Penyakit MSS di Bali Terdeteksi Sejak 2015
A
A
A
DENPASAR - Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyebutkan, penyakit Meningitis Streptococcus Suis (MSS) yang dibawa dari bakteri daging babi ini baru diketahui di Bali sejak 2015 lalu.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bali Gede Wira Sunetra mengatakan, penyakit tersebut diketahui pada 2015 lalu dengan jumlah 10 kasus. Kemudian pada 2016 ada 26 kasus positif dan 2017 baru tiga yang dinyatakan positif.
"Penyakit ini baru kami ketahui sejak 2015 lalu. Sebelumnya MSS ini tidak ke record sama sekali," kata Gede, Selasa (14/3/2017).
Gede menerangkan, sejauh ini belum ada yang meninggal disebabkan oleh bakteri MSS tersebut. Penyakit ini telah dibawa oleh darah dan daging babi di mana saat dimakan belum terolah dengan benar.
"Penyakit ini tidak menular antarmanusia. Tapi dia dibawa oleh daging dan darah daging babi," ujarnya. Pihaknya mengimbau agar warga ketika akan mengonsumsi makanan berbahan dasar daging babi agar dimasak dengan benar.
Dia menerangkan, secara keseluruhan berdasarkan laporan yang diterima terdapat 38 kasus termasuk yang positif MSS. "Ada tiga yang sudah positif. Saat ini mereka ada yang dirawat di Rumah Sakit Wangaya," ujarnya.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Bali Gede Wira Sunetra mengatakan, penyakit tersebut diketahui pada 2015 lalu dengan jumlah 10 kasus. Kemudian pada 2016 ada 26 kasus positif dan 2017 baru tiga yang dinyatakan positif.
"Penyakit ini baru kami ketahui sejak 2015 lalu. Sebelumnya MSS ini tidak ke record sama sekali," kata Gede, Selasa (14/3/2017).
Gede menerangkan, sejauh ini belum ada yang meninggal disebabkan oleh bakteri MSS tersebut. Penyakit ini telah dibawa oleh darah dan daging babi di mana saat dimakan belum terolah dengan benar.
"Penyakit ini tidak menular antarmanusia. Tapi dia dibawa oleh daging dan darah daging babi," ujarnya. Pihaknya mengimbau agar warga ketika akan mengonsumsi makanan berbahan dasar daging babi agar dimasak dengan benar.
Dia menerangkan, secara keseluruhan berdasarkan laporan yang diterima terdapat 38 kasus termasuk yang positif MSS. "Ada tiga yang sudah positif. Saat ini mereka ada yang dirawat di Rumah Sakit Wangaya," ujarnya.
(whb)