Ini Daftar Nama Korban Banjir Bandang Garut
A
A
A
GARUT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut melaporkan perkembangan terkini pascabanjir bandang dan longsor di Garut, Jawa Barat dengan merilis jumlah korban tewas dan hilang pada Rabu sore (21/9/2016), pukul 16.30 WIB.
Dari jumlah tersebut, sembilan anak menjadi korban bencana banjir bandang Garut, sedangkan empat anak dinyatakan masih hilang.
Sementara itu, dua warga meninggal dunia diidentifikasi berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Petugas di lapangan masih melakukan identifikasi nama-nama jasad korban. Saat ini 6 jasad korban yang belum teridentifikasi namanya.
Berikut ini daftar nama korban meninggal dan hilang berdasarkan jenis kelamin.
Korban Meninggal Laki-laki
1.Nawawi (55) – Asrama Lap. Paris
2.Irsyad Dwi Maulana (8) – Asrama Lap Paris
3.Rejal (8 bulan)
4.Oom (70)
5.Solihin (4) – Kp. Bojong Sidika, Ds. Haur Panggung, Kec. Tarkid
6.Jana (35) – Bojong Larang
7.Aceng Daryana (35) – Kel. Jayaraga, Kec. Tarkid
8.Deni (23) – Kec. Bayongbong
9.x (5)
Korban Meninggal Perempuan
1.IIs (35) – Asrama Lap. Paris
2.Siti (25) – Cimacan Tarkid
3.Nunung (70) – Cibunar
4.X (70)
5.Santi (38) – Lap. Paris
6.Revina (7) – Asrama Lap. Paris
7.Nuryati (58) – Lap. Paris
8.X (6)
9.X – anak - Sumedang
10.X – anak - Sumedang
11.X (11)
Korban Hilang Laki-Laki
1.Ano (60) – Mekar Sari Haur Panggung, Kec. Tarkid
2.Feri (40) – Cimacan Tarkid
3.X (3) – Cimacan Tarkid
4.Supri (40) – Cimacan Tarkid
5.X (3) – Cimacan Tarkid
6.Ahmad (4) – Cimacan Tarkid
7.Etoy (12) – Cimacan Tarkid
8.Endan (45) – Kel Sukamukti, Kota Garut
Korban Hilang Perempuan
1.Dede Sumiayah (52) – Asrama Tarumanegara
2.Oon (52) – Cimacan Tarkid
3.Lena Agustina (18) – Asrama TN
4.Eneng (12) – Cimacan Tarkid
5.Kokom (35) – Cimacan Tarkid
6.Ane (35) – Kel. Sukamukti, Kota Garut
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini pencarian dan penyelamatan korban masih terus dilakukan Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat.
Ratusan pengungsi, kata dia, ditempatkan di kantor Korem. BPBD Provinsi Jawa Barat membantu penanganan darurat. Pos komando (posko) dan dapur umum telah didirikan BPBD setempat.
"Bupati Garut menunjuk Dandim sebagai komandan tanggap darurat. Pendataan masih dilakukan," kata Sutopo dalam press rilis yang dikirimkan ke Sindonews, Rabu (21/9/2016).
Tim Reaksi Cepat, lanjut Sutopo, telah berada di lapangan untuk membantu BPBD setempat, berupa dukungan dana siap pakai dan pendampingan posko. Kebutuhan mendesak saat ini adalah dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Beras dan permakanan diperlukan untuk penanganan pengungsi.
"Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang. La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor," timpalnya.
Banjir bandang dan longsor ini dipicu hujan deras sejak Selasa 20 September pukul 19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat.
Pukul 20.00 WIB banjir setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5 - 2 meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut. Ini menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis.
Dari jumlah tersebut, sembilan anak menjadi korban bencana banjir bandang Garut, sedangkan empat anak dinyatakan masih hilang.
Sementara itu, dua warga meninggal dunia diidentifikasi berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Petugas di lapangan masih melakukan identifikasi nama-nama jasad korban. Saat ini 6 jasad korban yang belum teridentifikasi namanya.
Berikut ini daftar nama korban meninggal dan hilang berdasarkan jenis kelamin.
Korban Meninggal Laki-laki
1.Nawawi (55) – Asrama Lap. Paris
2.Irsyad Dwi Maulana (8) – Asrama Lap Paris
3.Rejal (8 bulan)
4.Oom (70)
5.Solihin (4) – Kp. Bojong Sidika, Ds. Haur Panggung, Kec. Tarkid
6.Jana (35) – Bojong Larang
7.Aceng Daryana (35) – Kel. Jayaraga, Kec. Tarkid
8.Deni (23) – Kec. Bayongbong
9.x (5)
Korban Meninggal Perempuan
1.IIs (35) – Asrama Lap. Paris
2.Siti (25) – Cimacan Tarkid
3.Nunung (70) – Cibunar
4.X (70)
5.Santi (38) – Lap. Paris
6.Revina (7) – Asrama Lap. Paris
7.Nuryati (58) – Lap. Paris
8.X (6)
9.X – anak - Sumedang
10.X – anak - Sumedang
11.X (11)
Korban Hilang Laki-Laki
1.Ano (60) – Mekar Sari Haur Panggung, Kec. Tarkid
2.Feri (40) – Cimacan Tarkid
3.X (3) – Cimacan Tarkid
4.Supri (40) – Cimacan Tarkid
5.X (3) – Cimacan Tarkid
6.Ahmad (4) – Cimacan Tarkid
7.Etoy (12) – Cimacan Tarkid
8.Endan (45) – Kel Sukamukti, Kota Garut
Korban Hilang Perempuan
1.Dede Sumiayah (52) – Asrama Tarumanegara
2.Oon (52) – Cimacan Tarkid
3.Lena Agustina (18) – Asrama TN
4.Eneng (12) – Cimacan Tarkid
5.Kokom (35) – Cimacan Tarkid
6.Ane (35) – Kel. Sukamukti, Kota Garut
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini pencarian dan penyelamatan korban masih terus dilakukan Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat.
Ratusan pengungsi, kata dia, ditempatkan di kantor Korem. BPBD Provinsi Jawa Barat membantu penanganan darurat. Pos komando (posko) dan dapur umum telah didirikan BPBD setempat.
"Bupati Garut menunjuk Dandim sebagai komandan tanggap darurat. Pendataan masih dilakukan," kata Sutopo dalam press rilis yang dikirimkan ke Sindonews, Rabu (21/9/2016).
Tim Reaksi Cepat, lanjut Sutopo, telah berada di lapangan untuk membantu BPBD setempat, berupa dukungan dana siap pakai dan pendampingan posko. Kebutuhan mendesak saat ini adalah dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Beras dan permakanan diperlukan untuk penanganan pengungsi.
"Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang. La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor," timpalnya.
Banjir bandang dan longsor ini dipicu hujan deras sejak Selasa 20 September pukul 19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat.
Pukul 20.00 WIB banjir setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5 - 2 meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut. Ini menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis.
(sms)