Tanah Bergerak Lagi, Ratusan Warga Sumedang Mengungsi

Kamis, 22 September 2016 - 21:11 WIB
Tanah Bergerak Lagi, Ratusan Warga Sumedang Mengungsi
Tanah Bergerak Lagi, Ratusan Warga Sumedang Mengungsi
A A A
SUMEDANG - Tanah di lingkungan Anjung, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kembali bergerak setelah diguyur hujan, Kamis (22/9/2016) siang. Puluhan rumah di lingkungan RW 10 tersebut pun dilaporkan mengalami retak-retak. Akhirnya, 204 jiwa dari empat RT di lingkungan Anjung pun kembali diungsikan ke GOR Tadjimalela, Sumedang.

Ketua RT 01/10 Suhendar mengatakan, sepuluh rumah milik warganya mengalami tanah bergerak dan bangunan rumah mulai retak.

"Di RT kami ada 40 KK, sore ini, setelah tadi sempat hujan, semuanya sudah mengungsi. Sepuluh KK mengungsi ke sini (GOR Tadjimalela), sedangkan 30 KK lainnya mengungsi ke tempat keluarga mereka," ujarnya ditemui KORAN SINDO di lokasi pengungsian, seusai memberikan data warga kepada petugas BPBD Sumedang, Kamis petang.

Warga di lingkungannya, kata dia, merasa khawatir bila tetap tinggal di rumah di lingkungan Anjung dengan kondisi cuaca yang masih hujan. "Kami pilih mengungsi karena khawatir longsor susulan. Karena sebagian rumah di lingkungan RT kami mulai retak-retak," ucap suami dari Dedah ini.

Kondisi lebih parah dialami warga RT 04/10. Ketua RT 04 Toni Ferdiawan mengatakan, kondisi rumah warga sudah tidak memungkinkan ditempati lebih lama lagi.
"Cuaca mendung terus dan tadi hujan lagi. Tanah di RT 04 pun bergerak lagi, sebagian rumah warga ada yang retak hingga belah akibat pergerakan tanah. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Karena warga mulai takut, kami pilih mengungsi," tuturnya.

Kabag Ops Polres Sumedang Kompol Setya Widodo mengatakan, pihak kepolisian membantu proses evakuasi warga dari lingkungannya menuju lokasi pengungsian. Dari 678 jiwa warga di lingkungan Anjung, 204 jiwa dievakuasi ke GOR Tadjimalela. Sisanya memilih mengungsi ke rumah keluarga masing-masing.

Sementara, Ketua BPBD Sumedang Ayi Rusmana mengatakan, hingga Kamis petang total pengungsi dari dua desa (Desa Ciherang dan Kelurahan Pasanggrahan Baru) bertambah menjadi 1.040 jiwa terdiri dari 290 KK.

"Warga di lokasi rawan longsor tersebut kami evakuasi untuk mengantisipasi hal terburuk. Total pengungsi di GOR Tadjimalela saat ini bertambah menjadi 1.040 jiwa," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5880 seconds (0.1#10.140)