Pleno KPU Tebo Ricuh, Personel Brimob Terluka Ditabrak Mobil Pengunjuk Rasa
A
A
A
TEBO - Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tebo di kantor Bupati Tebo, Provinsi Jambi, berakhir ricuh, Kamis (23/2/2017). Akibatnya seorang personel Brimob terluka karena ditabrak kendaraan yang digunakan menerobos barikade aparat (terdiri dari Pasukan Huru Hara, Brimob, dan TNI) yang berjaga di depan halaman kantor Bupati Tebo.
Pagar dan tembok kantor Bupati Tebo yang berada di jalan lintas Jambi-Tebo rusak. Massa yang berjumlah sekitar 2.000 orang dari Gerakan Tebo Bersatu juga memblokir jalan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Personel Brimob, Bripka Taufik Alamsyah mengalami luka robek di hidung, muka luka lebam, dan tulang kaki retak karena ditabrak mobil. Danyon B Pelopor Kompol Asep Sujarwadi membenarkan seorang anggotanya menjadi korban saat unjuk rasa pilkada di Kabupaten Tebo. “Benar, saat ini Bripka Taufik sedang menjalani perawatan intensif,” katanya.
Melihat massa yang beringas, pasukan PHH langsung menghentikan mobil tersebut dengan memecahkan kaca depan. Bahkan personel Buser Polres Tebo berusaha menangkap sopir mobil dan provokator aksi namun gagal karena lari ke dalam kerumunan massa.
Pasukan PHH dibantu aparat TNI dan Satpol PP terus menekan kerumunan massa hingga massa terus terdesak ke luar pagar kantor Bupati Tebo. “Kondisi Kabupaten Tebo saat ini sudah mulai kondusif,” jelas Asep.
Kericuhan oleh massa Gerakan Tebo Bersatu terjadi saat demo menolak hasil Pilkada Bupati Tebo pada 15 Februari 2017. Massa awalnya hanya berorasi di depan halaman kantor Bupati Tebo yang saat itu menggelar rapat pleno pilkada.
Menjelang tengah hari, Pasukan Huru Hara (PHH) dari Dalmas dibantu pasukan Brimob melakukan negosiasi agar massa tidak memblokir jalan. Namun jumlah massa yang lebih banyak membuat aparat kewalahan sehingga berhasil menjebol dan merusak pagar dan tembok kantor Bupati Tebo.
Bahkan saat itu massa berusaha memasuki ruang sidang pleno yang digelar KPUD Tebo. Melihat massa terus merangsek masuk, Kapolres Tebo AKBP Budi Rahmad dengan pengeras suara mengambil inisiatif memberikan kesempatan perwakilan massa menemui pejabat di ruang Setda Tebo.
Setelah perwakilan massa menemui, tiba-tiba terdapat provokasi bila ada pembagian minuman keras tradisional jenis tuak kepada massa hingga beberapa massa menuju lokasi tersebut. Selang beberapa menit dan tidak tidak puas dengan hasil mediasi, beberapa massa terprovokasi hingga terjadi bentrokan fisik dengan petugas.
Bahkan massa yang terprovokasi langsung menabrak pasukan PHH dengan menggunakan mobil yang membawa pengeras suara hingga menyebabkan seorang anggota Brimob Bripka Taufik Alamsyah terluka.
Pagar dan tembok kantor Bupati Tebo yang berada di jalan lintas Jambi-Tebo rusak. Massa yang berjumlah sekitar 2.000 orang dari Gerakan Tebo Bersatu juga memblokir jalan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Personel Brimob, Bripka Taufik Alamsyah mengalami luka robek di hidung, muka luka lebam, dan tulang kaki retak karena ditabrak mobil. Danyon B Pelopor Kompol Asep Sujarwadi membenarkan seorang anggotanya menjadi korban saat unjuk rasa pilkada di Kabupaten Tebo. “Benar, saat ini Bripka Taufik sedang menjalani perawatan intensif,” katanya.
Melihat massa yang beringas, pasukan PHH langsung menghentikan mobil tersebut dengan memecahkan kaca depan. Bahkan personel Buser Polres Tebo berusaha menangkap sopir mobil dan provokator aksi namun gagal karena lari ke dalam kerumunan massa.
Pasukan PHH dibantu aparat TNI dan Satpol PP terus menekan kerumunan massa hingga massa terus terdesak ke luar pagar kantor Bupati Tebo. “Kondisi Kabupaten Tebo saat ini sudah mulai kondusif,” jelas Asep.
Kericuhan oleh massa Gerakan Tebo Bersatu terjadi saat demo menolak hasil Pilkada Bupati Tebo pada 15 Februari 2017. Massa awalnya hanya berorasi di depan halaman kantor Bupati Tebo yang saat itu menggelar rapat pleno pilkada.
Menjelang tengah hari, Pasukan Huru Hara (PHH) dari Dalmas dibantu pasukan Brimob melakukan negosiasi agar massa tidak memblokir jalan. Namun jumlah massa yang lebih banyak membuat aparat kewalahan sehingga berhasil menjebol dan merusak pagar dan tembok kantor Bupati Tebo.
Bahkan saat itu massa berusaha memasuki ruang sidang pleno yang digelar KPUD Tebo. Melihat massa terus merangsek masuk, Kapolres Tebo AKBP Budi Rahmad dengan pengeras suara mengambil inisiatif memberikan kesempatan perwakilan massa menemui pejabat di ruang Setda Tebo.
Setelah perwakilan massa menemui, tiba-tiba terdapat provokasi bila ada pembagian minuman keras tradisional jenis tuak kepada massa hingga beberapa massa menuju lokasi tersebut. Selang beberapa menit dan tidak tidak puas dengan hasil mediasi, beberapa massa terprovokasi hingga terjadi bentrokan fisik dengan petugas.
Bahkan massa yang terprovokasi langsung menabrak pasukan PHH dengan menggunakan mobil yang membawa pengeras suara hingga menyebabkan seorang anggota Brimob Bripka Taufik Alamsyah terluka.
(wib)