Jalan Yogya-Bantul Ambles, Warga Resah
A
A
A
YOGYAKARTA - Jalan ambles di depan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) di Gedongkiwo, Mantrijeron, meresahkan warga sekitar. Sebabnya, amblesnya aspal yang berada di ruas jalan Yogya-Bantul itu menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas. Warga minta pemerintah segera melakukan perbaikan.
"Dari pagi sampai siang ini, sudah empat motor yang jatuh terperosok," kata Azis, (45), salah satu warga sekitar, Senin (2/1/2017).
Jalan ambles sejak Sabtu pekan lalu dan hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan. Warga setempat pun terpaksa memberi tanda seadanya dengan menancapkan batang pohon pisang disertai tulisan peringatan.
"Jalan itu sejak sepekan lalu sudah retak-retak dan akhirnya ambles. Kami khawatir kerusakan akan semakin parah dan membahayakan pengguna jalan, apalagi ini jalan ramai lalu lintas kendaraan," ujarnya.
Di ruas jalan yang sama terdapat beberapa titik yang rusak, di antaranya di depan Gereja Pugeran dan depan SPBU Gedongkiwo. Di bawah jalan tersebut terdapat saluran air limbah sampai Sewon Bantul. Warga pun berinisiatif menambal retakan jalan dengan adukan semen seadanya.
Terpisah, Kepala Seksi Jalan dan JembatanBidang Bina Marga Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Sigit Setiawan mengaku sudah mendapat laporan terkait kerusakan jalan tersebut. Namun pihaknya belum bisa mengambil tindakan karena menjadi kewenangan provinsi.
"Kami sudah meneruskan laporan ke Pemda DIY agar segera diperbaiki," katanya.
Dia mengakui, di bawah jalan rusak itu juga ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikelola Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM). "Kami kalau menangani takut menyalahi aturan."
"Dari pagi sampai siang ini, sudah empat motor yang jatuh terperosok," kata Azis, (45), salah satu warga sekitar, Senin (2/1/2017).
Jalan ambles sejak Sabtu pekan lalu dan hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan. Warga setempat pun terpaksa memberi tanda seadanya dengan menancapkan batang pohon pisang disertai tulisan peringatan.
"Jalan itu sejak sepekan lalu sudah retak-retak dan akhirnya ambles. Kami khawatir kerusakan akan semakin parah dan membahayakan pengguna jalan, apalagi ini jalan ramai lalu lintas kendaraan," ujarnya.
Di ruas jalan yang sama terdapat beberapa titik yang rusak, di antaranya di depan Gereja Pugeran dan depan SPBU Gedongkiwo. Di bawah jalan tersebut terdapat saluran air limbah sampai Sewon Bantul. Warga pun berinisiatif menambal retakan jalan dengan adukan semen seadanya.
Terpisah, Kepala Seksi Jalan dan JembatanBidang Bina Marga Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Sigit Setiawan mengaku sudah mendapat laporan terkait kerusakan jalan tersebut. Namun pihaknya belum bisa mengambil tindakan karena menjadi kewenangan provinsi.
"Kami sudah meneruskan laporan ke Pemda DIY agar segera diperbaiki," katanya.
Dia mengakui, di bawah jalan rusak itu juga ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikelola Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM). "Kami kalau menangani takut menyalahi aturan."
(zik)