Parpol Tunggu Rekomendasi Pusat, Bakal Calon Memilih Tiarap
A
A
A
YOGYAKARTA - Kurang dari sepekan lagi pendaftaran pasangan bakal calon wali kota-wakil wali kota Yogyakarta dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum, yaitu pada 21-23 September 2016. Namun, jika menengok kondisi di lapangan belakangan ini, konstelasi politik justru terkesan semakin senyap di masing-masing partai politik. Bahkan, sejumlah figur yang sempat tebar pesona sebagai bakal calon saat ini memilih tiarap.
"Teman-teman (parpol) lain kami rasa saling tunggu, siapa yang akan mulai mengumumkan pasangan calon yang akan diusung," kata Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Yogyakarta, Muhamad Syafii, Rabu (14/9/2016).
Menurutnya, sesuai aturan teranyar, semua pengurus parpol di daerah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah memang harus minta rekomendasi dari pengurus pusat. Sehingga, konstelasi politik di tubuh parpol saat ini sebenarnya tengah panas-panasnya menanti rekomendasi dari pusat.
"Momentum turunnya surat keputusan rekomendasi sangat dinantikan oleh daerah. Kami rasa semuanya wait and see, meski tak terpublikasikan."
DPD PKS Kota Yogyakarta yang juga menunggu turunnya rekomendasi. Syafii mengungkapkan, pihaknya telah menyodorkan dua nama bakal calon wali kota yang akan diusung kepada DPW untuk diteruskan ke pengurus pusat, yaitu calon petahana Haryadi Suyuti dan kuda hitam Ahmad Syauqi Suratno. Kedua nama itu di internal PKS sama-sama mempunyai kans yang kuat. "Jadi belum bisa bilang kecenderungan PKS ke bakal calon yang mana. Masih fifty-fifty," jelasnya.
Sedangkan bakal calon wakil wali kota, PKS menjagokan kader internal. Ada tiga nama yang digadang-gadang akan disodorkan kepada parpol calon mitra koalisi, yaitu Zuhrif Hudaya, Basuki Abdurrahman, dan Dwi Budi Utomo.
Partai Amanat Nasional (PAN)memprediksi rekomendasi akan turun pekan ini. "Insya Allah minggu ini bisa keluar rekomendasi dari pusat," kata Sekjen DPD PAN Kota Yogyakarta Rifki Listianto.
Sejak awal, PAN Kota Yogyakarta sudah memutuskan kandidat yang akan diusung yaitu kader mereka Arif Noor Hartanto sebagai bakal calon wali kota dan Heroe Poerwadi sebagai bakal calon wakil wali kota. Namun, seiring dinamika akhirnya diputuskan fokus memenangkan Heroe Poerwadi menduduki kursi wakil wali kota.
"Sekarang posisinya hanya menunggu. Setelah rekomendasi turun, baru kita bisa bergerak lagi. Bagaimana pun, kami harus berkoalisi dengan parpol lain supaya bisa mengusung," jelas Rifki.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta,Augusnur mengaku, dalam beberapa hari ke depan konstelasi politik diprediksimeningkat. Hal ini lantaran gerbong koalisi sebenarnya sudah terpetakan dan tinggal menanti keputusan akhir dari DPP. "Bisa dua gerbong atau tiga gerbong. Ini semua kan belum pasti. Ya ditunggu saja, semua proses komunikasi sudah dijalankan."
Golkar telah memberi lampu hijau bagi Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti maju sebagai calon petahana.
Parpol pemenang Pileg 2014, PDIP, masih membuka kesempatan parpol lain untuk bergabung. Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta Danang Rudiatmoko mengaku, meski pendaftaran pasangan calon tinggal sepekan lagi namun peluang perubahan peta politik masih terbuka lebar.
"Ada banyak kemungkinan. Misal pekan depan pendaftaran, bisa saja parpol cukup menyerahkan berkas awal. Masih ada waktu satu bulan untuk perbaikan, rentang waktu itu bisa dimanfaatkan parpol untuk mengubah dan mengambil keputusan terkuat," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Yogyakarta Anton Prabu Semendawai juga mengakui pihaknya masih menunggu rekomendasi pusat. Sebagai satu-satunya parpol yang melakukan penjaringan terbuka bakal calon, Gerindra menyodorkan dua nama sebagai bakal calon wali kota ke pengurus pusat, yaitu Haryadi dan Syauqi.
