JR Salut dengan Pelayanan Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya
A
A
A
SIMALUNGUNG - Bupati Simalungun JR Saragih menyampaikan rasa salut terhadap pelayanan pusat rehabilitasi Harapan Jaya,Desa Lestari Indah, Kecamatan Siantar yang memberikan pelayanan kesehatan kepada anak-anak penyandang desabilitas tanpa melihat status,agama dan ras.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri peringatan ulang tahun pusat Rehabilitasi Harapan Jaya ke-35 Jumat 18 November 2016.
Dia menilai pelayanan pusat rehabilitasi tersebut tanpa membedakan status, agama dan ras sangat membantu pemerintah daerah khususnya dalam penanganan anak-anak cacat.
"Saya melihat di pusat rehabilitasi Harapan Jaya yang ditangani bukan hanya dari kalangan agama Katolik atau Protestan, namun ada juga Islam. Saya salut melihat pelayanannya karena sangat membantu pemerintah daerah khususnya menangani anak-anak cacat atau penyandang desabilitas," ujar JR.
JR menambahkan jika mengandalkan kemampuan pemerintah daerah untuk menangani anak-anak cacat atau pemyandang desabilitas tentunya sangat berat bagi Pemkab Simalungun karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar.
Sebab tambahnya dokter yang menangani anak-anak cacat atau penyandang desabilitas ada yang didatangkan dari luar negeri seperti Belanda dan Jerman,dan untuk saat ini pemerintah daerah belum mampu melakukan seperti yang dibuat yayasan Harapan Jaya.
Pada acara tersebut JR menyampaikan bantuan yang akan dialokasikan di APBD 2017 bagi yayasan Harapan Jaya sebesar Rp 150 juta dan bantuan pribadi dan keluarganya untuk perayaan HUT ke 35 sebesar Rp 20 juta.
Sementara itu Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Sinaga mengharapkan melalui perayaan HUT ke 35 pusat rehabilitasi Harapan Jaya, menjadi sarana evaluasi untuk terus meningkatkan pengabdian bagi masyarakat khususnya penyandang desabilitas.
Dia juga mengapresiasi kepedulian Bupati Simalungun JR Saragih selama ini terhadap pusat rehabilitasi Harapan Jaya, yang secara pribadi dan kepala daerah tetap memberikan perhatiannya baik dalam bentuk moril maupun materi.
"Saya mengapresiasi Bupati Simalungun JR saragih yang tetap memberikan perhatian membantu pusat rehabilitasi Harapan Jaya,baik secara pribadi maupun sebagai kepala daerah," kata Uskup Sinaga.
Sedangkan mewakili Menteri Sosial Budi Kusomo mengatakan jika di setiap kabupaten dan kota ada pusat rehabilitasi seperti Harapan Jaya, akan meringankan tugas pemerintah menangani penyandang desabilitas.
"Jika di setiap kabupaten dan kota ada pusat rehabilitasi seperti Harapan Jaya,akan sangat meringankan tugas pemerintah dalam menangani penyandang desabilitas," tandas Budi.
Hal itu diungkapkannya saat menghadiri peringatan ulang tahun pusat Rehabilitasi Harapan Jaya ke-35 Jumat 18 November 2016.
Dia menilai pelayanan pusat rehabilitasi tersebut tanpa membedakan status, agama dan ras sangat membantu pemerintah daerah khususnya dalam penanganan anak-anak cacat.
"Saya melihat di pusat rehabilitasi Harapan Jaya yang ditangani bukan hanya dari kalangan agama Katolik atau Protestan, namun ada juga Islam. Saya salut melihat pelayanannya karena sangat membantu pemerintah daerah khususnya menangani anak-anak cacat atau penyandang desabilitas," ujar JR.
JR menambahkan jika mengandalkan kemampuan pemerintah daerah untuk menangani anak-anak cacat atau pemyandang desabilitas tentunya sangat berat bagi Pemkab Simalungun karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar.
Sebab tambahnya dokter yang menangani anak-anak cacat atau penyandang desabilitas ada yang didatangkan dari luar negeri seperti Belanda dan Jerman,dan untuk saat ini pemerintah daerah belum mampu melakukan seperti yang dibuat yayasan Harapan Jaya.
Pada acara tersebut JR menyampaikan bantuan yang akan dialokasikan di APBD 2017 bagi yayasan Harapan Jaya sebesar Rp 150 juta dan bantuan pribadi dan keluarganya untuk perayaan HUT ke 35 sebesar Rp 20 juta.
Sementara itu Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Sinaga mengharapkan melalui perayaan HUT ke 35 pusat rehabilitasi Harapan Jaya, menjadi sarana evaluasi untuk terus meningkatkan pengabdian bagi masyarakat khususnya penyandang desabilitas.
Dia juga mengapresiasi kepedulian Bupati Simalungun JR Saragih selama ini terhadap pusat rehabilitasi Harapan Jaya, yang secara pribadi dan kepala daerah tetap memberikan perhatiannya baik dalam bentuk moril maupun materi.
"Saya mengapresiasi Bupati Simalungun JR saragih yang tetap memberikan perhatian membantu pusat rehabilitasi Harapan Jaya,baik secara pribadi maupun sebagai kepala daerah," kata Uskup Sinaga.
Sedangkan mewakili Menteri Sosial Budi Kusomo mengatakan jika di setiap kabupaten dan kota ada pusat rehabilitasi seperti Harapan Jaya, akan meringankan tugas pemerintah menangani penyandang desabilitas.
"Jika di setiap kabupaten dan kota ada pusat rehabilitasi seperti Harapan Jaya,akan sangat meringankan tugas pemerintah dalam menangani penyandang desabilitas," tandas Budi.
(nag)