JR Saragih: Islamic Centre Simalungun akan Siap Tahun Ini
A
A
A
SIMALUNGUN - Pemerintah Kabupaten Simalungun segera mempercepat pembangunan Islamic Centre di daerah Perdagangan. Islamic Centre akan menjadi sarana yang representatif untuk menjadi pusat kajian, kegiatan, dan ibadah umat muslim di Bumi Habonaron Do Bona, Kabupaten Simalungun.
"Pembangunan dari Islamic Centre ini dapat dituntaskan pada tahun ini. Bila mendapatkan perhatian, kebersamaan, dan partisipasi seluruh kalangan umat Islam di Simalungun yang telah tergabung dalam panitia pembangunan bersama dengan kami dari Pemerintah Kabupaten Simalungun," kata Bupati Simalungun, JR Saragih dalam acara silaturahmi bersama para ulama, ustadz, dan tokoh masyarakat Sumatera Utara di Hotel Madani pada Jumat 4 Februari 2017.
Lebih lanjut JR Saragih memaparkan, target pembangunannya adalah dua tahun dengan luas bangunan 4 hektare. Bangunan terdiri dari masjid, aula, pusat dakwah hingga asrama haji. Diperkirakan total biaya pembangunan sebesar Rp30 miliar.
Sudah ada hibah dari Pemerintah Kabupaten Simalungun sebesar Rp4 miliar dan PT Efarina sebesar Rp500 juta. Nanti juga akan dibuka rekening bersama dengan transparansi agar dapat dipertanggungjawabkan.
"Yang harus ditekankan juga, pembangunan ini hendaknya tidak mempersempit pemikiran kita hingga mengkaitkannya dengan pencalonan Gubernur Sumatera Utara. Ini adalah murni dari pelayanan Pemerintah Kabupaten Simalungun yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mewujudkan fasilitas dan kenyamanan semua umat muslim Simalungun beribadah," tambah JR Saragih.
Ketua Umum Pembangunan Islamic Centre Simalungun, Tuan Guru Syekh H Ahmad Sakban Arrahmani Rajaguguk MA turut menyampaikan bahwa pembangunan ini adalah mimpi umat muslim. Diharapkan bangunan ini dapat menjadi salah satu ikon terbangunnya peradapan Islam di Simalungun.
"Diterimanya ide pembangunan Islamic Centre ini dengan sangat baik dan positif oleh bapak Bupati kita haruslah menambah semangat baru untuk mewujudkan pembangunan ini secepatnya dengan penuh tanggung jawab. Sangatlah berdosa bila kita tidak merespons tujuan baik ini," ungkap Tuan Guru.
Dia pun menepis kabar adanya isu politik dalam pembangunan Islamic Centre Simalungun. “Tujuannya murni untuk membangun kerukunan, kedamaian, kebhinekaan yang lebih luas di Simalungun hingga Sumatera Utara," tutup Tuan Guru.
"Pembangunan dari Islamic Centre ini dapat dituntaskan pada tahun ini. Bila mendapatkan perhatian, kebersamaan, dan partisipasi seluruh kalangan umat Islam di Simalungun yang telah tergabung dalam panitia pembangunan bersama dengan kami dari Pemerintah Kabupaten Simalungun," kata Bupati Simalungun, JR Saragih dalam acara silaturahmi bersama para ulama, ustadz, dan tokoh masyarakat Sumatera Utara di Hotel Madani pada Jumat 4 Februari 2017.
Lebih lanjut JR Saragih memaparkan, target pembangunannya adalah dua tahun dengan luas bangunan 4 hektare. Bangunan terdiri dari masjid, aula, pusat dakwah hingga asrama haji. Diperkirakan total biaya pembangunan sebesar Rp30 miliar.
Sudah ada hibah dari Pemerintah Kabupaten Simalungun sebesar Rp4 miliar dan PT Efarina sebesar Rp500 juta. Nanti juga akan dibuka rekening bersama dengan transparansi agar dapat dipertanggungjawabkan.
"Yang harus ditekankan juga, pembangunan ini hendaknya tidak mempersempit pemikiran kita hingga mengkaitkannya dengan pencalonan Gubernur Sumatera Utara. Ini adalah murni dari pelayanan Pemerintah Kabupaten Simalungun yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mewujudkan fasilitas dan kenyamanan semua umat muslim Simalungun beribadah," tambah JR Saragih.
Ketua Umum Pembangunan Islamic Centre Simalungun, Tuan Guru Syekh H Ahmad Sakban Arrahmani Rajaguguk MA turut menyampaikan bahwa pembangunan ini adalah mimpi umat muslim. Diharapkan bangunan ini dapat menjadi salah satu ikon terbangunnya peradapan Islam di Simalungun.
"Diterimanya ide pembangunan Islamic Centre ini dengan sangat baik dan positif oleh bapak Bupati kita haruslah menambah semangat baru untuk mewujudkan pembangunan ini secepatnya dengan penuh tanggung jawab. Sangatlah berdosa bila kita tidak merespons tujuan baik ini," ungkap Tuan Guru.
Dia pun menepis kabar adanya isu politik dalam pembangunan Islamic Centre Simalungun. “Tujuannya murni untuk membangun kerukunan, kedamaian, kebhinekaan yang lebih luas di Simalungun hingga Sumatera Utara," tutup Tuan Guru.
(wib)