Praktik Prostitusi Resahkan Warga Giwangan

Senin, 07 November 2016 - 17:52 WIB
Praktik Prostitusi Resahkan Warga Giwangan
Praktik Prostitusi Resahkan Warga Giwangan
A A A
YOGYAKARTA - Warga RW 09 Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, DIY, resah dengan semakin merebaknya praktik prostitusi di wilayah mereka. Pemkot Yogyakarta diminta turun tangan untuk menutup praktik prostitusi yang dikelola oleh sedikitnya empat orang mucikari tersebut.

Ketua RW 09 Giwangan Sarono mengatakan, merebaknya praktik prostitusi di wilayahnya bermula pada tahun 1997, yaitu saat ditutupnya Lokalisasi Pesanggrahan yang lokasinya kini dipakai untuk Terminal Giwangan. Mucikari yang semula berada di Lokalisasi Pesanggrahan itu ternyata hingga kini tetap beraktivitas.

"Waktu Pesanggrahan ditutup, mucikari dan PSK (pekerja seks komersial) tidak diarahkan oleh pemerintah. Dampaknya mereka tetap beroperasi dan kini sampai tengah permukiman warga," katanya saat ditemui wartawan, Senin (7/11/2016).

Yang menjadi pemicu keresahan warga, tiap malam pria hidung belang dari luar wilayah hilir-mudik menyambangi kawasan RW 09. Bahkan tak jarang ketika tengah malam lelaki tak dikenal mengetuk rumah warga secara acak untuk mencari PSK.

"Istri saya saja sempat ditawar sama laki-laki tidak dikenal. Kalau malam hari, perempuan di RW 09 tak ada yang berani keluar. Banyak pria hidung belang berkeliaran," ungkapnya.

Menurutnya, tiap malam bisa sekitar 40 orang PSK yang beraktivitas. Warga berharap Pemkot Yogyakarta segera turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini. "Bisa dengan menyediakan stimulan dana bagi mucikari untuk beralih profesi, menjadi wirausaha atau lainnya," imbuh Sarono.

Sekretaris RW 09 Tembu menjelaskan, warga setempat sebenarnya telah membentuk Tim Kecil Pemberdayaan Warga RW 09 pada Juli 2016. Pembentukan tim itu salah satunya bertujuan memberdayakan mucikari dengan memberi pekerjaan lain. Bahkan, telah ada satu orang mucikari yang dibantu dana swadaya oleh warga untuk melunasi utangnya sebesar Rp50 juta.

"Kami juga bantu dengan membuat usaha, pemberdayaan dengan pelatihan," ujarnya.

Terpisah, Pelaksana Tugas Wali Kota Yogyakarta Sulistyo berjanji mendukung upaya warga RW 09 Giwangan yang ingin kampungnya bersih dari praktik prostitusi. Kini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta merencanakan membuat sebuah program pemberdayaan masyarakat.

"Dolly yang sebesar itu saja bisa ditutup, masak ini tidak bisa. Apalagi ini ada permintaan dari masyarakat," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3835 seconds (0.1#10.140)