Bukan Ahok yang Tentukan Penistaan Agama atau Bukan

Bukan Ahok yang Tentukan Penistaan Agama atau Bukan
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang surat Al Maidah ayat 51 dalam pidato di Kepulauan Seribu berbuntut persoalan hukum.
Berbagai organisasi kemasyarakatan bereaksi terhadap hal itu. Ada yang sudah melaporkan Ahok ke kepolisian, adapula yang berencana melakukan hal sama.
Karena sudah menjadi ranah hukum maka pengadilan yang dinilai berhak memutuskan apakah yang dikatakan Ahok soal surat Al Maidah ayat 51, penistaan agama atau tidak.
“Bukan hak dia (Ahok) yang menentukan bahwa dia tidak menistakan agama, tetapi pengadilan. Saya memahami reaksi umat Islam terhadap persoalan ini. Tapi saya berpesan apapun reaksi kita, harus dilakukan secara damai dan konstitusional. Marah wajar, tapi mudah-mudahan hati kita tetap dingin. Kita tunjukkan kualitas kita sebagai umat Islam,” tutur Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta, Fahira Idris, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016. (Baca juga: Soal Penistaan Agama, Tim Pemenangan Ahok Sebut Hanya Salah Persepsi)
Fahira memberikan apresiasi kepada berbagai organisasi kemasyarakatan yang menempuh koridor hukum dalam menyikapi persoalan ini. Bagi dia, pengadilan adalah koridor yang tepat untuk menentukan seseorang bersalah atau tidak.
“Bukti video sudah ada. Nanti di pengadilan akan diuji. Pakar atau ahli multimedia, bahasa, agama dan bidang keilmuan lainnya akan lebih fair melihat apakah pernyataan Ahok menista agama atau tidak seperti yang dia katakan. Tapi satu yang pasti, dia (Ahok) tidak punya kompetensi menilai, menafsir, apalagi mengambil kesimpulan ayat dalam Alquran. Dia lebih baik diam, kalau tidak memahami apa yang dia katakan,” tutur Wakil Ketua Komite III DPD ini.
Terus mengalirnya pelaporan terhadap dugaan penistaan agama ini, Fahira berharap kepolisian bertindak cepat mengusut kasus ini agar kemarahan publik tidak berkembang menjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya yakin polisi profesional. Kasus ini berdampak besar jika tidak segera diproses dan diusut tuntas,” katanya. (Baca juga: Laporkan Ahok, FAPA Minta Polda Metro Usut Dugaan Penistaan Agama)
Berbagai organisasi kemasyarakatan bereaksi terhadap hal itu. Ada yang sudah melaporkan Ahok ke kepolisian, adapula yang berencana melakukan hal sama.
Karena sudah menjadi ranah hukum maka pengadilan yang dinilai berhak memutuskan apakah yang dikatakan Ahok soal surat Al Maidah ayat 51, penistaan agama atau tidak.
“Bukan hak dia (Ahok) yang menentukan bahwa dia tidak menistakan agama, tetapi pengadilan. Saya memahami reaksi umat Islam terhadap persoalan ini. Tapi saya berpesan apapun reaksi kita, harus dilakukan secara damai dan konstitusional. Marah wajar, tapi mudah-mudahan hati kita tetap dingin. Kita tunjukkan kualitas kita sebagai umat Islam,” tutur Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta, Fahira Idris, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016. (Baca juga: Soal Penistaan Agama, Tim Pemenangan Ahok Sebut Hanya Salah Persepsi)
Fahira memberikan apresiasi kepada berbagai organisasi kemasyarakatan yang menempuh koridor hukum dalam menyikapi persoalan ini. Bagi dia, pengadilan adalah koridor yang tepat untuk menentukan seseorang bersalah atau tidak.
“Bukti video sudah ada. Nanti di pengadilan akan diuji. Pakar atau ahli multimedia, bahasa, agama dan bidang keilmuan lainnya akan lebih fair melihat apakah pernyataan Ahok menista agama atau tidak seperti yang dia katakan. Tapi satu yang pasti, dia (Ahok) tidak punya kompetensi menilai, menafsir, apalagi mengambil kesimpulan ayat dalam Alquran. Dia lebih baik diam, kalau tidak memahami apa yang dia katakan,” tutur Wakil Ketua Komite III DPD ini.
Terus mengalirnya pelaporan terhadap dugaan penistaan agama ini, Fahira berharap kepolisian bertindak cepat mengusut kasus ini agar kemarahan publik tidak berkembang menjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya yakin polisi profesional. Kasus ini berdampak besar jika tidak segera diproses dan diusut tuntas,” katanya. (Baca juga: Laporkan Ahok, FAPA Minta Polda Metro Usut Dugaan Penistaan Agama)
(dam)