Setelah Selamatkan Anak, Bodong Tewas Tersambar Kereta

Minggu, 12 Februari 2017 - 15:05 WIB
Setelah Selamatkan Anak, Bodong Tewas Tersambar Kereta
Setelah Selamatkan Anak, Bodong Tewas Tersambar Kereta
A A A
PALEMBANG - Perlintasan kereta tak berpalang pintu kembali memakan korban. Safrudin alias Bodong (37), warga Jalan Abikusno Cs, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati, Palembang, tewas dengan dengan kondisi tubuh hancur seusai tersambar kereta api Bukit Serelo jurusan Palembang-Lubuk Linggau, Minggu (12/2/2017) pagi.

Informasi yang dihimpun, kejadian nahas itu terjadi di perlintasan kereta tak jauh dari kediaman korban. Ketika itu, korban baru saja keluar rumah dengan maksud hendak bertandang ke kediaman orang tuanya, bersama istri dan anaknya.

Lantaran jalan menuju perlintasan rel sedikit menanjak, korban akhinya memutuskan untuk berjalan lebih dahulu bersama anak sulungnya bernama Keyla (6) dengan menggunakan sepeda motor. Sementara, istrinya menyusul dari belakang dengan berjalan kaki.

Ketika hendak melintasi rel di depan lorong kediamannya, datang sebuah kereta yang baru saja berangkat dari Stasiun Kertapati yang langsung menyambar korban.

"Korban ini jalan duluan sama anaknya. Nah saat di rel, ternyata ada kereta yang akan melintas. Kereta tersebut berjalan kencang dan tidak membunyikan klakson sehingga korban tidak mengetahuinya," ungkap Murdia (67), ibu mertua korban yang saat kejadian tak jauh dari lokasi.

Dia mengatakan, sebelum tersambar kereta, korban sempat menyelamatkan anaknya yang saat itu duduk di depan korban. "Korban sempat mengangkat dan melemparkan anaknya ke tepi jalan. Sedangkan dia (korban) sendiri tak dapat menyelamatkan diri dan akhirnya tertabrak," terangnya.

Menurut Murdia, korban sempat terseret sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. "Dia sempat teriak juga. Langsung tewas terseret. Sepeda motornya juga jatuh ke sungai," bebernya.

Sementara itu, Ida (26), istri korban, tak kuasa menahan tangis. Dia mengatakan, tidak ada firasat apa pun sebelum kejadian itu. Termasuk juga tidak ada perilaku aneh dari suaminya. "Tidak ada firasat apa-apa. Suami saya masih seperti biasa. Kami minta PT KAI bertanggung jawab atas kejadian ini," katanya.

Kapolsek Kertapati AKP Deli Haris mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kecelakaan itu. "Kita sudah melakukan olah TKP serta akan memeriksa sejumlah saksi di lapangan."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7054 seconds (0.1#10.140)