Nurdin Abdullah Janjikan Perubahan Besar di Sulsel
A
A
A
MAKASSAR - Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah (NA) dianggap sebagai kandidat yang menjanjikan perubahan besar di Pilgub Sulsel. Prestasi selama memimpin Bantaeng menjadi indikator kapasitas Nurdin Abdullah. Hanya saja, Nurdin harus mampu meyakinkan partai politik untuk mendapatkan kendaraan politik di Pilgub.
"Tokoh- tokoh yang punya prestasi pemerintahan seperti NA memang selalu menjanjikan harapan perubahan. Posisinya tentu diperhitungkan dalam kontestasi Pilgub," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Luhur A Priyanto, Senin (6/2/2017).
Luhur menegaskan, prestasi dan kemajuan Bantaeng saat ini juga akan menjadi daya tarik bagi pemilih. Namun kata Luhur, dalam politik elektoral, ada mekanisme seleksi dan eleksi yang harus dilewati. "Seleksi ada di partai- partai atau pengusung baru kemudian eleksi (pemilihan) di masyarakat saat pemilihan nanti," ungkapnya.
Dari dua tahapan seleksi itu, Luhur mengatakan, jika NA akan bertarung keras pada proses penentuan calon lewat partai politik. Apalagi karena NA bukan orang yang berkecimpung di partai politik sehingga harus intens berkomunikasi.
"Sampai sekarang saya melihat belum ada partai politik yang declare secara terbuka untuk mengusung NA. Infrastruktur sosial politik yang menopang gerakan politik NA juga belum memadai untuk intens bersosialisasi ke daerah-daerah," kata Luhur.
Luhur menilai, praktis tinggal Hanura, PKS, dan Demokrat yang tidak memiliki tokoh internal serta belum membangun komunikasi intensif dengan kandidat potensial. Partai- partai lain, kalau dilihat pola dukungannya pada pilkada sebelumnya, sepertinya sudah punya kandidat kuat.
Terkait peluang NA di Demokrat, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Demokrat Sulsel, Selle KS Dalle menegaskan, partainya masih terbuka untuk siapa saja yang ingin mencalonkan dan dicalonkan. Namun, Partai Demokrat akan memprioritaskan kader yang memiliki niat, konsep, dan komitmen bertarung di Pilgub.
"Kami prioritaskan kader dan pasti itu. DPP sudah mengintruksikan agar kader- kader inti yang memiliki niatan bertarung, silakan sosialisasi dini karena DPP nanti akan melihat kemampuan dan peluang kader," katanya.
"Tokoh- tokoh yang punya prestasi pemerintahan seperti NA memang selalu menjanjikan harapan perubahan. Posisinya tentu diperhitungkan dalam kontestasi Pilgub," kata pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Luhur A Priyanto, Senin (6/2/2017).
Luhur menegaskan, prestasi dan kemajuan Bantaeng saat ini juga akan menjadi daya tarik bagi pemilih. Namun kata Luhur, dalam politik elektoral, ada mekanisme seleksi dan eleksi yang harus dilewati. "Seleksi ada di partai- partai atau pengusung baru kemudian eleksi (pemilihan) di masyarakat saat pemilihan nanti," ungkapnya.
Dari dua tahapan seleksi itu, Luhur mengatakan, jika NA akan bertarung keras pada proses penentuan calon lewat partai politik. Apalagi karena NA bukan orang yang berkecimpung di partai politik sehingga harus intens berkomunikasi.
"Sampai sekarang saya melihat belum ada partai politik yang declare secara terbuka untuk mengusung NA. Infrastruktur sosial politik yang menopang gerakan politik NA juga belum memadai untuk intens bersosialisasi ke daerah-daerah," kata Luhur.
Luhur menilai, praktis tinggal Hanura, PKS, dan Demokrat yang tidak memiliki tokoh internal serta belum membangun komunikasi intensif dengan kandidat potensial. Partai- partai lain, kalau dilihat pola dukungannya pada pilkada sebelumnya, sepertinya sudah punya kandidat kuat.
Terkait peluang NA di Demokrat, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Demokrat Sulsel, Selle KS Dalle menegaskan, partainya masih terbuka untuk siapa saja yang ingin mencalonkan dan dicalonkan. Namun, Partai Demokrat akan memprioritaskan kader yang memiliki niat, konsep, dan komitmen bertarung di Pilgub.
"Kami prioritaskan kader dan pasti itu. DPP sudah mengintruksikan agar kader- kader inti yang memiliki niatan bertarung, silakan sosialisasi dini karena DPP nanti akan melihat kemampuan dan peluang kader," katanya.
(wib)