Kantor PCNU Kulon Progo Diresmikan Said Aqil
A
A
A
KULON PROGO - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meresmikan Gedung Perkantoran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (10/3/2017). Bangunan tiga lantai yang berada di tepi jalan nasional di Triharjo, Wates ini menghabiskan dana senilai Rp4,35 miliar.
"Semoga gedung ini akan menjadi sarana vital bagi warga NU dan pengurus," kata Ketua PCNU Kulon Progo Wasiludin.
PCNU Kulon Progo memiliki 33 badan otonom dan lembaga yang ada di bawahnya. Selama ini sekretariat dan kegiatan menumpang di beberapa tempat. Namun, dengan hadirnya bangunan ini diharapkan semua kegiatan bisa fokus dilakukan di tempat ini.
Kantor PCNU Kulon Progo setinggi tiga lantai ini menghabiskan dana senilai Rp4,35 miliar. Pembangunannya dimulai 9 April 2016 dan selesai dalam kurun waktu sepuluh bulan, berkat bantuan dan dukungan Ketua Gapensi Kulon Progo Kuswadi.
"Bangunan ini belum lunas, jadi kader yang sanggup untuk segera memenuhi kewajibannya," ujarnya.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengajak semua kader dan warga nahdliyin untuk senantiasa menjaga agama negara dan bangsa. Menurutnya, mempertahankan NKRI merupakan harga mati.
"Semoga gedung ini akan menjadi sarana vital bagi warga NU dan pengurus," kata Ketua PCNU Kulon Progo Wasiludin.
PCNU Kulon Progo memiliki 33 badan otonom dan lembaga yang ada di bawahnya. Selama ini sekretariat dan kegiatan menumpang di beberapa tempat. Namun, dengan hadirnya bangunan ini diharapkan semua kegiatan bisa fokus dilakukan di tempat ini.
Kantor PCNU Kulon Progo setinggi tiga lantai ini menghabiskan dana senilai Rp4,35 miliar. Pembangunannya dimulai 9 April 2016 dan selesai dalam kurun waktu sepuluh bulan, berkat bantuan dan dukungan Ketua Gapensi Kulon Progo Kuswadi.
"Bangunan ini belum lunas, jadi kader yang sanggup untuk segera memenuhi kewajibannya," ujarnya.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengajak semua kader dan warga nahdliyin untuk senantiasa menjaga agama negara dan bangsa. Menurutnya, mempertahankan NKRI merupakan harga mati.
(zik)