Pilkada di Aceh dan Papua Rawan Intimidasi Kelompok Bersenjata

Rabu, 08 Februari 2017 - 07:03 WIB
Pilkada di Aceh dan...
Pilkada di Aceh dan Papua Rawan Intimidasi Kelompok Bersenjata
A A A
JAKARTA - Aceh dan Papua menjadi sorotan Badan Intelijen Negara (BIN) pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017. Keduanya disebut masuk kategori rawan dengan pertimbangan masih adanya intimidasi dari kelompok bersenjata pada tahapan pilkada di dua daerah otonomi khusus tersebut.

“Ada spesifikasi kerawanan yang perlu kita perhatikan bersama, pertama intimidasi kelompok bersenjata di Aceh dan Papua,” ujar Deputi II BIN, Mayjen TNI Thamrin Marzuki dalam rapat koordinasi kesiapan pemungutan dan penghitungan suara di Gedung KPU, Selasa (7/2/2017).

Thamrin menjelaskan, bahwa intimidasi ini dilakukan untuk menyukseskan calon tertentu, agar bisa menang pada pilkada nanti. Hal tersebut setidaknya sudah nampak di sejumlah wilayah Aceh, seperti Bireun, Aceh Jaya dan Lhokseumawe. “Mereka masih ada, terutama di pegunungan,” kata dia.

Begitu juga di Papua, dia menyebut Tolikara, Puncak Jaya, Jayapura, Intan Jaya Dogiyai dan Nduga sebagai wilayah rawan intimidasi dari kelompok bersenjata. “Kami harapkan ada penambahan aparat disana khususnya di TPS yang rawan,” tambah dia.

Kabaintelkam Mabes Polri Komjen Pol Lutfi Lubihanto mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi dari BIN perihal intimidasi dari kelompok bersenjata di sejumlah daerah di Aceh dan Papua.

Menurut dia ada penambahan jumlah personel guna memastikan proses pilkada berjalan demokratis aman dan lancar.

“Sudah ada anggota yang lakukan pengamanan. Termasuk juga pergeseran pasukan dari satuan Brimob dari daerah ke Aceh atau Papua,” kata Lutfi.

Koordinasi menurut Lutfi juga sudah dilakukan dengan penyelenggara Pemda dan TNI. Menurut dia komitmen Polri adalah menjaga agar tidak ada kelompok manapun yang melakukan tindakan anarkistis dan mengganggu jalannya pilkada. “Sudah dikoordinasikan juga dengan pihak kami, Pemda, termasuk Polda Aceh dan Papua,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7518 seconds (0.1#10.140)