BNN Geledah Ratusan Penumpang Pesawat Asal Malaysia
A
A
A
SEMARANG - Ratusan penumpang pesawat asal Malaysia digeledah oleh petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Rabu (23/11/2016). Kegiatan itu adalah operasi interdiksi gabungan. BNNP Jawa Tengah tidak sendirian, namun melibatkan instansi terkait, termasuk otoritas bandara.
“Penumpang dari Malaysia, ada 174 penumpang. Kami geledah termasuk bawaannya,” ungkap Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jawa Tengah, AKBP Suprinarto kepada KORAN SINDO, Rabu (23/11/2016).
Operasi interdiksi itu berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga 10.30 WIB. Suprinarto menyebut, dari ratusan yang diperiksa dengan x ray, ada 10 tas dicurigai.
“Namun saat dicek lebih lanjut untuk pastikan, tidak ditemukan narkotika ataupun barang berbahaya atau dilarang lainnya,” lanjutnya.
Selain penumpang, Suprinarto menyebut pihaknya juga memeriksa pengiriman maupun kedatangan kargo di bandara. Pemeriksaan ini melibatkan petugas bea cukai, dilengkapi anjing pelacak. Di kargo ini juga petugas tidak menemukan barang yang dicurigai, termasuk narkotika.
Pihaknya, sebut Suprinarto, juga telah melaksanakan operasi interdiksi terpadu di Bandara Adi Soemarmo Boyolali. Sama seperti kegiatan di Ahmad Yani, petugas juga memeriksa penumpang, bawaan hingga pengiriman lain. Petugas tidak mendapati narkotika.
“Sebelumnya kapal pesiar dari Belanda juga kami lakukan interdiksi, tidak ada temuan. Operasi seperti ini ke depan akan terus dilakukan, operasi gabungan,” jelas Suprinarto.
Diketahui, untuk kapal pesiar dari Belanda yang penumpangnya digeledah petugas adalah Kapal MS Rotterdam ketika sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu 13 November 2016. Kapal ini dinaiki ribuan turis asing yang hendak berwisata di Jawa Tengah.
Dari sekitar 1.200 penumpang, yang turun dan dilaksanakan pengecekan barang menggunakan x ray sekira 500 lebih (tas). Petugas tidak menemukan narkotika.
Diketahui, kegiatan operasi interdiksi gabungan di Jawa Tengah ini dimulai sejak digelar Rapat Koordinasi Interdiksi Terpadu Provinsi Jawa Tengah pada, Kamis (25/8/2016).
Pada kegiatan itu, dipetakan lokasi-lokasi yang rawan jadi jalur penyelundupan narkotika. Rapat itu juga membahas adanya negara-negara yang patut diwaspadai termasuk importasinya. Di antaranya; Nigeria, China, Iran, Irak, India hingga Pakistan. Importasi dari negara-negara Amerika Latin juga perlu diwaspadai.
Pada bagian lain, BNNP Jawa Tengah juga melaksanakan kegiatan monitoring program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN) di wilayah hukumnya, Rabu (23/11/2016).
Pada kegiatan yang dilaksanakan di kantor BNNP Jawa Tengah, Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjen Pol Tri Agus Heru Prasetyo menekankan dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika dibutuhkan kekompakan bersama.
Tri Agus menyebut narkotika alias candu punya dampak luar biasa. Dia memisalkan ketika Inggris bisa mengalahkan China dengan cara meracuni seluruh warganya dengan candu.
“Penumpang dari Malaysia, ada 174 penumpang. Kami geledah termasuk bawaannya,” ungkap Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jawa Tengah, AKBP Suprinarto kepada KORAN SINDO, Rabu (23/11/2016).
Operasi interdiksi itu berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga 10.30 WIB. Suprinarto menyebut, dari ratusan yang diperiksa dengan x ray, ada 10 tas dicurigai.
“Namun saat dicek lebih lanjut untuk pastikan, tidak ditemukan narkotika ataupun barang berbahaya atau dilarang lainnya,” lanjutnya.
Selain penumpang, Suprinarto menyebut pihaknya juga memeriksa pengiriman maupun kedatangan kargo di bandara. Pemeriksaan ini melibatkan petugas bea cukai, dilengkapi anjing pelacak. Di kargo ini juga petugas tidak menemukan barang yang dicurigai, termasuk narkotika.
Pihaknya, sebut Suprinarto, juga telah melaksanakan operasi interdiksi terpadu di Bandara Adi Soemarmo Boyolali. Sama seperti kegiatan di Ahmad Yani, petugas juga memeriksa penumpang, bawaan hingga pengiriman lain. Petugas tidak mendapati narkotika.
“Sebelumnya kapal pesiar dari Belanda juga kami lakukan interdiksi, tidak ada temuan. Operasi seperti ini ke depan akan terus dilakukan, operasi gabungan,” jelas Suprinarto.
Diketahui, untuk kapal pesiar dari Belanda yang penumpangnya digeledah petugas adalah Kapal MS Rotterdam ketika sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu 13 November 2016. Kapal ini dinaiki ribuan turis asing yang hendak berwisata di Jawa Tengah.
Dari sekitar 1.200 penumpang, yang turun dan dilaksanakan pengecekan barang menggunakan x ray sekira 500 lebih (tas). Petugas tidak menemukan narkotika.
Diketahui, kegiatan operasi interdiksi gabungan di Jawa Tengah ini dimulai sejak digelar Rapat Koordinasi Interdiksi Terpadu Provinsi Jawa Tengah pada, Kamis (25/8/2016).
Pada kegiatan itu, dipetakan lokasi-lokasi yang rawan jadi jalur penyelundupan narkotika. Rapat itu juga membahas adanya negara-negara yang patut diwaspadai termasuk importasinya. Di antaranya; Nigeria, China, Iran, Irak, India hingga Pakistan. Importasi dari negara-negara Amerika Latin juga perlu diwaspadai.
Pada bagian lain, BNNP Jawa Tengah juga melaksanakan kegiatan monitoring program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba (P4GN) di wilayah hukumnya, Rabu (23/11/2016).
Pada kegiatan yang dilaksanakan di kantor BNNP Jawa Tengah, Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjen Pol Tri Agus Heru Prasetyo menekankan dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika dibutuhkan kekompakan bersama.
Tri Agus menyebut narkotika alias candu punya dampak luar biasa. Dia memisalkan ketika Inggris bisa mengalahkan China dengan cara meracuni seluruh warganya dengan candu.
(sms)