Teror Warga Ciamis, Macan Tutul Ditangkap
A
A
A
CIAMIS - Warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis berhasil menangkap seekor macan tutul menggunakan perangkap pada Rabu malam 5 Oktober 2016. Macan tersebut kerap turun dari kaki Gunung Sawal sejak 4 bulan lalu.
Warga sengaja memasang perangkap dari kandang besi kemudian disimpan umpan berupa ayam. Macan tutul ini sudah meresahkan karena puluhan hewan ternak seperti ayam, kelinci dan marmut milik warga habis dimangsa.
Selain itu, warga yang mayoritas bekerja sebagai petani merasa takut dan khawatir jika tiba-tiba macan tutul turun dan memangsa manusia.
"Macan ini sudah meneror warga selama empat bulan dan menghabiskan 50 ekor ayam, 10 ekor kelinci dan 10 ekor marmut. Ini sudah terjadi yang ketiga kalinya di wilayah kami," ujar Asep Tatang Sumarna (57) warga sekitar yang ikut melakukan rencana penangkapan saat ditemui di lokasi kandang macan tutul, Kamis (6/10/2016).
Kata dia, pihaknya sudah melaporkan adanya macan tutul yang ditangkap untuk dilakukan penanganan selanjutnya. Mengingat hewan tersebut termasuk salah satu satwa yang dilindungi.
"Semula tidak menyangka macan tutul yang masuk ke perangkap. Karena kami tidak memprediksi sebelumnya, awalnya mungkin hanya anjing hutan dan sejenisnya tetapi ternyata macan tutul," katanya.
Macan tutul tersebut memiliki ukuran panjang sekitar 140 centimeter, tinggi 70 centimeter, dan berat sekitar 50 kilogram. Berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia 2 tahun.
Untuk sementara macan tutul masih disimpan dalam kandang berukuran besar, karena warga sekitar yang penasaran ingin menyaksikan langsung satwa pemakan daging ini yang jarang mereka jumpai dan hanya bisa dilihat di kebun binatang atau televisi saja.
"Sementara disini dulu, warga masih banyak yang penasaran. Tapi kami sudah melaporkannya ke pihak yang berwenang yaitu BKSDA," ujarnya.
Kepala Resort Wilayah XIX Gunung Sawal BKSDA Wilayah III Ciamis Warid mengatakan pihaknya akan secepatnya mengevakuasi macan tutul tersebut. Karena dikhawatirkan kondisi hewan tersebut sakit dan lemah sehingga bila tetap dibiarkan bisa mati.
Rencananya macan tutul tersebut akan dibawa ke Balai Konservasi Cikambulan, Kabupaten Garut untuk direhabilitasi sebelum kembali dilepas ke habitatnya.
Warga sengaja memasang perangkap dari kandang besi kemudian disimpan umpan berupa ayam. Macan tutul ini sudah meresahkan karena puluhan hewan ternak seperti ayam, kelinci dan marmut milik warga habis dimangsa.
Selain itu, warga yang mayoritas bekerja sebagai petani merasa takut dan khawatir jika tiba-tiba macan tutul turun dan memangsa manusia.
"Macan ini sudah meneror warga selama empat bulan dan menghabiskan 50 ekor ayam, 10 ekor kelinci dan 10 ekor marmut. Ini sudah terjadi yang ketiga kalinya di wilayah kami," ujar Asep Tatang Sumarna (57) warga sekitar yang ikut melakukan rencana penangkapan saat ditemui di lokasi kandang macan tutul, Kamis (6/10/2016).
Kata dia, pihaknya sudah melaporkan adanya macan tutul yang ditangkap untuk dilakukan penanganan selanjutnya. Mengingat hewan tersebut termasuk salah satu satwa yang dilindungi.
"Semula tidak menyangka macan tutul yang masuk ke perangkap. Karena kami tidak memprediksi sebelumnya, awalnya mungkin hanya anjing hutan dan sejenisnya tetapi ternyata macan tutul," katanya.
Macan tutul tersebut memiliki ukuran panjang sekitar 140 centimeter, tinggi 70 centimeter, dan berat sekitar 50 kilogram. Berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia 2 tahun.
Untuk sementara macan tutul masih disimpan dalam kandang berukuran besar, karena warga sekitar yang penasaran ingin menyaksikan langsung satwa pemakan daging ini yang jarang mereka jumpai dan hanya bisa dilihat di kebun binatang atau televisi saja.
"Sementara disini dulu, warga masih banyak yang penasaran. Tapi kami sudah melaporkannya ke pihak yang berwenang yaitu BKSDA," ujarnya.
Kepala Resort Wilayah XIX Gunung Sawal BKSDA Wilayah III Ciamis Warid mengatakan pihaknya akan secepatnya mengevakuasi macan tutul tersebut. Karena dikhawatirkan kondisi hewan tersebut sakit dan lemah sehingga bila tetap dibiarkan bisa mati.
Rencananya macan tutul tersebut akan dibawa ke Balai Konservasi Cikambulan, Kabupaten Garut untuk direhabilitasi sebelum kembali dilepas ke habitatnya.
(sms)