Mau Diajak Foto Selfi Anak Harimau Terkam Bocah TK di Jatim Park 2
A
A
A
BATU - Seekor anak harimau Bengala warna putih yang masih berusia tujuh bulan menerkam pengunjung Jatim Park (JTP) 2, Triana Ayu Putri (5) siswi TK Ngasem, Kecamatan Dhoko, Kabupaten Kediri. Akibat terkaman anak harimau Bengala, Putri mengalami luka dibagian leher, pundak dan punggungnya. Saat ini Putri masih dirawat di RS Baptis Kota Batu ditemani ibunya Ajeng Sulistiyowati dan neneknya Tin Nurdiyana.
Humas JTP 2, Titik S Arianto menjelaskan, setiap harinya anak harimau Bengala itu dipergunakan sebagai obyek foto selfi untuk pengunjung JTP 2. Artinya anak harimau itu tidak lepas dari sangkarnya.
Menurut Titik, Selasa (14/3/2017) pukul 14.00 WIB, dua orang pawang harimau membawa hewan peliharaanya menuju lokasi foto selfi. Ditengah perjalanan, berpapasan dengan rombongan korban.
"Sesuai prosedur satu pawang memegang tali yang mengikat di leher harimau. Seorang lagi bertugas mencarikan jalan untuk anak harimau itu. Tiba-tiba anak harimau terkejut mendengar suara gaduh dan teriakan dari rombongan wisatawan yang berjalan dibelakang korban," kata Titik.
Seketika harimaunya menerkam korban yang berada di dekatnya. Pundak sebelah kiri korban digigit. Kemudian punggungnya kena cakar.
"Saat menerkam tenaga harimaunya sangat kuat. Sampai salah satu pawang yang berusaha melepaskan terkaman harimau di tubuh korban ikut diserang dan mengalami luka ringan," sebut Titik.
Tidak menunggu lama, korban langsung dilarikan ke UGD RS Baptis Kota Batu. "Kami pihak JTP menanggung seluruh biaya pengobatan korban. Termasuk menanggung seluruh biaya hidup keluarganya saat tinggal di rumah sakit," urainya.
Dijelaskan, kejadian semacam ini baru pertama kali terjadi di JTP2. Karena di dekat lokasi foto selfi, sudah ditempel tata tertib. Bawasannya saat hendak ingin berfoto selfi dengan anak harimau. Wajib menjaga ketertiban dan ketenangan. Supaya anak harimaunya tidak terkejut.
"Kesimpulan kami peristiwa ini murni kecelakaan. Bukan karena kesalahan pawang harimaunya. Tahun kemarin. Salah satu karyawan kami Fery juga diserang harimau. Penyebabnya sama. Harimaunya terkejut saat Fery ingin mengambil kunci motornya yang jatuh di dekat kandang harimau," urai Titik.
Saat dikonfirmasi Tin Nurdiyana Nenek Triana Ayu Putri menyatakan, pihaknya tidak akan menuntut pihak JTP. Sebab pelayanan yang diberikan JTP sangat baik. JTP menanggung seluruh biaya pengobatan cucunya. Sekaligus menanggung biaya hidup keluarganya saat di rumah sakit.
Keinginan dia, perawatan cucunya dilanjutkan di Kediri. Tapi sebelum itu dia ingin membawa cucunya ke dokter psikiatri.
"Yang saya khawatirkan cucu saya trauma atas kejadian yang dialami. Sehingga saya ingin cucu saya dibawa ke dokter psikiatri," urai Tin Nurdiyana.
Menurut Tin, saat kejadian anaknya sempat dibawa lari oleh harimaunya. Karena tali yang dipegang oleh pawangnya lepas.
"Cucu saya sangat baik dan pintar. Saat kejadian tidak menangis. Justru dia bilang sama mamanya untuk berhenti menangis," imbuhnya.
Untuk memastikan Putri mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit. Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata menjenguk Putri diruang Anggrek tempat merawat Putri.
Saat dikonfirmasi Kapolres menyatakan, sudah meminta keterangan dari keluarga korban. Termasuk mendengarkan keterangan dari dua pawang harimau.
Menurutnya, Polisi masih mempelajari apakah ada unsur kelalaian yang dilakukan pawang harimau. Sampai menimbulkan kejadian seperti kemarin siang. Seeokor ana harimau menerkam pengunjung JTP 2.
