Ini Identitas 11 Penambang Emas Tertimbun di Merangin
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 11 penambang yang sejak kemarin tertimbun di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Sei Macang, Kecamatan Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, hingga Selasa (25/2/1016) ini belum berhasil dievakuasi.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, 11 penambang yang tertimbun itu adalah Tami (45), Yongtok (30), Siam (28), Hamzah (55), Jurnal (21), Lukman (34), Guntur (34), Sito (25), Zulfikar (25), Herman (53), dan Erwin (44).
"Sampai saat ini korban belum bisa dievakuasi. Tim SAR Gabungan dari BPBD Kabupaten Merangin, BPBD Provinsi Jambi, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan masyarakat terus melakukan upaya dengan melakukan penyedotan air dan lumpur," jelas Sutopo dalam rilisnya, Selasa (25/10/2016).
Sutopo menambahkan, kendala yang dihadapi Tim SAR Gabungan adalah kedalaman lubang PETI mencapai 50 meter dan lokasi cukup jauh dari permukiman.
Menurut Sutopo, kronologi kejadian itu adalah 11 orang tersebut melakukan penambangan dengan metode membuat lubang jarum sedalam antara 30-50 meter. Saat hujan turun, air dan lumpur masuk ke lubang sehingga 11 orang penambang terjebak di dalam lubang.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, 11 penambang yang tertimbun itu adalah Tami (45), Yongtok (30), Siam (28), Hamzah (55), Jurnal (21), Lukman (34), Guntur (34), Sito (25), Zulfikar (25), Herman (53), dan Erwin (44).
"Sampai saat ini korban belum bisa dievakuasi. Tim SAR Gabungan dari BPBD Kabupaten Merangin, BPBD Provinsi Jambi, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan masyarakat terus melakukan upaya dengan melakukan penyedotan air dan lumpur," jelas Sutopo dalam rilisnya, Selasa (25/10/2016).
Sutopo menambahkan, kendala yang dihadapi Tim SAR Gabungan adalah kedalaman lubang PETI mencapai 50 meter dan lokasi cukup jauh dari permukiman.
Menurut Sutopo, kronologi kejadian itu adalah 11 orang tersebut melakukan penambangan dengan metode membuat lubang jarum sedalam antara 30-50 meter. Saat hujan turun, air dan lumpur masuk ke lubang sehingga 11 orang penambang terjebak di dalam lubang.
(zik)