Bupati Sragen Upayakan Mbah Gotho Masuk Buku Rekor Dunia
A
A
A
SRAGEN - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tidak menutup kemungkinan akan mendaftarkan Sodimejo alias Mbah Gotho, orang tertua di dunia asal Sragen, masuk buku rekor dunia. Akan dibentuk tim khusus untuk meneliti kepastian tahun lahir Mbah Gotho.
Nama Mbah Gotho, warga Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, terus menjadi buah bibir seusai menarik perhatian media internasional sebagai orang tertua di dunia.
Sesuai dengan data kependudukan, usia Mbah Gotho adalah 146 tahun. Dia lahir pada 31 Desember 1870.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menangkap hal ini sebagai peluang untuk memperkenalkan nama Kabupaten Sragen dan Indonesia di mata dunia.
Ditemui di Sragen, Jumat (2/9/2016), Bupati menyebut Mbah Gotho sebagai aset yang melambungkan nama Kabupaten Sragen di Indonesia bahkan dunia.
Dia tidak menutup kemungkinan akan mendaftarkan Mbah Gotho ke Guinness Book of Records. Namun, langkah tersebut akan dikonsultasikan terlebih dahulu ke pihak keluarga.
Bupati juga akan membentuk tim khusus pencari fakta untuk menelisik lebih dalam mengenai keabsahan tahun lahir Mbah Gotho. Tim ini akan menggali segala hal yang bisa memberikan keterangan pendukung yang lebih akurat seputar tahun kelahiran Mbah Gotho. (Baca juga: Dinas Kependudukan Sragen Benarkan Mbah Gotho Lahir Tahun 1870).
Sementara, cucu Mbah Gotho, Suryanto, mengaku tidak menolak jika pemerintah akan mendaftarkan Mbah Gotho di Museum Rekor Dunia.
Mbah Gotho, menurutnya, tidak memiliki keinginan apa pun saat ini. Keinginan Mbah Gotho hanyalah meninggal dunia dengan tenang. Nisan Mbah Gotho yang sudah dipersiapkan sejak tahun 1993 masih disimpan di pojok rumahnya.
Nama Mbah Gotho, warga Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, terus menjadi buah bibir seusai menarik perhatian media internasional sebagai orang tertua di dunia.
Sesuai dengan data kependudukan, usia Mbah Gotho adalah 146 tahun. Dia lahir pada 31 Desember 1870.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menangkap hal ini sebagai peluang untuk memperkenalkan nama Kabupaten Sragen dan Indonesia di mata dunia.
Ditemui di Sragen, Jumat (2/9/2016), Bupati menyebut Mbah Gotho sebagai aset yang melambungkan nama Kabupaten Sragen di Indonesia bahkan dunia.
Dia tidak menutup kemungkinan akan mendaftarkan Mbah Gotho ke Guinness Book of Records. Namun, langkah tersebut akan dikonsultasikan terlebih dahulu ke pihak keluarga.
Bupati juga akan membentuk tim khusus pencari fakta untuk menelisik lebih dalam mengenai keabsahan tahun lahir Mbah Gotho. Tim ini akan menggali segala hal yang bisa memberikan keterangan pendukung yang lebih akurat seputar tahun kelahiran Mbah Gotho. (Baca juga: Dinas Kependudukan Sragen Benarkan Mbah Gotho Lahir Tahun 1870).
Sementara, cucu Mbah Gotho, Suryanto, mengaku tidak menolak jika pemerintah akan mendaftarkan Mbah Gotho di Museum Rekor Dunia.
Mbah Gotho, menurutnya, tidak memiliki keinginan apa pun saat ini. Keinginan Mbah Gotho hanyalah meninggal dunia dengan tenang. Nisan Mbah Gotho yang sudah dipersiapkan sejak tahun 1993 masih disimpan di pojok rumahnya.
(zik)