Pemandu Karaoke Sunan Kuning Semarang Tewas di Kamar Kos
Pemandu Karaoke Sunan Kuning Semarang Tewas di Kamar Kos
A
A
A
SEMARANG - Seorang pemandu karaoke Retno Cahyo Murti (41) ditemukan tewas di kamar kosnya, Balai Resosialisasi Argorejo alias Lokalisasi Sunan Kuning Semarang.
Lokasi tempat kosnya di Jalan Taman Sri Kuncoro I, No 72, RT06/02, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Sehari-hari, korban jadi pemandu karaoke, di Wisma Ambon Komplek Sunan Kuning.
Kali pertama, sekira pukul 10.00 WIB, anak korban yakni Bayu (8) keluar kamar kos sambil menangis. Dia minta tolong warga dan mengatakan jika ibunya pingsan.
"Warga kemudian mengecek, posisinya telentang di atas tempat tidur dan mulutnya keluar busa," kata Susilowati (33), saksi di lokasi, Jumat (14/10/2016).
Saat dicek, tubuhnya sudah kaku dan mengeluarkan bau tidak sedap. Operator karaoke Wisma Ambon Eko Setiawan (38) menyebut, anak korban mengirimkan pesan singkat SMS ke dirinya mengabarkan jika korban pingsan.
"Saat saya ke lokasi, ternyata sudah meninggal dunia, sudah banyak orang," tambahnya.
Dia menyebut, sejak Kamis 13 Oktober 2016, korban tidak masuk kerja karena mengeluhkan sakit. Dia mengatakan, terakhir bertemu korban wajahnya sudah pucat. "Pada Selasa dan Rabu, selalu pulang malam dan mabuk berat," kata Eko.
Korban diketahui sering berpindah-pindah wisma tempatnya bekerja. Sementara itu, di TKP, petugas Unit Identifikasi Satuan Reskrim Polrestabes Semarang dan Polsek Semarang Barat melakukan sejumlah penyelidikan.
Hasilnya, penyebab tewasnya korban diduga karena sakit. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Lokasi tempat kosnya di Jalan Taman Sri Kuncoro I, No 72, RT06/02, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Sehari-hari, korban jadi pemandu karaoke, di Wisma Ambon Komplek Sunan Kuning.
Kali pertama, sekira pukul 10.00 WIB, anak korban yakni Bayu (8) keluar kamar kos sambil menangis. Dia minta tolong warga dan mengatakan jika ibunya pingsan.
"Warga kemudian mengecek, posisinya telentang di atas tempat tidur dan mulutnya keluar busa," kata Susilowati (33), saksi di lokasi, Jumat (14/10/2016).
Saat dicek, tubuhnya sudah kaku dan mengeluarkan bau tidak sedap. Operator karaoke Wisma Ambon Eko Setiawan (38) menyebut, anak korban mengirimkan pesan singkat SMS ke dirinya mengabarkan jika korban pingsan.
"Saat saya ke lokasi, ternyata sudah meninggal dunia, sudah banyak orang," tambahnya.
Dia menyebut, sejak Kamis 13 Oktober 2016, korban tidak masuk kerja karena mengeluhkan sakit. Dia mengatakan, terakhir bertemu korban wajahnya sudah pucat. "Pada Selasa dan Rabu, selalu pulang malam dan mabuk berat," kata Eko.
Korban diketahui sering berpindah-pindah wisma tempatnya bekerja. Sementara itu, di TKP, petugas Unit Identifikasi Satuan Reskrim Polrestabes Semarang dan Polsek Semarang Barat melakukan sejumlah penyelidikan.
Hasilnya, penyebab tewasnya korban diduga karena sakit. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
(san)
Explore More