Seorang Balita Gizi Buruk di Pangandaran Meninggal
A
A
A
PANGANDARAN - Seorang balita penderita gizi buruk di Kabupaten Pangadaran, Najwa (27 bulan), meninggal dunia. Namun, Najwa warga Dusun Ciberem, Desa/Kecamatan Sidamulih, dinyatakan meninggal akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Berdasarkan instruksi Dinas Kesehatan tidak dibuatkan NCP Kasus Gizi Buruk lantaran kematiannya terjadi akibat DBD,” kata petugas Kesehatan Kecamatan Sidamulih, Fitri, Jumat (24/2/2017).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki mengatakan, saat ini penderita kasus gizi buruk di Kabupaten Pangandaran mencapai 80 balita. Namun, setelah diverifikasi ke lapangan baru ada 19 balita. “Jumlah balita di Kabupaten Pangandaran saat ini ada 27.720 dan 80 diduga menderita gizi buruk,” katanya.
Yani menambahkan, pihaknya sedang melakukan validasi melalui petugas Puskesmas apakah dari 80 balita tersebut gizi buruk murni atau gizi buruk penyerta, sehingga akan mendapat penangganan yang tepat. Seperti salah satu contoh di Kecamatan Padaherang, ditemukan ada 5 kasus gizi buruk, yaitu Anggita, Rino, Arismunandar, Aleva, dan Kenanga.
“Dari 5 balita tersebut hanya Kenanga yang menderita gizi buruk murni, sedangkan yang 4 merupakan penderita gizi buruk penyerta,” tambahnya.
“Berdasarkan instruksi Dinas Kesehatan tidak dibuatkan NCP Kasus Gizi Buruk lantaran kematiannya terjadi akibat DBD,” kata petugas Kesehatan Kecamatan Sidamulih, Fitri, Jumat (24/2/2017).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki mengatakan, saat ini penderita kasus gizi buruk di Kabupaten Pangandaran mencapai 80 balita. Namun, setelah diverifikasi ke lapangan baru ada 19 balita. “Jumlah balita di Kabupaten Pangandaran saat ini ada 27.720 dan 80 diduga menderita gizi buruk,” katanya.
Yani menambahkan, pihaknya sedang melakukan validasi melalui petugas Puskesmas apakah dari 80 balita tersebut gizi buruk murni atau gizi buruk penyerta, sehingga akan mendapat penangganan yang tepat. Seperti salah satu contoh di Kecamatan Padaherang, ditemukan ada 5 kasus gizi buruk, yaitu Anggita, Rino, Arismunandar, Aleva, dan Kenanga.
“Dari 5 balita tersebut hanya Kenanga yang menderita gizi buruk murni, sedangkan yang 4 merupakan penderita gizi buruk penyerta,” tambahnya.
(wib)