Benda Mencurigakan Diduga Bom Gegerkan Warga Yogya
A
A
A
YOGYAKARTA - Warga di sekitar Jalan Bintaran, Mergangsan, Kota Yogyakarta, tepatnya disebelah timur Kantor Kadin DIY sempat gempar dengan tas mencurigakan yang tergeletak dipinggir jalan. Pasalnya, warga curig ada bom di dalam tas warna hitam yang tergelatak di atas pot bungga tersebut.
Bowo, tukang parkir di Superindo tak jauh dari lokasi melihat tas mencurigakan itu sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB. Dia tak berani mendekat dan hanya melihat dari jarak tak terlalu jauh.
Saat ada petugas kepolisian sedang mengambil uang di ATM tak jauh dari Superindo, dia memberitahukan tas tersebut. Polisi itu kemudian menghubungi petugas dari Mapolsekta Mergangsan.
"Saya curiga barang itu berbahaya, apalagi sekarang ini ada banyak teroris yang ditangkap," kata Bowo, Selasa (27/12/2016).
Tak lama berselang, petugas dari Mapolsekta Mergangsan tiba dilokasi. Petugas mengamankan lokasi sekitar dengan memberi garis police-line warna kuning dibentangkan. "Kita tunggu Tim Gegana Polda DIY," kata Kapolsekta Mergangsan, Kompol Bambang MP.
Tak butuh waktu lama, petugas dari Gegana Brimob DIY tiba dilokasi. Dengan mengenakan peralatan yang memadai, petugas baru akan melakukan pengamanan benda mencurigakan itu.
Tiba-tiba ada seorang lelaki paruh baya mendekat lokasi. Petugas mengingatkan lelaki yang diketahui bernama Herman itu untuk menjauh.
Namun, dia tetap nekat menerobos garis police line dan mengambil tas tersebut. "Itu barang saya," kata Herman sambil mengambil tas tersebut.
Tas itu diakui merupakan miliknya. Dia sengaja menaruh tas yang berisi pakaian, buku, dan sajadah karena sepeda motornya mogok.
Karena membawa tas dan menambah berat, dia menaruh tas dibawah pot bunga tersebut. "Motor mogok, saya bawa ke bengkel. Tas saya taruh karena berat," katanya.
Meski demikian, dia dibawa ke Mapolresta Yogyakarta untuk dimintai keterangan. Bambang menyarankan agar tidak sembarangan menaruh barang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tidak ada benda berbahaya atau bom. Hanya ada seseorang manaruh tas karena sepeda motornya mogok. Intinya tidak ada teror," pungkas Kompol Bambang.
Bowo, tukang parkir di Superindo tak jauh dari lokasi melihat tas mencurigakan itu sejak pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB. Dia tak berani mendekat dan hanya melihat dari jarak tak terlalu jauh.
Saat ada petugas kepolisian sedang mengambil uang di ATM tak jauh dari Superindo, dia memberitahukan tas tersebut. Polisi itu kemudian menghubungi petugas dari Mapolsekta Mergangsan.
"Saya curiga barang itu berbahaya, apalagi sekarang ini ada banyak teroris yang ditangkap," kata Bowo, Selasa (27/12/2016).
Tak lama berselang, petugas dari Mapolsekta Mergangsan tiba dilokasi. Petugas mengamankan lokasi sekitar dengan memberi garis police-line warna kuning dibentangkan. "Kita tunggu Tim Gegana Polda DIY," kata Kapolsekta Mergangsan, Kompol Bambang MP.
Tak butuh waktu lama, petugas dari Gegana Brimob DIY tiba dilokasi. Dengan mengenakan peralatan yang memadai, petugas baru akan melakukan pengamanan benda mencurigakan itu.
Tiba-tiba ada seorang lelaki paruh baya mendekat lokasi. Petugas mengingatkan lelaki yang diketahui bernama Herman itu untuk menjauh.
Namun, dia tetap nekat menerobos garis police line dan mengambil tas tersebut. "Itu barang saya," kata Herman sambil mengambil tas tersebut.
Tas itu diakui merupakan miliknya. Dia sengaja menaruh tas yang berisi pakaian, buku, dan sajadah karena sepeda motornya mogok.
Karena membawa tas dan menambah berat, dia menaruh tas dibawah pot bunga tersebut. "Motor mogok, saya bawa ke bengkel. Tas saya taruh karena berat," katanya.
Meski demikian, dia dibawa ke Mapolresta Yogyakarta untuk dimintai keterangan. Bambang menyarankan agar tidak sembarangan menaruh barang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Tidak ada benda berbahaya atau bom. Hanya ada seseorang manaruh tas karena sepeda motornya mogok. Intinya tidak ada teror," pungkas Kompol Bambang.
(nag)