Labura Membara, Janda Satu Anak Tewas di Kamar Mandi
Labura Membara, Janda Satu Anak Tewas di Kamar Mandi
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Api membara hingga melalap delapan rumah di daerah padat penduduk di pesisir pantai di Jalan Puskesmas Kelurahan Tanjung Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
Akibatnya, seorang janda satu anak bernama Nona Kenanga (34), tewas terperangkap dikepung kobaran api di kamar mandi kontrakannya.
Kapolsek Kulauh Leidong AKP Jhoni Tampubolon mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi Sabtu (22/10/2016) itu, berawal dari kediaman Ucok Uteh (42) warga setepat. "Api diduga berasal dari korsleting arus pendek dikediamannya," kata kata AKP Jhoni.
Dia mengatakan, tidak lama kemudian, api dengan cepat merambat ke rumah penduduk lainnya, yang rata-rata terbuat dari papan.
Selain itu, tiupan angin kencang, juga menambah api semakin besar hingga dengan mudah menghanguskan sebanyak 8 ruman penduduk. "Api langsung menyebar karena rata-rata rumah di sana terbuat dari papan," katanya.
Menurut Jhoni, semula warga setempat berupaya memamdamkan api dengan alat seadanya. Bahkan, empat rumah terpaksa dirusak untuk membatasi api, agar tidak merembet ke rumah warga lainnya.
"Setelah satu jam lamanya dan dibantu satu unit pemadam kebakaran, api baru dapat dipadamkan, satu tewas dalam peristiwa itu,"ungkapnya.
Terpisah, Ketua PMI Labura Sofyan Yusma mengatakan, anggota PMI Labura diturunkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada korban kebakaran. "Anggota PMI juga ikut membantu memadamkan kebakaran disana," pungkasnya.
Akibatnya, seorang janda satu anak bernama Nona Kenanga (34), tewas terperangkap dikepung kobaran api di kamar mandi kontrakannya.
Kapolsek Kulauh Leidong AKP Jhoni Tampubolon mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi Sabtu (22/10/2016) itu, berawal dari kediaman Ucok Uteh (42) warga setepat. "Api diduga berasal dari korsleting arus pendek dikediamannya," kata kata AKP Jhoni.
Dia mengatakan, tidak lama kemudian, api dengan cepat merambat ke rumah penduduk lainnya, yang rata-rata terbuat dari papan.
Selain itu, tiupan angin kencang, juga menambah api semakin besar hingga dengan mudah menghanguskan sebanyak 8 ruman penduduk. "Api langsung menyebar karena rata-rata rumah di sana terbuat dari papan," katanya.
Menurut Jhoni, semula warga setempat berupaya memamdamkan api dengan alat seadanya. Bahkan, empat rumah terpaksa dirusak untuk membatasi api, agar tidak merembet ke rumah warga lainnya.
"Setelah satu jam lamanya dan dibantu satu unit pemadam kebakaran, api baru dapat dipadamkan, satu tewas dalam peristiwa itu,"ungkapnya.
Terpisah, Ketua PMI Labura Sofyan Yusma mengatakan, anggota PMI Labura diturunkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada korban kebakaran. "Anggota PMI juga ikut membantu memadamkan kebakaran disana," pungkasnya.
(nag)
Explore More