Polisi Nekat Berduel dengan Pria yang Mengamuk dan Acungkan Parang
A
A
A
PALEMBANG - Aksi heroik dilakukan anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, Bripka Adios Anra, Rabu, (3/2/2017).
Tanpa rasa takut, Bripka Adios berhasil mengamankan pria pengidap gangguan jiwa yang saat kejadian tengah mengamuk sembari membara parang.
Informasi yang dihimpun, aksi heroik Bripka Adios tersebut bermula saat petugas piket SPKT Polresta Palembang mendapatkan laporan dari masyarakat yang dibuat takut lantaran seorang pria bernama Fendi (40), yang diketahui pengidap gangguan jiwa mengamuk dengan menenteng sebilah parang di Jalan Gubernur HA Bastari Lorong Harapan, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan 15 Ulu, Palembang.
Bahkan, ketika itu Fendi juga mengancam dan mengejar warga yang tengah melintas di kawasan tersebut.
Tak mau terjadi hal yang tidak diinginkan, anggota SPKT bersama anggota piket Reskrim Polresta Palembang langsung mendatangi lokasi.
"Beberapa anggota saat itu langsung menanggapi laporan warga tersebut dengan meluncur ke lokasi," ungkap Kabag Ops Polresta Palembang.
Setelah tiba di lokasi, upaya untuk membujuk Fendi pun dilakukan polisi. Hanya saja, upaya itu kandas dan Fendi justru menantang polisi yang membujuknya dengan memutar-mutarkan goloknya.
"Selain membawa golok, pria tersebut juga membawa sebuah martil. Memang pria itu diduga mengalami gangguan jiwa," tuturnya.
Tak ingin perbuatan Fendi semakin membahayakan, Bripka Adios akhirnya mengambil sebuah balok kayu yang digunakan sebagai senjata untuk melepaskan golok yang diacungkan Fendi.
"Anggota kita juga mengalami luka ringan di tanggannya karena sempat terjadi pergumulan antara anggota dan pria tersebut sebelum akhirnnya tangan pria tersebut berhasil diamankan diikat dengan tali," jelasnya.
Belakangan diketahui, kejiwaan Fendi memang kerap tergangggu. Bahkan informasinya, jika sedang kumat Fendi juga nekat mendatangi warga dan mengancamnya.
"Sudah lama memang adik saya itu terganggu kejiwaannya. Pernah diobati dan sempat sembuh, namun kini ternyata kambuh lagi," ujar Ranta Dewi, kakak dari Fendi.
Menurutnya, Fendi juga sempat dikurung di dalam rumah. Namun, karena terlihat tidak mengamuk lagi, Fendi pun akhirnya di biarkan keluar rumah. "Tidak menyangka juga akan seperti itu," tandasnya.
Saat ini pihak Polresta Palembang sudah membawa Fendi ke Rumah Sakit Jiwa untuk dilakukan pengobatan.
Tanpa rasa takut, Bripka Adios berhasil mengamankan pria pengidap gangguan jiwa yang saat kejadian tengah mengamuk sembari membara parang.
Informasi yang dihimpun, aksi heroik Bripka Adios tersebut bermula saat petugas piket SPKT Polresta Palembang mendapatkan laporan dari masyarakat yang dibuat takut lantaran seorang pria bernama Fendi (40), yang diketahui pengidap gangguan jiwa mengamuk dengan menenteng sebilah parang di Jalan Gubernur HA Bastari Lorong Harapan, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan 15 Ulu, Palembang.
Bahkan, ketika itu Fendi juga mengancam dan mengejar warga yang tengah melintas di kawasan tersebut.
Tak mau terjadi hal yang tidak diinginkan, anggota SPKT bersama anggota piket Reskrim Polresta Palembang langsung mendatangi lokasi.
"Beberapa anggota saat itu langsung menanggapi laporan warga tersebut dengan meluncur ke lokasi," ungkap Kabag Ops Polresta Palembang.
Setelah tiba di lokasi, upaya untuk membujuk Fendi pun dilakukan polisi. Hanya saja, upaya itu kandas dan Fendi justru menantang polisi yang membujuknya dengan memutar-mutarkan goloknya.
"Selain membawa golok, pria tersebut juga membawa sebuah martil. Memang pria itu diduga mengalami gangguan jiwa," tuturnya.
Tak ingin perbuatan Fendi semakin membahayakan, Bripka Adios akhirnya mengambil sebuah balok kayu yang digunakan sebagai senjata untuk melepaskan golok yang diacungkan Fendi.
"Anggota kita juga mengalami luka ringan di tanggannya karena sempat terjadi pergumulan antara anggota dan pria tersebut sebelum akhirnnya tangan pria tersebut berhasil diamankan diikat dengan tali," jelasnya.
Belakangan diketahui, kejiwaan Fendi memang kerap tergangggu. Bahkan informasinya, jika sedang kumat Fendi juga nekat mendatangi warga dan mengancamnya.
"Sudah lama memang adik saya itu terganggu kejiwaannya. Pernah diobati dan sempat sembuh, namun kini ternyata kambuh lagi," ujar Ranta Dewi, kakak dari Fendi.
Menurutnya, Fendi juga sempat dikurung di dalam rumah. Namun, karena terlihat tidak mengamuk lagi, Fendi pun akhirnya di biarkan keluar rumah. "Tidak menyangka juga akan seperti itu," tandasnya.
Saat ini pihak Polresta Palembang sudah membawa Fendi ke Rumah Sakit Jiwa untuk dilakukan pengobatan.
(nag)