Bupati Trenggalek Co-President Asosiasi Pemda se-Asia Pasifik
A
A
A
JEOLLABUK-DO - United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pacifik telah menyelenggarakan 6th Congress di Jeollabuk-Do, Korea Selatan. UCLG Aspac adalah asosiasi pemerintah daerah di wilayah Asia Pasifik.
UCLG Aspac dulu embrionya adalah World Mayors Forum. Di Asia Pacifik, UCLG diikuti hampir semua negara. Contohnya di Asia Tenggara, ada Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di Asia Timur ada Jepang, China, dan Korea Selatan. Sementara di Asia Selatan ada India, Nepal, Bangladesh, dan Pakistan.
Program kerjanya intinya bahwa menggalang kekuatan antarpemerintah daerah. Hal ini karena pembangunan pada esensinya dimotori oleh pemerintah daerah.
Diharapkan dengan bergabung atau bersatu maka isu-isu yang dihadapi pemerintah daerah bisa dibahas lebih baik lagi. Termasuk diperjuangkan sebagai satu suara kuat untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan lain seperti pemerintah pusat, organisasi internasional, dunia usaha, dan masyarakat dunia.
Kongres ini sepakat memperjuangkan penerapan sustainable development goal (SDG) dengan motor pemerintahan daerah. Kemudian menempatkan dimensi budaya untuk melengkapi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan.
”Dengan hadirnya Apkasi dalam kepemimpinan, kita turut memperjuangkan the New Rural Paradigm, di mana keterkaitan kota-desa harus diperjuangkan salah satunya dengan pengembangan intermediary cities,” kata Bupati Trenggalek Emil Dardak, yang menjadi delegasi Asosiasi Pemkab Seluruh Indonesia (Apkasi).
Dalam kongres ini dipilih kepemimpinan baru untuk periode 2016-2018. Gubernur Jeju Korea Selatan terpilih kembali sebagai President UCLG.
Emil Dardak, wakil ketua umum Apkasi yang turut membidangi kerja sama internasional, awalnya menargetkan masuk di kursi executive bureau untuk mewakili wilayah Asia Tenggara sesuai nominasi yang diperoleh. Tadinya ada 4 kursi yang diperebutkan oleh 13 nominasi untuk executive bureau di UCLG Aspac.
Ternyata dalam pleno juga dibuka kursi yang lebih tinggi yaitu satu kursi co-president untuk mewakili Asia Tenggara.
Akhirnya Emil dan wali kota salah satu kota di wilayah metro Manila yang mewakili League of Cities Philippines (LCP) bersaing untuk menjadi co-president. Melalui kampanye dan lobi, akhirnya Emil terpilih menjadi co-president. Para peserta melihat visi Emil yang paling prospektif untuk kemajuan UCLG Aspac dan subregion Asia Tenggara.
”Jadi dengan asosiasi pemkab yang notabene mewakili wilayah urban dan rural masuk di kepemimpinan Co-Presidency UCLG ASPAC, kita bisa mendorong agenda pembangunan desa-kota yang lebih sinergis di tingkatan Asia Pasifik bahkan dunia. Dan ini akan melancarkan upaya mendorong kebijakan pemerintah pusat dan stakeholder pembangunan lainnya termasuk lembaga keuangan internasional dan organisasi internasional agar fokus ke rural-urban linkage,” ujar Emil.
UCLG Aspac dulu embrionya adalah World Mayors Forum. Di Asia Pacifik, UCLG diikuti hampir semua negara. Contohnya di Asia Tenggara, ada Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di Asia Timur ada Jepang, China, dan Korea Selatan. Sementara di Asia Selatan ada India, Nepal, Bangladesh, dan Pakistan.
Program kerjanya intinya bahwa menggalang kekuatan antarpemerintah daerah. Hal ini karena pembangunan pada esensinya dimotori oleh pemerintah daerah.
Diharapkan dengan bergabung atau bersatu maka isu-isu yang dihadapi pemerintah daerah bisa dibahas lebih baik lagi. Termasuk diperjuangkan sebagai satu suara kuat untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan lain seperti pemerintah pusat, organisasi internasional, dunia usaha, dan masyarakat dunia.
Kongres ini sepakat memperjuangkan penerapan sustainable development goal (SDG) dengan motor pemerintahan daerah. Kemudian menempatkan dimensi budaya untuk melengkapi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan.
”Dengan hadirnya Apkasi dalam kepemimpinan, kita turut memperjuangkan the New Rural Paradigm, di mana keterkaitan kota-desa harus diperjuangkan salah satunya dengan pengembangan intermediary cities,” kata Bupati Trenggalek Emil Dardak, yang menjadi delegasi Asosiasi Pemkab Seluruh Indonesia (Apkasi).
Dalam kongres ini dipilih kepemimpinan baru untuk periode 2016-2018. Gubernur Jeju Korea Selatan terpilih kembali sebagai President UCLG.
Emil Dardak, wakil ketua umum Apkasi yang turut membidangi kerja sama internasional, awalnya menargetkan masuk di kursi executive bureau untuk mewakili wilayah Asia Tenggara sesuai nominasi yang diperoleh. Tadinya ada 4 kursi yang diperebutkan oleh 13 nominasi untuk executive bureau di UCLG Aspac.
Ternyata dalam pleno juga dibuka kursi yang lebih tinggi yaitu satu kursi co-president untuk mewakili Asia Tenggara.
Akhirnya Emil dan wali kota salah satu kota di wilayah metro Manila yang mewakili League of Cities Philippines (LCP) bersaing untuk menjadi co-president. Melalui kampanye dan lobi, akhirnya Emil terpilih menjadi co-president. Para peserta melihat visi Emil yang paling prospektif untuk kemajuan UCLG Aspac dan subregion Asia Tenggara.
”Jadi dengan asosiasi pemkab yang notabene mewakili wilayah urban dan rural masuk di kepemimpinan Co-Presidency UCLG ASPAC, kita bisa mendorong agenda pembangunan desa-kota yang lebih sinergis di tingkatan Asia Pasifik bahkan dunia. Dan ini akan melancarkan upaya mendorong kebijakan pemerintah pusat dan stakeholder pembangunan lainnya termasuk lembaga keuangan internasional dan organisasi internasional agar fokus ke rural-urban linkage,” ujar Emil.
(poe)