Parpol lain peraih kursi di DPRD Kota Yogyakarta, PPP, Demokrat, dan Nasdem, masing-masing juga telah melakukan komunikasi politik antarparpol. Mereka menanti deklarasi koalisi dengan parpol yang telah mereka jajaki.
"Teman-teman (parpol) lain kami rasa saling tunggu, siapa yang akan mulai mengumumkan pasangan calon yang akan diusung," kata Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Yogyakarta, Muhamad Syafii, Rabu (14/9/2016).
Menurutnya, sesuai aturan teranyar, semua pengurus parpol di daerah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah memang harus minta rekomendasi dari pengurus pusat. Sehingga, konstelasi politik di tubuh parpol saat ini sebenarnya tengah panas-panasnya menanti rekomendasi dari pusat.
"Momentum turunnya surat keputusan rekomendasi sangat dinantikan oleh daerah. Kami rasa semuanya wait and see, meski tak terpublikasikan."
DPD PKS Kota Yogyakarta yang juga menunggu turunnya rekomendasi. Syafii mengungkapkan, pihaknya telah menyodorkan dua nama bakal calon wali kota yang akan diusung kepada DPW untuk diteruskan ke pengurus pusat, yaitu calon petahana Haryadi Suyuti dan kuda hitam Ahmad Syauqi Suratno. Kedua nama itu di internal PKS sama-sama mempunyai kans yang kuat. "Jadi belum bisa bilang kecenderungan PKS ke bakal calon yang mana. Masih fifty-fifty," jelasnya.
Sedangkan bakal calon wakil wali kota, PKS menjagokan kader internal. Ada tiga nama yang digadang-gadang akan disodorkan kepada parpol calon mitra koalisi, yaitu Zuhrif Hudaya, Basuki Abdurrahman, dan Dwi Budi Utomo.
Partai Amanat Nasional (PAN)memprediksi rekomendasi akan turun pekan ini. "Insya Allah minggu ini bisa keluar rekomendasi dari pusat," kata Sekjen DPD PAN Kota Yogyakarta Rifki Listianto.
Sejak awal, PAN Kota Yogyakarta sudah memutuskan kandidat yang akan diusung yaitu kader mereka Arif Noor Hartanto sebagai bakal calon wali kota dan Heroe Poerwadi sebagai bakal calon wakil wali kota. Namun, seiring dinamika akhirnya diputuskan fokus memenangkan Heroe Poerwadi menduduki kursi wakil wali kota.
"Sekarang posisinya hanya menunggu. Setelah rekomendasi turun, baru kita bisa bergerak lagi. Bagaimana pun, kami harus berkoalisi dengan parpol lain supaya bisa mengusung," jelas Rifki.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Yogyakarta,Augusnur mengaku, dalam beberapa hari ke depan konstelasi politik diprediksimeningkat. Hal ini lantaran gerbong koalisi sebenarnya sudah terpetakan dan tinggal menanti keputusan akhir dari DPP. "Bisa dua gerbong atau tiga gerbong. Ini semua kan belum pasti. Ya ditunggu saja, semua proses komunikasi sudah dijalankan."
Golkar telah memberi lampu hijau bagi Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti maju sebagai calon petahana.
Parpol pemenang Pileg 2014, PDIP, masih membuka kesempatan parpol lain untuk bergabung. Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta Danang Rudiatmoko mengaku, meski pendaftaran pasangan calon tinggal sepekan lagi namun peluang perubahan peta politik masih terbuka lebar.
"Ada banyak kemungkinan. Misal pekan depan pendaftaran, bisa saja parpol cukup menyerahkan berkas awal. Masih ada waktu satu bulan untuk perbaikan, rentang waktu itu bisa dimanfaatkan parpol untuk mengubah dan mengambil keputusan terkuat," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Yogyakarta Anton Prabu Semendawai juga mengakui pihaknya masih menunggu rekomendasi pusat. Sebagai satu-satunya parpol yang melakukan penjaringan terbuka bakal calon, Gerindra menyodorkan dua nama sebagai bakal calon wali kota ke pengurus pusat, yaitu Haryadi dan Syauqi.
Parpol lain peraih kursi di DPRD Kota Yogyakarta, PPP, Demokrat, dan Nasdem, masing-masing juga telah melakukan komunikasi politik antarparpol. Mereka menanti deklarasi koalisi dengan parpol yang telah mereka jajaki.
(zik)