Rumah Pinggir Sungai Hanyut, Seorang Warga Dinyatakan Hilang
A
A
A
GARUT - Seorang warga dilaporkan hilang saat anak Sungai Cimanuk di Kampung Sasak Beusi, Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, meluap.
Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Deni (25), warga Kampung Sasak Beusi, tersebut dinyatakan hilang dalam peristiwa hanyutnya sebuah rumah semi permanen pinggiran sungai.
"Korban hilang dalam peristiwa rumah hanyut yang terjadi kurang lebih pukul 20.15 WIB. Sampai saat ini (korban) tidak ditemukan, karena arus anak Sungai Cimanuk di wilayah Bayongbong cukup deras," tutur Kepala Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus, Selasa (20/9/2016).
Menurut Agus, rumah tersebut hanyut akibat tanah di bawahnya mengalami abrasi akibat gerusan air. Berdasarkan keterangan warga sekitar, dalam rumah tersebut sebelumnya terdapat dua orang warga lain.
"Informasinya, dua orang lain yang juga ada di dalam berhasil menyelamatkan diri saat rumah itu tiba-tiba hanyut terbawa arus. Anak Sungai Cimanuk tersebut meluap karena hujan deras mengguyur wilayah Garut secara terus menerus sejak Selasa sore," ujarnya.
BPBD Kabupaten Garut masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk proses pencarian korban. Ia mengungkapkan, selain di Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, sejumlah bencana pun terjadi pada beberapa wilayah lain di Kabupaten Garut dalam waktu yang sama.
"Masih di wilayah Kecamatan Bayongbong, kami menerima informasi bahwa satu jembatan yang biasa digunakan kendaraan baik itu roda dua dan empat di daerah Kampung Cireundeu, Bayongbong terputus akibat banjir. Akibatnya, jalur Garut-Bayobongbong sementara ikut terputus. Detailnya kami belum tahu karena petugas di lapangan masih melakukan pengecekan," paparnya.
Di wilayah perkotaan Kabupaten Garut, terang Agus, banjir juga melanda sejumlah wilayah permukiman, dimulai dari Kampung Kaum Lebak, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kampung Rengganis, Kecamatan Garut Kota, dan Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul.
Ketinggian banjir di wilayah permukiman ini bervariasi, yakni dimulai dari lutut orang dewasa hingga satu meter lebih.
"Belum diketahui juga berapa total rumah yang terendam di beberapa wilayah ini. Tapi dari laporan sementara, setiap kampung yang terendam ini masing-masing satu RW, cuma harus dicek kembali," sebutnya.
Berdasarkan laporan yang ia terima, di Kampung Kaum Lebak, ketinggian banjir mencapai lebih dari satu meter. "Petugas menerima informasi bahwa banjir di kawasan itu ada yang sudah mencapai pintu rumah warga," ungkapnya.
Sementara banjir di Kampung Rengganis, Kecamatan Garut Kota, ketinggian banjir baru sekitar lutut orang dewasa.
Sedangkan di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, banjir dilaporkan memiliki ketinggian yang mencapai dada orang dewasa. "Di Kampung Cimacan, banjir diakibatkan oleh luapan air Sungai Cimanuk," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Deni (25), warga Kampung Sasak Beusi, tersebut dinyatakan hilang dalam peristiwa hanyutnya sebuah rumah semi permanen pinggiran sungai.
"Korban hilang dalam peristiwa rumah hanyut yang terjadi kurang lebih pukul 20.15 WIB. Sampai saat ini (korban) tidak ditemukan, karena arus anak Sungai Cimanuk di wilayah Bayongbong cukup deras," tutur Kepala Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut TB Agus, Selasa (20/9/2016).
Menurut Agus, rumah tersebut hanyut akibat tanah di bawahnya mengalami abrasi akibat gerusan air. Berdasarkan keterangan warga sekitar, dalam rumah tersebut sebelumnya terdapat dua orang warga lain.
"Informasinya, dua orang lain yang juga ada di dalam berhasil menyelamatkan diri saat rumah itu tiba-tiba hanyut terbawa arus. Anak Sungai Cimanuk tersebut meluap karena hujan deras mengguyur wilayah Garut secara terus menerus sejak Selasa sore," ujarnya.
BPBD Kabupaten Garut masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk proses pencarian korban. Ia mengungkapkan, selain di Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, sejumlah bencana pun terjadi pada beberapa wilayah lain di Kabupaten Garut dalam waktu yang sama.
"Masih di wilayah Kecamatan Bayongbong, kami menerima informasi bahwa satu jembatan yang biasa digunakan kendaraan baik itu roda dua dan empat di daerah Kampung Cireundeu, Bayongbong terputus akibat banjir. Akibatnya, jalur Garut-Bayobongbong sementara ikut terputus. Detailnya kami belum tahu karena petugas di lapangan masih melakukan pengecekan," paparnya.
Di wilayah perkotaan Kabupaten Garut, terang Agus, banjir juga melanda sejumlah wilayah permukiman, dimulai dari Kampung Kaum Lebak, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kampung Rengganis, Kecamatan Garut Kota, dan Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul.
Ketinggian banjir di wilayah permukiman ini bervariasi, yakni dimulai dari lutut orang dewasa hingga satu meter lebih.
"Belum diketahui juga berapa total rumah yang terendam di beberapa wilayah ini. Tapi dari laporan sementara, setiap kampung yang terendam ini masing-masing satu RW, cuma harus dicek kembali," sebutnya.
Berdasarkan laporan yang ia terima, di Kampung Kaum Lebak, ketinggian banjir mencapai lebih dari satu meter. "Petugas menerima informasi bahwa banjir di kawasan itu ada yang sudah mencapai pintu rumah warga," ungkapnya.
Sementara banjir di Kampung Rengganis, Kecamatan Garut Kota, ketinggian banjir baru sekitar lutut orang dewasa.
Sedangkan di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, banjir dilaporkan memiliki ketinggian yang mencapai dada orang dewasa. "Di Kampung Cimacan, banjir diakibatkan oleh luapan air Sungai Cimanuk," pungkasnya.
(nag)