai sudah cukup menguasai sosmed. Alhasil, tidak jarang masyarakat mengalami kesulitan untuk membedakan antara berita hoax dan berita benar. "Mirisnya, berita benar pun sering dibilang hoax. Itu saking kuatnya hoax,” kata Mice.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6501 seconds (0.1#10.140)