Menghilangnya Orang yang Diduga Menyimpan Uang Dimas Kanjeng
A
A
A
PASURUAN - Seorang warga Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, DW, yang dikabarkan menyimpan uang milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi, menghilang dari kediamannya. Ia diketahui menyimpan uang sebesar Rp1 triliun milik Dimas Kanjeng yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan penipuan dan penggandaan uang.
Menurut keterangan tetangganya, Joko, di kalangan warga setempat DW dikenal sebagai seorang yang dermawan. Ia tinggal di sebuah rumah yang megah dan luas. Setiap hari, rumah tersebut dijaga sekitar 10 orang. Tidak semua orang bisa masuk dan bertemu DW di kediamannya.
"Rumahnya selalu dijaga ketat, ada sekitar sepuluh orang. Dia dikenal orang yang baik dan dermawan. Tapi tidak setiap hari ada di rumahnya," kata Joko.
Menurutnya, DW merupakan warga pendatang dari Probolinggo. Ia tinggal di Desa Gunung Gangsir setelah menikah dengan warga setempat. Selama itu pula, tidak banyak warga yang mengetahui mata pencarian DW.
"Pada saat-saat tertentu ia sering membagi-bagikan sedekah berupa uang kepada warga miskin di sekitar tempat tinggalnya. Sejak Dimas Kanjeng ditangkap polisi, ia tidak kelihatan ada di rumahnya," kata Joko.
Kabar adanya penyimpanan uang yang dilakukan warga Pasuruan ini diketahui dari dialog anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir dengan Dimas Kanjeng di Mapolda Jatim. Menurut Dimas Kanjeng, ia menitipkan uang yang diduga berasal dari para pengikutnya kepada DW sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliiun.
DW merupakan salah seorang sultan dari 150 orang sultan yang dilantik Dimas Kanjeng Taat Pribadi. "Uang Rp500 miliar hingga Rp1 triliun dalam bentuk rupiah dan dolar, kini disimpan di rumahnya DW. Ia merupakan salah satu sultan yang dilantik Taat Pribadi bersama sekitar 150 sultan yang lain," kata Adies Kadir.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan indikasi kebenaran informasi tersebut. Ia juga mendapat informasi dari Kapolsek Beji dan Sekdes Gunung Gangsir tentang dugaan keterlibatan DW sebagai orang dekat Dimas Kanjeng. Dia pun sudah mendapat laporan tentang DW. "Ia memiliki rumah besar berlantai tiga. Ia memang sering bagi-bagi uang kepada warga sekitar," kata Bupati Irsyad Yusuf.
Menurut Irsyad, kebenaran informasi bahwa DW menyimpan uang yang berasal dari Dimas Kanjeng tersebut masih dilakukan pendalaman. Karena, pada saat ini, DW menghilang dari tempat tinggalnya.
Menurut keterangan tetangganya, Joko, di kalangan warga setempat DW dikenal sebagai seorang yang dermawan. Ia tinggal di sebuah rumah yang megah dan luas. Setiap hari, rumah tersebut dijaga sekitar 10 orang. Tidak semua orang bisa masuk dan bertemu DW di kediamannya.
"Rumahnya selalu dijaga ketat, ada sekitar sepuluh orang. Dia dikenal orang yang baik dan dermawan. Tapi tidak setiap hari ada di rumahnya," kata Joko.
Menurutnya, DW merupakan warga pendatang dari Probolinggo. Ia tinggal di Desa Gunung Gangsir setelah menikah dengan warga setempat. Selama itu pula, tidak banyak warga yang mengetahui mata pencarian DW.
"Pada saat-saat tertentu ia sering membagi-bagikan sedekah berupa uang kepada warga miskin di sekitar tempat tinggalnya. Sejak Dimas Kanjeng ditangkap polisi, ia tidak kelihatan ada di rumahnya," kata Joko.
Kabar adanya penyimpanan uang yang dilakukan warga Pasuruan ini diketahui dari dialog anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir dengan Dimas Kanjeng di Mapolda Jatim. Menurut Dimas Kanjeng, ia menitipkan uang yang diduga berasal dari para pengikutnya kepada DW sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliiun.
DW merupakan salah seorang sultan dari 150 orang sultan yang dilantik Dimas Kanjeng Taat Pribadi. "Uang Rp500 miliar hingga Rp1 triliun dalam bentuk rupiah dan dolar, kini disimpan di rumahnya DW. Ia merupakan salah satu sultan yang dilantik Taat Pribadi bersama sekitar 150 sultan yang lain," kata Adies Kadir.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengungkapkan indikasi kebenaran informasi tersebut. Ia juga mendapat informasi dari Kapolsek Beji dan Sekdes Gunung Gangsir tentang dugaan keterlibatan DW sebagai orang dekat Dimas Kanjeng. Dia pun sudah mendapat laporan tentang DW. "Ia memiliki rumah besar berlantai tiga. Ia memang sering bagi-bagi uang kepada warga sekitar," kata Bupati Irsyad Yusuf.
Menurut Irsyad, kebenaran informasi bahwa DW menyimpan uang yang berasal dari Dimas Kanjeng tersebut masih dilakukan pendalaman. Karena, pada saat ini, DW menghilang dari tempat tinggalnya.
(zik)