13 Gepeng Terjaring Razia Dinsos Kota Bengkulu
A
A
A
BENGKULU - Dinas Sosial Kota Bengkulu dibantu petugas Satpol PP menggelar razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di wilayah Kota Bengkulu, Kamis (19/1/2017).
Petugas berhasil mengamankan 13 orang gepeng yakni sembilan orang wanita dan empat orang pria. Mereka berasal dari Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.
Menariknya, dari 13 gepeng yang diamankan ada satu anak di bawah umur, RZ 11 tahun. Salah seorang pengemis wanita paruh baya sempat histeris. Ia menolak diangkut oleh petugas yang ingin membawanya ke mobil.
Plt Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Syahrul Tamzie mengatakan, gepeng yang diamankan akan ditempatkan di Panti Sosial Bina Laras Dharmaguna milik Kementerian Sosial RI. Mereka akan diberikan pembinaan.
"Kita koordinasikan dengan Dinas Sosial Provinsi Bengkulu agar para gepeng diberikan pelatihan di panti sosial," ujar Syahrul.
Pemberian pelatihan dimaksudkan agar para gepeng tidak kembali turun ke jalan dan dapat memperoleh pekerjaan yang layak. "Kita berharap mereka tidak lagi turun ke jalan karena dapat mengganggu ketertiban lalu lintas," ucapnya.
Dari data Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, di Bengkulu ada sekitar 40 gepeng yang beroperasi setiap harinya.
Petugas berhasil mengamankan 13 orang gepeng yakni sembilan orang wanita dan empat orang pria. Mereka berasal dari Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.
Menariknya, dari 13 gepeng yang diamankan ada satu anak di bawah umur, RZ 11 tahun. Salah seorang pengemis wanita paruh baya sempat histeris. Ia menolak diangkut oleh petugas yang ingin membawanya ke mobil.
Plt Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Syahrul Tamzie mengatakan, gepeng yang diamankan akan ditempatkan di Panti Sosial Bina Laras Dharmaguna milik Kementerian Sosial RI. Mereka akan diberikan pembinaan.
"Kita koordinasikan dengan Dinas Sosial Provinsi Bengkulu agar para gepeng diberikan pelatihan di panti sosial," ujar Syahrul.
Pemberian pelatihan dimaksudkan agar para gepeng tidak kembali turun ke jalan dan dapat memperoleh pekerjaan yang layak. "Kita berharap mereka tidak lagi turun ke jalan karena dapat mengganggu ketertiban lalu lintas," ucapnya.
Dari data Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, di Bengkulu ada sekitar 40 gepeng yang beroperasi setiap harinya.
(zik)