PDIP Minta Debat Calon Gubernur Papua Barat Digelar di Manokwari
A
A
A
MANOKWARI - PDI Perjuangan meminta agar debat calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat yang akan digelar 2 Februari mendatang cukup dilaksanakan di Manokwari, Ibukota Provinsi Papua Barat.
“Pilkada untuk memilih calon pemimpin untuk Papua Barat. Kami menyarankan kepada KPU dan KPU Papua Barat agar debat cukup dilaksanakan di Papua Barat. Tidak lagi di Jakarta seperti debat pertama 20 Januari lalu,” ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kepada pers usai konsolidasi pemenangan pilkada gubernur dan wakil gubernur Papua Barat di Sorong, Kamis (26/1/2017).
Pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan Dominggus Mandacan-Mohamad Lakotani (akrab disebut DoaMu) bersama pengurus partai dan kader Papua Barat hadir mendengarkan arahan Sekjen PDIP.
“Masyarakat Papua Barat tentu ingin menyaksikan debat paslon itu secara langsung di Manokwari. Jadi kenapa harus digelar di Jakarta lagi,” tambah Hasto.
Calon gubernur Dominggus Mandacan menjelaskan pengalaman dari mengikuti debat pertama yang hampir menyita waktu lima hari.
“Kenapa kami berharap debat calon dilakukan di Papua Barat Karena dari sisi waktu sebelum debat sudah harus stand by dua hari di Jakarta. Setelah debat pun untuk kembali ke Papua Barat pun bisa terkendala dengan jadwal penerbangan,” jelas Mandacan.
Selain itu, cost ke Jakarta cukup tinggi meskipun KPU Papua Barat menetapkan bisa membawa 50 orang pendukung paslon.
“Tapi ternyata karena antuasisme pendukung dan relawan dari seluruh Papua Barat bisa sampai 200 orang dan mereka minta akomodasi dan transportasi ke paslon,” ujarnya.
Mandacan mengingatkan wilayah Papua Barat ini masih susah dijangkau jadi selayaknya waktu tersisa dipergunakan untuk menemui masyarakat di daerah terpencil. Pada bagian lain, Mandacan menyimpan optimisme bisa memenangkan pilkada Papua Barat.
“Secara historis, Rakyat Papua Barat pasti tahu bahwa Dominggus Mandacan ikut mendukung pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, sebutan saat itu. Selain itu, pengalaman kerja pernah menjadi camat dan bupati menjadi modal untuk membawa Papua Barat lebih baik,” bebernya.
Untuk diketahui, sebagai Bupati Manokwari saat itu, Mandacan ikut memekarkan lima kabupaten.
“Semoga rakyat selalu ingat hal itu. Saat ini kami sedang memperkuat pembentukan saksi-saksi yang akan ditempatkan di seluruh TPS,”ucapnya. Hal ini penting mengingat wilayah Papua Barat yang secara geografis sulit.
"Dengan semangat gotong royong dan kesiapan seluruh pilar partai dan partai pengusung dan pendukung, semoga kami bisa memenangkan pilkada 15 Februari mendatang dan bisa mewujudkan kesejahteraaan masyarakat Papua Barat yang lebih baik,” pungkas Mandacan.
“Pilkada untuk memilih calon pemimpin untuk Papua Barat. Kami menyarankan kepada KPU dan KPU Papua Barat agar debat cukup dilaksanakan di Papua Barat. Tidak lagi di Jakarta seperti debat pertama 20 Januari lalu,” ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kepada pers usai konsolidasi pemenangan pilkada gubernur dan wakil gubernur Papua Barat di Sorong, Kamis (26/1/2017).
Pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan Dominggus Mandacan-Mohamad Lakotani (akrab disebut DoaMu) bersama pengurus partai dan kader Papua Barat hadir mendengarkan arahan Sekjen PDIP.
“Masyarakat Papua Barat tentu ingin menyaksikan debat paslon itu secara langsung di Manokwari. Jadi kenapa harus digelar di Jakarta lagi,” tambah Hasto.
Calon gubernur Dominggus Mandacan menjelaskan pengalaman dari mengikuti debat pertama yang hampir menyita waktu lima hari.
“Kenapa kami berharap debat calon dilakukan di Papua Barat Karena dari sisi waktu sebelum debat sudah harus stand by dua hari di Jakarta. Setelah debat pun untuk kembali ke Papua Barat pun bisa terkendala dengan jadwal penerbangan,” jelas Mandacan.
Selain itu, cost ke Jakarta cukup tinggi meskipun KPU Papua Barat menetapkan bisa membawa 50 orang pendukung paslon.
“Tapi ternyata karena antuasisme pendukung dan relawan dari seluruh Papua Barat bisa sampai 200 orang dan mereka minta akomodasi dan transportasi ke paslon,” ujarnya.
Mandacan mengingatkan wilayah Papua Barat ini masih susah dijangkau jadi selayaknya waktu tersisa dipergunakan untuk menemui masyarakat di daerah terpencil. Pada bagian lain, Mandacan menyimpan optimisme bisa memenangkan pilkada Papua Barat.
“Secara historis, Rakyat Papua Barat pasti tahu bahwa Dominggus Mandacan ikut mendukung pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, sebutan saat itu. Selain itu, pengalaman kerja pernah menjadi camat dan bupati menjadi modal untuk membawa Papua Barat lebih baik,” bebernya.
Untuk diketahui, sebagai Bupati Manokwari saat itu, Mandacan ikut memekarkan lima kabupaten.
“Semoga rakyat selalu ingat hal itu. Saat ini kami sedang memperkuat pembentukan saksi-saksi yang akan ditempatkan di seluruh TPS,”ucapnya. Hal ini penting mengingat wilayah Papua Barat yang secara geografis sulit.
"Dengan semangat gotong royong dan kesiapan seluruh pilar partai dan partai pengusung dan pendukung, semoga kami bisa memenangkan pilkada 15 Februari mendatang dan bisa mewujudkan kesejahteraaan masyarakat Papua Barat yang lebih baik,” pungkas Mandacan.
(sms)