Jadi Sumber PAD, Kondisi Pasar Tradisional Kalipucang Memprihatinkan
A
A
A
PANGANDARAN - Kondisi pasar tradisional Kalipucang butuh perhatian dari pemerintah. Pasalnya bangunan kios yang saat ini ditempati oleh warga pasar, banyak yang sudah tidak layak pakai.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kalipucang (HPPK) Yoyo Yason mengatakan, pasar tradisional Kalipucang dibangun pada tahun 1999, namun kondisinya banyak yang sudah rusak lantaran sering tergenang air luapan sungai Citanduy.
"Padahal pasar tradisional Kalipucang lokasinya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah," kata Yoyo.
Yoyo menambahkan, pasar tradisional Kalipucang juga menjadi pusat perekonomian masyarakat sekitar untuk melakukan transaksi ekonomi.
"Kami harap pemerintah segera memperbaiki saluran drainase untuk mengantisipasi luapan air saat musim hujan termasuk pembuatan pagar pembatas di seluruh area pasar demi keamanan warga pasar," tambahnya.
Sementara Kepala UPTD Pariwisata Perindagkop dan UMKM Kalipucang Ade Kusdiana mengatakan, jumlah kios yang ada di pasar tradisional Kalipucang sebanyak 400 kios.
"Dari 400 kios terisi oleh 300 pedagang dan 38 orang pedagang kaki lima (PKL)," kata Ade.
Masih dikatakan Ade, target pendapatan setiap tahun selalu tercapai, pada tahun 2016 sebesar Rp44.750.000 bahkan tahun 2017 akan naik sampai Rp.120.000.000.
"Target PAD selalu tercapai, kami harap pemerintah merealisasikan keinginan warga pasar," pungkasnya.
Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kalipucang (HPPK) Yoyo Yason mengatakan, pasar tradisional Kalipucang dibangun pada tahun 1999, namun kondisinya banyak yang sudah rusak lantaran sering tergenang air luapan sungai Citanduy.
"Padahal pasar tradisional Kalipucang lokasinya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah," kata Yoyo.
Yoyo menambahkan, pasar tradisional Kalipucang juga menjadi pusat perekonomian masyarakat sekitar untuk melakukan transaksi ekonomi.
"Kami harap pemerintah segera memperbaiki saluran drainase untuk mengantisipasi luapan air saat musim hujan termasuk pembuatan pagar pembatas di seluruh area pasar demi keamanan warga pasar," tambahnya.
Sementara Kepala UPTD Pariwisata Perindagkop dan UMKM Kalipucang Ade Kusdiana mengatakan, jumlah kios yang ada di pasar tradisional Kalipucang sebanyak 400 kios.
"Dari 400 kios terisi oleh 300 pedagang dan 38 orang pedagang kaki lima (PKL)," kata Ade.
Masih dikatakan Ade, target pendapatan setiap tahun selalu tercapai, pada tahun 2016 sebesar Rp44.750.000 bahkan tahun 2017 akan naik sampai Rp.120.000.000.
"Target PAD selalu tercapai, kami harap pemerintah merealisasikan keinginan warga pasar," pungkasnya.
(nag)