4 Peti Emas Pemberian Dimas Kanjeng di Makassar Disita
A
A
A
MAKASSAR - Kepolisian menyelidiki keberadaan peti berisi emas batangan yang diduga palsu pemberian Dimas Kanjeng kepada salah satu pengikutnya yang juga juragan tanah di Makassar, almarhumah Najemiah, di Kompleks Perdos Unhas Baraya, Jalan Sunu, Makassar.
Sejumlah aparat Polda Jatim dibantu jajaran Polda Sulsel mendatangi rumah almarhumah Najemiah sekitar pukul 14.00 Wita. Selanjutnya penyidik melakukan pemeriksaan terhadap empat peti yang diduga berisi uang dan emas batangan palsu.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, awalnya Dimas Kanjeng mengirimkan 9 peti berisi uang dan emas dari Probolinggo, Jawa Timur ke rumah alm Najemiah. Namun, 5 peti telah dikembalikan lantaran diduga isinya palsu.
"Uang itu dikirim dari Probolinggo sebanyak 9 peti. Di sini masih ada 4 peti, yang 5 peti dikembalikan karena ketika diperiksa diragukan keasliannya, " jelas Anton usai penggeledahan.
Pengiriman sembilan peti berisi uang dan emas batangan dilakukan setelah alm Najemiah mentransfer uang senilai Rp200,2 miliar kepada Dimas Kanjeng. Pengiriman itu berlangsung dari tahun 2013 hingga 2015." Rp9 miliar ditransfer lewat bank, sisanya dibawa langsung ke Probolinggo," ujar Anton.
Setelah empat peti yang diperiksa, tiga diantaranya berisi emas batangan yang diduga palsu serta lainnya isi duit dengan berbagai mata uang. Tidak hanya uang dan emas, Kanjeng Dimas juga rupanya mengirim beberapa benda pusaka untuk almarhum.
Selanjutnya seluruh emas dan uang akan disita penyidik untuk diuji keasliannya di Laboratorium.
Sejumlah aparat Polda Jatim dibantu jajaran Polda Sulsel mendatangi rumah almarhumah Najemiah sekitar pukul 14.00 Wita. Selanjutnya penyidik melakukan pemeriksaan terhadap empat peti yang diduga berisi uang dan emas batangan palsu.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan, awalnya Dimas Kanjeng mengirimkan 9 peti berisi uang dan emas dari Probolinggo, Jawa Timur ke rumah alm Najemiah. Namun, 5 peti telah dikembalikan lantaran diduga isinya palsu.
"Uang itu dikirim dari Probolinggo sebanyak 9 peti. Di sini masih ada 4 peti, yang 5 peti dikembalikan karena ketika diperiksa diragukan keasliannya, " jelas Anton usai penggeledahan.
Pengiriman sembilan peti berisi uang dan emas batangan dilakukan setelah alm Najemiah mentransfer uang senilai Rp200,2 miliar kepada Dimas Kanjeng. Pengiriman itu berlangsung dari tahun 2013 hingga 2015." Rp9 miliar ditransfer lewat bank, sisanya dibawa langsung ke Probolinggo," ujar Anton.
Setelah empat peti yang diperiksa, tiga diantaranya berisi emas batangan yang diduga palsu serta lainnya isi duit dengan berbagai mata uang. Tidak hanya uang dan emas, Kanjeng Dimas juga rupanya mengirim beberapa benda pusaka untuk almarhum.
Selanjutnya seluruh emas dan uang akan disita penyidik untuk diuji keasliannya di Laboratorium.
(sms)