"Kalau ditemukan unsur kelalaian maka harus ada pihak yang bertanggung jawab. Kita masih mempelajari prosedur yang benar ketika anak harimau boleh diajak foto. Yang penting sekarang ini korban sudah mendapatkan perawatan medis dengan baik," tegasnya.
Humas JTP 2, Titik S Arianto menjelaskan, setiap harinya anak harimau Bengala itu dipergunakan sebagai obyek foto selfi untuk pengunjung JTP 2. Artinya anak harimau itu tidak lepas dari sangkarnya.
Menurut Titik, Selasa (14/3/2017) pukul 14.00 WIB, dua orang pawang harimau membawa hewan peliharaanya menuju lokasi foto selfi. Ditengah perjalanan, berpapasan dengan rombongan korban.
"Sesuai prosedur satu pawang memegang tali yang mengikat di leher harimau. Seorang lagi bertugas mencarikan jalan untuk anak harimau itu. Tiba-tiba anak harimau terkejut mendengar suara gaduh dan teriakan dari rombongan wisatawan yang berjalan dibelakang korban," kata Titik.
Seketika harimaunya menerkam korban yang berada di dekatnya. Pundak sebelah kiri korban digigit. Kemudian punggungnya kena cakar.
"Saat menerkam tenaga harimaunya sangat kuat. Sampai salah satu pawang yang berusaha melepaskan terkaman harimau di tubuh korban ikut diserang dan mengalami luka ringan," sebut Titik.
Tidak menunggu lama, korban langsung dilarikan ke UGD RS Baptis Kota Batu. "Kami pihak JTP menanggung seluruh biaya pengobatan korban. Termasuk menanggung seluruh biaya hidup keluarganya saat tinggal di rumah sakit," urainya.
Dijelaskan, kejadian semacam ini baru pertama kali terjadi di JTP2. Karena di dekat lokasi foto selfi, sudah ditempel tata tertib. Bawasannya saat hendak ingin berfoto selfi dengan anak harimau. Wajib menjaga ketertiban dan ketenangan. Supaya anak harimaunya tidak terkejut.
"Kesimpulan kami peristiwa ini murni kecelakaan. Bukan karena kesalahan pawang harimaunya. Tahun kemarin. Salah satu karyawan kami Fery juga diserang harimau. Penyebabnya sama. Harimaunya terkejut saat Fery ingin mengambil kunci motornya yang jatuh di dekat kandang harimau," urai Titik.
Saat dikonfirmasi Tin Nurdiyana Nenek Triana Ayu Putri menyatakan, pihaknya tidak akan menuntut pihak JTP. Sebab pelayanan yang diberikan JTP sangat baik. JTP menanggung seluruh biaya pengobatan cucunya. Sekaligus menanggung biaya hidup keluarganya saat di rumah sakit.
Keinginan dia, perawatan cucunya dilanjutkan di Kediri. Tapi sebelum itu dia ingin membawa cucunya ke dokter psikiatri.
"Yang saya khawatirkan cucu saya trauma atas kejadian yang dialami. Sehingga saya ingin cucu saya dibawa ke dokter psikiatri," urai Tin Nurdiyana.
Menurut Tin, saat kejadian anaknya sempat dibawa lari oleh harimaunya. Karena tali yang dipegang oleh pawangnya lepas.
"Cucu saya sangat baik dan pintar. Saat kejadian tidak menangis. Justru dia bilang sama mamanya untuk berhenti menangis," imbuhnya.
Untuk memastikan Putri mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit. Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata menjenguk Putri diruang Anggrek tempat merawat Putri.
Saat dikonfirmasi Kapolres menyatakan, sudah meminta keterangan dari keluarga korban. Termasuk mendengarkan keterangan dari dua pawang harimau.
Menurutnya, Polisi masih mempelajari apakah ada unsur kelalaian yang dilakukan pawang harimau. Sampai menimbulkan kejadian seperti kemarin siang. Seeokor ana harimau menerkam pengunjung JTP 2.
"Kalau ditemukan unsur kelalaian maka harus ada pihak yang bertanggung jawab. Kita masih mempelajari prosedur yang benar ketika anak harimau boleh diajak foto. Yang penting sekarang ini korban sudah mendapatkan perawatan medis dengan baik," tegasnya.
(sms)