Pejabat Kantor Imigrasi Pati Terlihat Gugup saat Disidak
Pejabat Kantor Imigrasi Pati Terlihat Gugup saat Disidak
A
A
A
PATI - Kepala Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kantor Wilayah Jawa Tengah M Diah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kantor Imigrasi Kelas II Pati, Selasa (11/10/2016) pagi.
Menerima kedatangan orang nomor satu di Imigrasi Jawa Tengah itu, hampir semua pegawai di sana tampak gugup. Tak terkecuali, Plt Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Pati Yayan Indriana.
"Wah, kenapa nggak bilang-bilang Bapak," kata Yayan sambil tergopoh-gopoh mendatangi M Diah yang langsung cek bagian pelayanan.
Kedatangan M Diah memang untuk memastikan langsung pelayanan, sehingga tidak menghubungi ataupun mendatangi pejabat imigrasi setempat ketika sampai di kantor tersebut.
Kedatangan ini juga ingin memastikan langsung bagaimana pelayanan, menyusul adanya komplain yang diterima via SMS. Warga atau pemohon mengeluh karena jam pelayanan molor, dari seharusnya dibuka pukul 07.30, bisa molor satu jam. Namun, ketika dicek langsung, hal itu tidak didapati.
"Saya datang ke sini cek langsung. Kenapa Kanim Pati, karena juga di sini dipimpin Plt bukan pejabat (Kepala) definitif. Saya ingin pelayanan tidak kendur walaupun dipimpin Plt. Pejabat sebelumnya bulan lalu pensiun," kata M Diah.
Pantauan KORAN SINDO saat sidak itu, beberapa pejabat setempat memang tampak gugup. Pukul 08.30 WIB, di kantor yang beralamat di Jalan Raya Pati-Kudus KM 7 nomor 1 Margorejo Pati itu, sudah banyak didatangi pemohon. Rata-rata pemohon paspor untuk keperluan umrah. M Diah juga sempat mengecek brankas khusus untuk penyimpanan paspor dan dokumen lain.
Salah satunya, Nurkholis, warga Jepara. Dia mengaku datang pukul 08.00. "Ngurus paspor untuk umrah, puas dengan pelayanan di sini. Jam 8 saya datang, sudah ada petugasnya," kata Nurkholis.
M Diah mengatakan, sidak ini juga dalam upaya memberi semangat bawahannya terkait pelayanan, terutama menyambut Hari Dharma Karya Dhika alias Hari Jadi Kemenkumham, 30 Oktober mendatang.
"Saya sebetulnya menginginkan jawaban masyarakat yang tidak puas, komplain, atau keluhan lain. Tapi ternyata mereka memang puas dengan pelayanan di sini, dari beberapa sampel pemohon yang saya wawancara," kata Diah.
M Diah menambahkan, wilayah Kantor Imigrasi Pati termasuk tinggi lalu lintas maupun konsentrasi orang asingnya. Salah satunya, di kawasan ini, terutama Jepara, banyak perusahaan maupun orang asing bekerja di situ. Terjadi kawin campur.
Menerima kedatangan orang nomor satu di Imigrasi Jawa Tengah itu, hampir semua pegawai di sana tampak gugup. Tak terkecuali, Plt Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Pati Yayan Indriana.
"Wah, kenapa nggak bilang-bilang Bapak," kata Yayan sambil tergopoh-gopoh mendatangi M Diah yang langsung cek bagian pelayanan.
Kedatangan M Diah memang untuk memastikan langsung pelayanan, sehingga tidak menghubungi ataupun mendatangi pejabat imigrasi setempat ketika sampai di kantor tersebut.
Kedatangan ini juga ingin memastikan langsung bagaimana pelayanan, menyusul adanya komplain yang diterima via SMS. Warga atau pemohon mengeluh karena jam pelayanan molor, dari seharusnya dibuka pukul 07.30, bisa molor satu jam. Namun, ketika dicek langsung, hal itu tidak didapati.
"Saya datang ke sini cek langsung. Kenapa Kanim Pati, karena juga di sini dipimpin Plt bukan pejabat (Kepala) definitif. Saya ingin pelayanan tidak kendur walaupun dipimpin Plt. Pejabat sebelumnya bulan lalu pensiun," kata M Diah.
Pantauan KORAN SINDO saat sidak itu, beberapa pejabat setempat memang tampak gugup. Pukul 08.30 WIB, di kantor yang beralamat di Jalan Raya Pati-Kudus KM 7 nomor 1 Margorejo Pati itu, sudah banyak didatangi pemohon. Rata-rata pemohon paspor untuk keperluan umrah. M Diah juga sempat mengecek brankas khusus untuk penyimpanan paspor dan dokumen lain.
Salah satunya, Nurkholis, warga Jepara. Dia mengaku datang pukul 08.00. "Ngurus paspor untuk umrah, puas dengan pelayanan di sini. Jam 8 saya datang, sudah ada petugasnya," kata Nurkholis.
M Diah mengatakan, sidak ini juga dalam upaya memberi semangat bawahannya terkait pelayanan, terutama menyambut Hari Dharma Karya Dhika alias Hari Jadi Kemenkumham, 30 Oktober mendatang.
"Saya sebetulnya menginginkan jawaban masyarakat yang tidak puas, komplain, atau keluhan lain. Tapi ternyata mereka memang puas dengan pelayanan di sini, dari beberapa sampel pemohon yang saya wawancara," kata Diah.
M Diah menambahkan, wilayah Kantor Imigrasi Pati termasuk tinggi lalu lintas maupun konsentrasi orang asingnya. Salah satunya, di kawasan ini, terutama Jepara, banyak perusahaan maupun orang asing bekerja di situ. Terjadi kawin campur.
(zik)
Explore More