Bidik Investor, Kaltara Terus Bersolek
Bidik Investor, Kaltara Terus Bersolek
A
A
A
BABAK baru dimulai. Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) perlahan tancap gas. Rancangan besar telah disiapkan untuk membangun peradaban provinsi termuda di Indonesia ini menjadi lebih maju. Sejak lahir pada 2012 silam, Kaltara memiliki kebutuhan besar untuk pembangunan. Sederet langkah telah disusun. Konsep utamanya yaitu “Bergegas Membangun dari Pinggiran”.
Irianto Lambrie, Gubernur Kaltara, mengungkapkan bahwa pembangunan daerah tidak terlepas dari kebutuhan dana. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan dengan duduk berpangku tangan. Caranya, yakni dengan menggali potensi daerah untuk menarik datangnya investasi ke Kaltara. Menurutnya, peluang-peluang investasi di daerahnya sangat besar. Untuk mempromosikan berbagai potensi tersebut, pihaknya menggelar Kaltara Investment Forum (KIF) 2017 di Jakarta pada Rabu lalu. Beberapa investor lokal maupun mancanegara hadir, seperti dari Korea, Jepang, Malaysia, China, dan Australia.
Irianto memaparkan potensi investasi bidang energi menjadi hal yang sangat menjanjikan di wilayahnya. Fokus utamanya adalah merealisasikan investasi kelistrikan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang di Kaltara, baik yang akan berbasis batu bara, air, maupun gas. “Listrik dulu yang utama, termasuk hidroenergi dengan memanfaatkan sungai-sungai yang ada di Kaltara. Itu sangat ideal untuk pembangkit listrik. Nanti selanjutnya akan berkesinambungan dengan beberapa rencana pembangunan dan rencana investasi lain,” terang Irianto.
Sudah ada beberapa langkah jitu yang disiapkan Irianto agar investor tertarik dan berkomitmen menanamkan modalnya di Kaltara. Pertama, perihal kemudahan perizinan. Pemprov Kaltara tengah menyiapkan kebijakan penyederhanaan pengurusan perizinan lewat revisi Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemprov Kalimantan Utara. Kemudahan perizinan tersebut menjadi strategi agar ada ketertarikan dan kepercayaan dari pemodal untuk berinvestasi membangun Kaltara.
Gebrakan apalagi yang sedang dikembangkan Kaltara? Simak di Majalah SINDO Weekly Edisi No.3/VI/2017 yang terbit Senin (20/3/2017), mengulasnya secara lengkap.
![Bidik Investor, Kaltara Terus Bersolek]()
Irianto Lambrie, Gubernur Kaltara, mengungkapkan bahwa pembangunan daerah tidak terlepas dari kebutuhan dana. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan dengan duduk berpangku tangan. Caranya, yakni dengan menggali potensi daerah untuk menarik datangnya investasi ke Kaltara. Menurutnya, peluang-peluang investasi di daerahnya sangat besar. Untuk mempromosikan berbagai potensi tersebut, pihaknya menggelar Kaltara Investment Forum (KIF) 2017 di Jakarta pada Rabu lalu. Beberapa investor lokal maupun mancanegara hadir, seperti dari Korea, Jepang, Malaysia, China, dan Australia.
Irianto memaparkan potensi investasi bidang energi menjadi hal yang sangat menjanjikan di wilayahnya. Fokus utamanya adalah merealisasikan investasi kelistrikan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang di Kaltara, baik yang akan berbasis batu bara, air, maupun gas. “Listrik dulu yang utama, termasuk hidroenergi dengan memanfaatkan sungai-sungai yang ada di Kaltara. Itu sangat ideal untuk pembangkit listrik. Nanti selanjutnya akan berkesinambungan dengan beberapa rencana pembangunan dan rencana investasi lain,” terang Irianto.
Sudah ada beberapa langkah jitu yang disiapkan Irianto agar investor tertarik dan berkomitmen menanamkan modalnya di Kaltara. Pertama, perihal kemudahan perizinan. Pemprov Kaltara tengah menyiapkan kebijakan penyederhanaan pengurusan perizinan lewat revisi Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemprov Kalimantan Utara. Kemudahan perizinan tersebut menjadi strategi agar ada ketertarikan dan kepercayaan dari pemodal untuk berinvestasi membangun Kaltara.
Gebrakan apalagi yang sedang dikembangkan Kaltara? Simak di Majalah SINDO Weekly Edisi No.3/VI/2017 yang terbit Senin (20/3/2017), mengulasnya secara lengkap.
(bbk)
Explore More