Residivis yang Nodai Siswi SMP Diterjang Peluru Polisi
A
A
A
MAKASSAR - Dua anggota jaringan pencuri sepeda motor yang tega memperkosa siswi SMP berinisial SR (14), 9 Desember dibekuk polisi di Makassar, Jumat (16/12/2016).
Kedua pelaku warga Kabupaten Pinrang itu yakni Tolleng (35), dan La Kumar (28). Mereka akhirnya diringkus tim gabungan Tim Khusus (Timsus) Polda Sulsel dan Resmob Polres Soppeng yang dipimpin Kompol Rafiuddin.
Menurut Kepala Unit Resmob Polres Soppeng Aiptu Asdar, kedua buronannya itu berhasil diciduk saat bersembunyi di salah satu kontrakan di Jalan Dakwah, Kelurahan Mallimongan, Kecamatan Wajo, Makassar.
Saat mendapat informasi keberadaan kedua spesialis pencuri dan tersangka pemerkosa siswi di Soppeng itu, tim langsung melakukan penggerebekan.
Namun saat hendak di tangkap, kedua maling itu memberi perlawanan dan mencoba meloloskan diri.
"Kami melakukan penangkapan bersama Timsus Polda, namun saat tim masuk, keduanya memberi perlawanan sehingga terjadi kontak fisik, lalu mencoba melarikan diri dengan berlari keluar dari kontrakan. Aksi pelaku memaksa kami melepaskan tembakan peringatan dan melumpuhkan mereka," ujar Asdar.
Menurut Asdar, Tolleng merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor dan sudah empat kali menikmati timah panas. Namun empat kali merasakan dinginnya jeruji besi, nampaknya tidak membuat kapok penjahat ini.
Bahkan sebelum beraksi di Soppeng bersama La Kumar, Tolleng sudah masuk daftar pencarian orang di Polres Pinrang.
Di Soppeng sendiri, kawanan ini tidak hanya mencuri kendaraan korban, bahkan mereka tega merenggut kesucian gadis di bawah umur yang masih duduk di bangku SMP.
Sementara, untuk melancarkan aksinya, kawanan ini mengaku sebagai debt collector dari perusahaan pembiayaan yang menagih cicilan motor. Namun saat korban berhenti mereka langsung merampas sepeda motor mangsanya.
Selanjutnya mereka langsung menyeret gadis belia yang berkendara seorang diri itu ke kebun, tak jauh dari jalan tempatnya melintas.
"Motif awalnya ingin mencuri motor, dengan mengaku penagih pembayaran cicilan dari dealer, namun melihat korbannya anak kecil yang tidak berdaya dan kondisi sepi, kemudian mereka memperkosa korban," terang Asdar.
Terpisah, La Kumar membantah masuk jaringan pencuri motor. Ia mengaku hanya ikut dengan Tolleng saat diajak pergi ke Soppeng. Namun. Pria berambut ikal itu mengaku merenggut kesucian SR setelah rekannya melakukan terlebih dahulu.
"Saya tidak ikut mencuri, tapi hanya ikut memperkosa," singkatnya seusai menjalani perawatan di RS Bhayangkara untuk mengangkat proyektil peluru di kakinya.
Sedangkan Tolleng sendiri dihadapan polisi mengakui memperkosa SR lantaran dendam dengan orang tua korban yang pernah menghinanya beberapa hari sebelum beraksi.
Kedua pelaku warga Kabupaten Pinrang itu yakni Tolleng (35), dan La Kumar (28). Mereka akhirnya diringkus tim gabungan Tim Khusus (Timsus) Polda Sulsel dan Resmob Polres Soppeng yang dipimpin Kompol Rafiuddin.
Menurut Kepala Unit Resmob Polres Soppeng Aiptu Asdar, kedua buronannya itu berhasil diciduk saat bersembunyi di salah satu kontrakan di Jalan Dakwah, Kelurahan Mallimongan, Kecamatan Wajo, Makassar.
Saat mendapat informasi keberadaan kedua spesialis pencuri dan tersangka pemerkosa siswi di Soppeng itu, tim langsung melakukan penggerebekan.
Namun saat hendak di tangkap, kedua maling itu memberi perlawanan dan mencoba meloloskan diri.
"Kami melakukan penangkapan bersama Timsus Polda, namun saat tim masuk, keduanya memberi perlawanan sehingga terjadi kontak fisik, lalu mencoba melarikan diri dengan berlari keluar dari kontrakan. Aksi pelaku memaksa kami melepaskan tembakan peringatan dan melumpuhkan mereka," ujar Asdar.
Menurut Asdar, Tolleng merupakan residivis kasus pencurian sepeda motor dan sudah empat kali menikmati timah panas. Namun empat kali merasakan dinginnya jeruji besi, nampaknya tidak membuat kapok penjahat ini.
Bahkan sebelum beraksi di Soppeng bersama La Kumar, Tolleng sudah masuk daftar pencarian orang di Polres Pinrang.
Di Soppeng sendiri, kawanan ini tidak hanya mencuri kendaraan korban, bahkan mereka tega merenggut kesucian gadis di bawah umur yang masih duduk di bangku SMP.
Sementara, untuk melancarkan aksinya, kawanan ini mengaku sebagai debt collector dari perusahaan pembiayaan yang menagih cicilan motor. Namun saat korban berhenti mereka langsung merampas sepeda motor mangsanya.
Selanjutnya mereka langsung menyeret gadis belia yang berkendara seorang diri itu ke kebun, tak jauh dari jalan tempatnya melintas.
"Motif awalnya ingin mencuri motor, dengan mengaku penagih pembayaran cicilan dari dealer, namun melihat korbannya anak kecil yang tidak berdaya dan kondisi sepi, kemudian mereka memperkosa korban," terang Asdar.
Terpisah, La Kumar membantah masuk jaringan pencuri motor. Ia mengaku hanya ikut dengan Tolleng saat diajak pergi ke Soppeng. Namun. Pria berambut ikal itu mengaku merenggut kesucian SR setelah rekannya melakukan terlebih dahulu.
"Saya tidak ikut mencuri, tapi hanya ikut memperkosa," singkatnya seusai menjalani perawatan di RS Bhayangkara untuk mengangkat proyektil peluru di kakinya.
Sedangkan Tolleng sendiri dihadapan polisi mengakui memperkosa SR lantaran dendam dengan orang tua korban yang pernah menghinanya beberapa hari sebelum beraksi.
(nag)