Diterjang Banjir Bandang, 12 Rumah dan 1 Pesantren di Padang Lawas Hanyut

Sabtu, 01 Januari 2022 - 15:07 WIB
loading...
Diterjang Banjir Bandang,...
Banjir bandang menghanyutkan 12 rumah dan satu pondok pesantren di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Foto/BNPB
A A A
PADANG LAWAS - Sebanyak 12 rumah warga dan satu pondok pesantren di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, hanyut diterjang banjir bandang, Jumat (31/12/2021). Banjir bandang terjadi, usai kawasan itu diguyur hujan lebat.



Hingga Sabtu (1/1/2022), menurut keterangan tertulis Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, BPBD Kabupaten Padang Lawas masih terus melakukan penanganan darurat banjir bandang, dengan melakukan pengecekan lapangan dan pencarian korban jiwa.



Selain pencarian, BPBD yang dibantu TNI, Polri, dinas terkait, warga dan aparat desa melakukan penanganan darurat banjir bandang, seperti pengaktifan dapur umum dan penanganan korban terdampak.



Sebanyak 15 desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam, Kabupaten Padang Lawas terdampak banjir bandang yang membawa material kayu ini. Desa terdampak yaitu Tanjung Baru, Muara Malinto, Tandolan, Siadam, Tamiang, Pasar Tamiang, Tanjung Barani, Manggis, Pinarik, Siojo, Paran Manggis, Huta Nopan, Tangga Batu, Paran Dolok, dan Ark Sorik.

Petugas telah mendata sejumlah kebutuhan untuk melayani para warga terdampak banjir bandang, seperti makanan siap saji, makanan anak, tenda serba guna, selimut, kasur, tenda gulung dan kebutuhan balita.



Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Padang Lawas memiliki potensi bahaya banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi. Adapun analisis potensi gerakan tanah yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada bulan Januari 2022, Kabupaten Padang Lawas berada pada tingkat menengah hingga tinggi.

Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan otoritas daerah setempat dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir bandang di wilayahnya dengan memantau kajian potensi bahaya melalui inaRISK serta prakiraan cuaca melalui laman BMKG.



Otoritas daerah setempat juga dapat melakukan pemantauan wilayah tempat tinggal warga yang tinggal di lokasi berpotensi banjir serta peningkatan debit air ketika cuaca hujan lebat. Masyarakat diimbau untuk dapat mengikuti instruksi pemerintah daerah setempat terkait langkah tanggap darurat.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)