Turn Back Trail 2 Menggetarkan Danau Toba
A
A
A
PARAPAT - Bupati Simalungun JR Saragih menilai event Turn Back Trail 2 yang digelar di Parapat, Sabtu (10/12/2016) mampu menggetarkan Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
Acara Turn Back Trail yang telah memasuki tahun kedua ini diikuti oleh 679 peserta dari lintas daerah dan negara. JR Saragih yakin, acara seperti ini akan menumbuhkan semangat baru untuk percepatan pembangunan pariwisata di Danau Toba dan semangat baru Sumatera Utara hingga beberapa tahun mendatang.
Dalam kesempatan itu, JR Saragih juga berjanji kepada para peserta Turn Back Trail bahwa acara ini akan menjadi agenda tahunan atau annual event bagi Pemerintah Daerah Simalungun. Bahkan, penyelenggaraannya direncanakan bersamaan dengan Pesta Danau Toba.
Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara ini mengapresiasi para peserta yang berasal dari lintas daerah di Indonesia bahkan lintas negara yang mau berkenan hadir di Danau Toba melalui pintu masuk utama dari Parapat, Kabupaten Simalungun.
"Kenyataan ini adalah sinyalemen positif bagi Kabupaten Simalungun untuk terus memopulerkan Danau Toba sebagai destinasi unggulan pariwisata nasional dan internasional," kata JR Saragih.
JR Saragih juga berharap kepada seluruh peserta Turn Back Trail 2 mampu menjadi agen-agen pariwisata yang positif dalam mempromosikan Danau Toba ketika mereka kembali lagi ke daerah asal masing-masing.
"Jika Anda yang dari luar daerah Sumatera Utara dan baru pertama kali datang ke Danau Toba melalui Parapat di Kabupaten Simalungun, kemudian melihat segala pesona dan keindahannya, datanglah kembali bersama keluarga. Kami akan menyambut dengan hangat."
Sementara itu, Kapolres Simalungun AKBP Yofie Girianto Putro sekaligus ketua Pelaksana Turn Back Trail 2 mengatakan bahwa acara ini bertujuan memopulerkan destinasi pariwisata Danau Toba sebagai kebanggaan nasional dan internasional.
Menurut Yofie, Turn Back Trail 2 diikuti oleh 679 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jakarta, Jawa Barat, dan Australia.
"Peserta pun telah dibekali pemahaman safety riding melalui sosialisasi sebelum event ini diselenggarakan. Karena event ini tidak menuntut adu kecepatan, diharapkan para peserta tetap memerhatikan aspek keselamatan karena keluarga masih menanti di rumah," tegas Yofie.
Acara Turn Back Trail yang telah memasuki tahun kedua ini diikuti oleh 679 peserta dari lintas daerah dan negara. JR Saragih yakin, acara seperti ini akan menumbuhkan semangat baru untuk percepatan pembangunan pariwisata di Danau Toba dan semangat baru Sumatera Utara hingga beberapa tahun mendatang.
Dalam kesempatan itu, JR Saragih juga berjanji kepada para peserta Turn Back Trail bahwa acara ini akan menjadi agenda tahunan atau annual event bagi Pemerintah Daerah Simalungun. Bahkan, penyelenggaraannya direncanakan bersamaan dengan Pesta Danau Toba.
Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara ini mengapresiasi para peserta yang berasal dari lintas daerah di Indonesia bahkan lintas negara yang mau berkenan hadir di Danau Toba melalui pintu masuk utama dari Parapat, Kabupaten Simalungun.
"Kenyataan ini adalah sinyalemen positif bagi Kabupaten Simalungun untuk terus memopulerkan Danau Toba sebagai destinasi unggulan pariwisata nasional dan internasional," kata JR Saragih.
JR Saragih juga berharap kepada seluruh peserta Turn Back Trail 2 mampu menjadi agen-agen pariwisata yang positif dalam mempromosikan Danau Toba ketika mereka kembali lagi ke daerah asal masing-masing.
"Jika Anda yang dari luar daerah Sumatera Utara dan baru pertama kali datang ke Danau Toba melalui Parapat di Kabupaten Simalungun, kemudian melihat segala pesona dan keindahannya, datanglah kembali bersama keluarga. Kami akan menyambut dengan hangat."
Sementara itu, Kapolres Simalungun AKBP Yofie Girianto Putro sekaligus ketua Pelaksana Turn Back Trail 2 mengatakan bahwa acara ini bertujuan memopulerkan destinasi pariwisata Danau Toba sebagai kebanggaan nasional dan internasional.
Menurut Yofie, Turn Back Trail 2 diikuti oleh 679 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jakarta, Jawa Barat, dan Australia.
"Peserta pun telah dibekali pemahaman safety riding melalui sosialisasi sebelum event ini diselenggarakan. Karena event ini tidak menuntut adu kecepatan, diharapkan para peserta tetap memerhatikan aspek keselamatan karena keluarga masih menanti di rumah," tegas Yofie.
(zik)