Lahat Jadi Pionir Kota Literasi di Sumatera Selatan
A
A
A
LAHAT - Bupati Lahat Saifudin Aswari Rivai bersama penulis best seller Maman Suherman dan puluhan pegiat literasi di Kabupaten Lahat, mencanangkan Lahat Kota Literasi. Tekad mewujudkan Lahat sebagai Kota Literasi lahir dari hasil diskusi mereka di Pendopo Bupati Lahat, Kamis (13/10/2016) malam.
"Siapa pun di dunia ini pasti sepakat, jika buku adalah jendela dunia. Membaca adalah jalan terbaiknya," ungkap Aswari, membuka obrolan.
Manurut Aswari, dia sengaja mengundang Maman Suherman yang juga dikenal sebagai pegiat literasi nasional untuk memberi inspirasi agar gerakan literasi di Lahat semakin meluas.
"Ayo, kita sama-sama belajar, cari dan gali ilmu, pengalaman dari Kang Maman, sehingga ke depan bisa kita ambil manfaatnya, khususnya bagi dunia baca di Lahat nantinya," ujar Aswari.
Maman Suherman pada kesempatn tersebut berbagi pengalaman kepada para pegiat literasi di Lahat. Dia mengawali kisah dengan menjelaskan filosofi pentingnya kebiasaan membaca.
"Tak ada ruginya membaca, dengan membaca banyak sekali manfaat bisa didapat. Ilmu, pengetahuan, bahkan indahnya dunia," kata Maman.
Dia juga menyampaikan apresiasi dan bangganya kepada Bupati Lahat Aswari, karena sudah begitu peduli dengan dunia baca sehingga menjadikan Lahat sebagai pionir Kota Literasi di Sumatera Selatan.
"Intinya kami bakal support cita cita Kak Wari (sapaan akrab Aswari Rivai, red) dalam hal pengembangan dunia baca ke depannya. Untuk itu, mari sama-sama kita kembangkan budaya baca di Lahat mulai sekarang, dimulai dari tingkatan terendah, anak anak dan keluarga terdekat," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Humah Mbace Ayek Lematang, salah satu wadah pegiat literasi di Lahat menjelaskan, gerakan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerahnya mengalami peningkatan secara masif. Gerakan tersebut sudah menjadi viral sehingga banyak masyarakat yang aktif menyumbangkan buku bacaan bagi anak-anak di Lahat.
"Siapa pun di dunia ini pasti sepakat, jika buku adalah jendela dunia. Membaca adalah jalan terbaiknya," ungkap Aswari, membuka obrolan.
Manurut Aswari, dia sengaja mengundang Maman Suherman yang juga dikenal sebagai pegiat literasi nasional untuk memberi inspirasi agar gerakan literasi di Lahat semakin meluas.
"Ayo, kita sama-sama belajar, cari dan gali ilmu, pengalaman dari Kang Maman, sehingga ke depan bisa kita ambil manfaatnya, khususnya bagi dunia baca di Lahat nantinya," ujar Aswari.
Maman Suherman pada kesempatn tersebut berbagi pengalaman kepada para pegiat literasi di Lahat. Dia mengawali kisah dengan menjelaskan filosofi pentingnya kebiasaan membaca.
"Tak ada ruginya membaca, dengan membaca banyak sekali manfaat bisa didapat. Ilmu, pengetahuan, bahkan indahnya dunia," kata Maman.
Dia juga menyampaikan apresiasi dan bangganya kepada Bupati Lahat Aswari, karena sudah begitu peduli dengan dunia baca sehingga menjadikan Lahat sebagai pionir Kota Literasi di Sumatera Selatan.
"Intinya kami bakal support cita cita Kak Wari (sapaan akrab Aswari Rivai, red) dalam hal pengembangan dunia baca ke depannya. Untuk itu, mari sama-sama kita kembangkan budaya baca di Lahat mulai sekarang, dimulai dari tingkatan terendah, anak anak dan keluarga terdekat," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Humah Mbace Ayek Lematang, salah satu wadah pegiat literasi di Lahat menjelaskan, gerakan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerahnya mengalami peningkatan secara masif. Gerakan tersebut sudah menjadi viral sehingga banyak masyarakat yang aktif menyumbangkan buku bacaan bagi anak-anak di Lahat.
(zik)