Dua Petani Tewas Tertimbun Longsor di Labura
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Tingginya curah hujan mengakibatkan dua petani yang membuka lahan baru perkebunan sawit tewas tertimbun tanah longsor di daerah perbukitan Dusun Masehi Desa Sei Raja Kecamatan NA IX-X, Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura). Kedua korban tewas itu, yakni, Doni Nasution (41) warga Dusun Sidomulio Desa Sei Raja, Kecamatan NA lX-X dan Kartiman (70) warga Desa Bandar Durian, Kecamatan Aek Natas, Kabupaten Labura.
Berdasar informasi yang diperoleh SINDOnews, peristiwa longsor itu terjadi saat keduanya sedang istrahat pada sebuah gubuk di lahan perkebunan yang ingin mereka buka. Tiba-tiba tebing yang ada di sisi gubuk mereka longsor hingga menimpa keduanya.
"Saat sedang membuka Ladang di daerah Sungai Jabandol, pada saat itu mereka beristirahat di pondok, tiba tiba tanah longsor menimpa pondok tersebut dan merekapun tertimpa tanah, hingga tewas," kata Kepala Dusun Masehi Jumroh Rambe (41), Selasa (27/12/2016).
Menurutnya, sebenarnya keduanya tewas tertimpa longsor pada Senin siang 26 Desember. Namun warga mengetahui peristiwa itu setelah malam kejadian.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Labura Ahmad Sofyan menyatakan, pihaknya juga mengetahui kejadian itu setelah beberapa jam kejadian. Maka itu, anggota BPBD langsung turun ke lokasi yang cukup jauh sekitar 6 kilometer dari Dusun Masehi.
"Sedangkan jalan menuju lokasi jalan setapak. Mayat keduanya dilangsir lalu dibawa pakai sepeda motor dan dimasukkan ke ambulans," ungkapnya.
Menurutnya, kondisi salah satu mayat cukup mengenaskan. Kepala bagian belakang salah satu korban berlubang cukup besar diduga diterjang kayu yang terbawa longsor tersebut.
Setelah beberapa jam dalam perjalanan yang hanya menggunakan penerangan senter dari hutan itu, akhirnya kedua mayat korban dibawa ke puskesmas terdekat.
Sementara Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang mengatakan, begitu mengetahui peristiwa tanah longsor yang mengakibat dua korban jiwa langsung menurunkan anggotanya ke lokasi.
"Camat NA IX-X juga turun ke lokasi melakukan cek TKP. Kedua korban langsung dibawa ke puskesmas untuk diperiksa," tandasnya.
Berdasar informasi yang diperoleh SINDOnews, peristiwa longsor itu terjadi saat keduanya sedang istrahat pada sebuah gubuk di lahan perkebunan yang ingin mereka buka. Tiba-tiba tebing yang ada di sisi gubuk mereka longsor hingga menimpa keduanya.
"Saat sedang membuka Ladang di daerah Sungai Jabandol, pada saat itu mereka beristirahat di pondok, tiba tiba tanah longsor menimpa pondok tersebut dan merekapun tertimpa tanah, hingga tewas," kata Kepala Dusun Masehi Jumroh Rambe (41), Selasa (27/12/2016).
Menurutnya, sebenarnya keduanya tewas tertimpa longsor pada Senin siang 26 Desember. Namun warga mengetahui peristiwa itu setelah malam kejadian.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Labura Ahmad Sofyan menyatakan, pihaknya juga mengetahui kejadian itu setelah beberapa jam kejadian. Maka itu, anggota BPBD langsung turun ke lokasi yang cukup jauh sekitar 6 kilometer dari Dusun Masehi.
"Sedangkan jalan menuju lokasi jalan setapak. Mayat keduanya dilangsir lalu dibawa pakai sepeda motor dan dimasukkan ke ambulans," ungkapnya.
Menurutnya, kondisi salah satu mayat cukup mengenaskan. Kepala bagian belakang salah satu korban berlubang cukup besar diduga diterjang kayu yang terbawa longsor tersebut.
Setelah beberapa jam dalam perjalanan yang hanya menggunakan penerangan senter dari hutan itu, akhirnya kedua mayat korban dibawa ke puskesmas terdekat.
Sementara Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang mengatakan, begitu mengetahui peristiwa tanah longsor yang mengakibat dua korban jiwa langsung menurunkan anggotanya ke lokasi.
"Camat NA IX-X juga turun ke lokasi melakukan cek TKP. Kedua korban langsung dibawa ke puskesmas untuk diperiksa," tandasnya.
(zik,whb)