JR Saragih Diskusi Budaya bersama Pastor di Samosir
A
A
A
SAMOSIR - Jopinus Ramli Saragih atau biasa disapa JR Saragih menyeberang ke Samosir untuk berdiskusi dan bertukar pikiran tentang budaya dan nilai-nilai keagamaan bersama pastor di Samosir.
JR Saragih berpandangan, di era pesatnya perkembangan teknologi membuat budaya dan bahasa asli di Sumatera Utara perlahan memudar. Seiring dengan itu pula nilai-nilai agama mulai goyah dan perlu perbaikan kembali seperti semula. Karena itu, perlu ada pembenahan semangat baru Sumatera Utara dalam hal budaya dan nilai-nilai agama.
Sebagai seorang kepala daerah, JR Saragih memandang perlu bertukar pikiran dengan tokoh agama meskipun harus menyeberang ke Samosir. Pertemuan dan diskusi dilakukan sekitar dua jam di Gereja Katolik Paroki Santo Mikhael Panguruan, Samosir, Sumatera Utara.
Pria lulusan SMA Iklas Prasasti di Kemayoran, Jakarta Pusat ini menilai orang tua dan sekolah memiliki fungsi penting dalam memperkuat nilai budaya dan keagamaan. Agama dan budaya bisa jalan beriringan saling menguatkan jika peran dan fungsi orang tua serta sekolah berjalan sebagaimana mestinya.
Menurutnya, umat Katolik sudah mulai mengembalikan peran dan fungsi orang tua serta sekolah untuk menanamkan nilai-nilai agama serta budaya. "Melalui nilai keagamaan, anak-anak generasi penerus bisa semakin kuat mencintai budaya mereka," ujar Bupati Simalungun tersebut.
Pastor Gereja Katolik Paroki Santo Mikhael Panguruan Nelson Sitanggang mengatakan, pendalaman keagamaan di Sumatera Utara mulai berkurang. Berbeda di masa lalu ketika pendalaman nilai-nilai keagamaan sangat diutamakan. Jika pendalaman nilai keagamaan sudah dilakukan, dia yakin budaya asli juga akan terjaga dengan baik.
JR Saragih berpandangan, di era pesatnya perkembangan teknologi membuat budaya dan bahasa asli di Sumatera Utara perlahan memudar. Seiring dengan itu pula nilai-nilai agama mulai goyah dan perlu perbaikan kembali seperti semula. Karena itu, perlu ada pembenahan semangat baru Sumatera Utara dalam hal budaya dan nilai-nilai agama.
Sebagai seorang kepala daerah, JR Saragih memandang perlu bertukar pikiran dengan tokoh agama meskipun harus menyeberang ke Samosir. Pertemuan dan diskusi dilakukan sekitar dua jam di Gereja Katolik Paroki Santo Mikhael Panguruan, Samosir, Sumatera Utara.
Pria lulusan SMA Iklas Prasasti di Kemayoran, Jakarta Pusat ini menilai orang tua dan sekolah memiliki fungsi penting dalam memperkuat nilai budaya dan keagamaan. Agama dan budaya bisa jalan beriringan saling menguatkan jika peran dan fungsi orang tua serta sekolah berjalan sebagaimana mestinya.
Menurutnya, umat Katolik sudah mulai mengembalikan peran dan fungsi orang tua serta sekolah untuk menanamkan nilai-nilai agama serta budaya. "Melalui nilai keagamaan, anak-anak generasi penerus bisa semakin kuat mencintai budaya mereka," ujar Bupati Simalungun tersebut.
Pastor Gereja Katolik Paroki Santo Mikhael Panguruan Nelson Sitanggang mengatakan, pendalaman keagamaan di Sumatera Utara mulai berkurang. Berbeda di masa lalu ketika pendalaman nilai-nilai keagamaan sangat diutamakan. Jika pendalaman nilai keagamaan sudah dilakukan, dia yakin budaya asli juga akan terjaga dengan baik.
(zik)