Banjir, Warga Dua Desa di Bekasi Butuh Pasokan Air Bersih

Banjir, Warga Dua Desa di Bekasi Butuh Pasokan Air Bersih
A
A
A
BEKASI - Musibah banjir yang terjadi di Desa Hurip Jaya dan Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (25/2/2017) pagi ini sudah memasuki hari kedelapan. Warga meminta agar pemerintah setempat memberikan perhatian terutama air bersih dan pos kesehatan.
"Kami butuh air bersih mas, dan bantuan kesehatan karena, anak saya demamnya masih tinggi sejak kemarin. Bukan anak saya saja, tapi banyak warga lainnya mulai terserang penyakit dan butuh petugas kesehatan," kata Narulloh (25) warga desa Hurip Jaya ketika ditemui di rumahnya.
Narulloh berharap, musibah yang dialami dirinya dan ribuan warga lainnya bisa segera mendapatkan perhatian pemerintah. "Sudah 8 hari kami kebanjiran, pasca pemungutan suara Pilkada kemarin, tapi tak ada satu pun yang kesini untuk bantu termasuk Bupati Neneng," jelasnya.
Narulloh mengaku banjir yang terjadi di wilayahnya ini memang sudah rutin terjadi sejak puluhan tahun lamanya, dan tanpa ada perhatian dari pemerintah mengatasinya. "Banjir mah sudah sering terjadi mas, tapi kayaknya pemerintah cuek saja," ungkapnya.
Sementara itu menanggapi keluhan warga, salah satu tim relawan BPBD Kabupaten Bekasi, Adith mengatakan, pihaknya sudah mendengar hal itu. Dan BPBD tanggap dengan langsung mengirimkan kebutuhan warga diantaranya, air bersih dan obat-obatan.
"Sudah dikirim bantuan dari BPBD mas ke kecamatan, cuma memang agak terlambat. Dan kami masih menunggu," kata Adith.
"Kami butuh air bersih mas, dan bantuan kesehatan karena, anak saya demamnya masih tinggi sejak kemarin. Bukan anak saya saja, tapi banyak warga lainnya mulai terserang penyakit dan butuh petugas kesehatan," kata Narulloh (25) warga desa Hurip Jaya ketika ditemui di rumahnya.
Narulloh berharap, musibah yang dialami dirinya dan ribuan warga lainnya bisa segera mendapatkan perhatian pemerintah. "Sudah 8 hari kami kebanjiran, pasca pemungutan suara Pilkada kemarin, tapi tak ada satu pun yang kesini untuk bantu termasuk Bupati Neneng," jelasnya.
Narulloh mengaku banjir yang terjadi di wilayahnya ini memang sudah rutin terjadi sejak puluhan tahun lamanya, dan tanpa ada perhatian dari pemerintah mengatasinya. "Banjir mah sudah sering terjadi mas, tapi kayaknya pemerintah cuek saja," ungkapnya.
Sementara itu menanggapi keluhan warga, salah satu tim relawan BPBD Kabupaten Bekasi, Adith mengatakan, pihaknya sudah mendengar hal itu. Dan BPBD tanggap dengan langsung mengirimkan kebutuhan warga diantaranya, air bersih dan obat-obatan.
"Sudah dikirim bantuan dari BPBD mas ke kecamatan, cuma memang agak terlambat. Dan kami masih menunggu," kata Adith.
(ysw)